Populasi Tinggal 80 Ekor, YK RASI Ajak Masyarakat Jaga Pesut Mahakam, Kematian Capai 4 Ekor/Tahun

Malu-malu, hewan yang terlihat seperti tersenyum ini meliuk-liuk di permukaan air sungai. Tetapi kemunculannya tak lagi mudah ditemukan, Pesut Mahaka

HO/YK RASI
Penampakan Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) di Kalimantan Timur. Kini populasi satwa endemik Kaltim kian terancam, jumlahnya kini tinggal 80-an ekor. 

Menanggapi hal ini, Pemkab Kukar pun telah melakukan workshop Pembahasan Tata Cara Penetapan Cadangan Kawasan Konservasi Perairan Habitat Pesut Mahakam.

Hal ini dilakukan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan RI didampingi Direktur Konservasi dan Keanekaragamaan Hayati Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kepala Bappeda Kabupaten Kukar Wiyono mengatakan, ikan endemik yang khas di Kalimantan Timur, yaitu Pesut Mahakam.

Habitat pesut Mahakam ini berada di Sungai Mahakam bagian tengah dan anak–anak sungainya, serta Danau Semayang, Danau Melintang, dan sekitarnya.

Baca juga: Tinggal 81 Ekor, Habitat Pesut Mahakam Kian Terancam, Pemkab Usulkan Penetapan Kawasan Konservasi

Baca juga: Pemkab Kukar Berencana Usulkan Penerapan Kawasan Konservasi Perairan Habitat Pesut Mahakam

"Atas inisiatif dan usulan dari Yayasan RASI bekerja sama dengan tim teknis lintas perangkat daerah di Pemerintah Kabupaten Kukar disusunlah suatu kawasan perlindungan pesut Mahakam melalui pencadangan kawasan konservasi perairan," kata dia.

Direktur KKHL KKP Andi Rusandi pun memaparkan penetapan kawasan berdasarkan kajian ilmiah dan berbasis kemasyarakatan bagi lumba–lumba air tawar pesut Mahakam ini, bertujuan untuk memperoleh perlindungan habitat yang efisien melalui peningkatan kualitas habitat.

"Caranya menghindari polusi bahan kimia dan suara bawah air serta mengurangi risiko kematian yang disebabkan rengge, racun dan tertabrak kapal.

Hal ini terafiliasi dalam sistem pemantauan perkembangan dan ancaman terhadap pesut Mahakam, sumber daya perikanan dan kualitas air serta terbangunnya ekowisata yang berbasis kemasyarakatan dan alam di daerah habitat Pesut Mahakam," ucapnya.

(TribunKaltim.co/Sapri Maulana)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved