Anak Buah Megawati Puji Basri Rase Menangkan Pilkada Bontang, Safaruddin: Masyarakat Makin Cerdas

Pujian mengalir kepada pasangan Basri Rase-Najirah dalam Pilkada Bontang 2020. Kendati hasil pemilihan belum ditetapkan KPU sebagai pihak penyelengga

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI
Ketua DPD PDIP Kaltim, H Safaruddin memberikan apresiasi yang tinggi kepada Calon Walikota Bontang Basri Rase yang memenangkan perolehan suara dalam Pilkada Bontang 2020 versi hitung cepat. TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Pujian mengalir kepada pasangan Basri Rase-Najirah dalam Pilkada Bontang 2020.

Kendati hasil pemilihan belum ditetapkan KPU sebagai pihak penyelenggara, namun selisih suara dengan lawan politik sukar untuk dikejar.

Apalagi sidang pleno rekapitulasi suara Pilkada Bontang di tingkat kecamatan telah selesai.

Basri-Najirah mengungguli perolehan suara Neni-Joni dengan selisih 4,373 suara.

Perolehan itu rasanya tak bisa lagi dikejar pasangan Neni-Joni.

Sebab itu pujian kemenangan deras mengalir kepada pasangan yang diusung PKB dan PDIP di kontestasi politik daerah Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Ketua DPD PDIP Kaltim, H Safaruddin jadi salah satu yang memberikan apresiasi tinggi kepada Basri Rase.

Lantaran, telah berhasil membuktikan figur dirinya kepada masyarakat Bontang untuk dipilih pada Pilkada Bontang.

"Di dalam Pilkada ini figur yang muncul, karena beda mungkin dengan Pileg. Kalau di Bontang hanya dua (paslon), jadi masyarakat bisa menilai sendiri dengan tegas," ujarnya lewat sambungan telepon.

Kendati sama-sama petahana, namun yang dilawan Basri Rase adalah walikota 2015-2020.

Belum lagi pesaingnya didukung 20 kursi anggota parlemen di Pilkada 2020.

Neni Moerniaeni sempat jadi ketua partai pemenang Pemilu Legislatif, yang kini posisi ketua Golkar Bontang digantikan putranya, Andi Faizal Sofyan Hasdam yang juga merupakan Ketua DPRD Bontang saat ini.

Namun, Pilkada membuktikan bahwa kemenangan bukan terletak pada seberapa banyak mesin partai yang mendukung paslon.

Namun bagaimana paslon membangun figur ke masyarakat.

"Dua-duanya incumbent. Orang-orang melihat kinerja mereka, baik walikota dan wakil walikota. Masyarakat menilai," tutur anggota Komisi III DPR RI perwakilan Kaltim.

Banyak pihak yang memprediksi Basri Rase kalah dalam kontestasi, baik saat ia tandem dengan Adi Darma, yang kemudian meninggal di tahapan Pilkada.

Hingga berpasangan dengan istri mendiang, Najirah Adi Darma.

"Masyarakat itu hitung-hitungannya pasti incumbent yang memenangkan. Orang camat dan lurah diangkat walikota. Masyarakat semakin cerdas sekarang, menilai figur calon pemimpinnya secara nasional," ungkapnya.

Sebagai pengingat, dua lembaga survei nasional bahkan memprediksi kekalahan telak bakal dialami Basri-Najirah.

Pesaingnya Neni-Joni unggul jauh di atas kertas survei LSI Denny JA dan Indobarometer.

Namun, Basri-Najirah menunjukkan mental pemenangnya.

Mereka bergeming dengan angka-angka survei yang tersiar ke publik.

Kerja-kerja politik akar rumput terus dilakukan, bahkan berdasarkan infornasi yang dihimpun dalam sehari Basri Rase bisa sambang 12 sampai 17 titik selama sosialisi ke masyarakat.

Baca juga: Partai Besutan Megawati Siap Kawal Program Basri Rase-Najirah Atasi Persoalan Banjir di Bontang

Baca juga: Belum Ditetapkan Pemenang Pilkada Bontang, Basri Rase Mengaku Telah Dapat Ucapan Selamat dari Rival

Baca juga: Usai Dilantik Walikota Bontang Nanti, Basri Rase Komitmen Alokasikan 10 Persen APBD Atasi Banjir

"Masyarakat Bontang tahu siapa yang pantas jadi pemimpin di masa depan. Siapa yang dianggap bisa memajukan Bontang itulah yang dipilih. Saya melihat Pak Basri dan timnya telah bekerja keras di lapangan," ujarnya.

"Ia sosok yang punya jaringan luas, baik ke bawah maupun ke atas. Makanya kita mengusung pak Adi dan Basri. Ketika pak Adi meninggal, pak Basri yang kita usung jadi walikota atas persetujuan keluarga Adi Darma," tuturnya.

Purnawirawan jenderal bintang dua ini berharap walikota dan wakil walikota terpilih ke depan dapat merealisasikan janji politiknya.

Kendati hanya 3,5 tahun masa kepemimpinan, namun jabatan yang diterima merupakan amanah rakyat.

Di dalamnya terdapat harapan-harapan masyarakat soal perubahan ke arah yang lebih baik.

(TribunKaltim.co/Muhammad Fachri)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved