Anggota Megawati di DPRD Jakarta Bentak Guru Pembuat Soal Anies Diejek Mega, Sukirno: Demi Allah Pak
Anggota Megawati di DPRD Jakarta bentak guru pembuat soal Anies Diejek Mega, Sukirno: Demi Allah Pak
TRIBUNKALTIM.CO - Anggota Megawati di DPRD Jakarta bentak guru pembuat soal Anies Diejek Mega, Sukirno: Demi Allah Pak.
Dunia pendidikan Jakarta heboh dengan aksi seorang guru yang membuat soal ujian menyerupai dua nama tokoh politik, yakni Anies Baswedan dan Megawati.
Dalam soal ujian tersebut Anies dan Mega diasosiasikan saling berlawanan.
Ketua DPRD DKI Jakarta yang berasal dari PDIP Prasetyo Edi Marsudi pun meminta penjelasan kepada Sukirno, guru pembuat soal ujian tersebut.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi membentak-bentak guru SMP 250 Cipete bernama Sukirno yang membuat soal "Anies selalu diejek Mega" dalam soal ujian sekolah.
Pras meminta penjelasan sambil membentak-bentak mengapa dua nama tokoh politik tersebut bisa muncul dalam soal ujian.
Baca juga: Bukan Habib Rizieq atau Korupsi Menteri Jokowi, Karni Ilyas Pilih Tema Ini di ILC Edisi Perpisahan
Baca juga: Akhirnya Bareskrim Beber Rekonstruksi Tewasnya Laskar Khusus FPI Belum Final, Alasan Komjen Listyo
Baca juga: Lengkap, Kebijakan Pemerintah Soal Liburan Tahun Baru, Luhut Beri Perintah ke Anies, WFH 75 Persen
Baca juga: Kabar Mengejutkan, ILC Malam Ini Terakhir Tayang, Karni Ilyas Ucap Perpisahaan, Penyebab Terkuak
"Kenapa Bapak punya insting Pak Gubernur Anies dan Bu Mega.
Apa yang di otak Bapak apa sih, buat soal seperti itu?
Bapak kan seorang guru.
Apa di otak, di benak Bapak?" kata Pras di ruang Sidang Komisi E DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/12/2020).
Politikus PDIP tersebut terlihat beberapa kali membentak Sukirno untuk meminta penjelasan mengapa soal tersebut bisa muncul.
Sukirno sempat menjelaskan sedikit tahapan bagaimana soal tersebut muncul dimulai saat perintah membuat soal ujian dari Kepala Sekolah.
"Bapak Kepsek menugaskan saya untuk membuat soal untuk anak kelas 7 dengan kisi-kisi berdasarkan kurikulum yang kami miliki di sekolah," kata Sukirno.
Namun penjelasan tersebut dipotong Pras dan kembali menanyakan kenapa muncul nama Mega dan Anies dalam soal tersebut.
"Kenapa Bapak punya pemikiran? Sekali lagi sebagai pembanding Pak Anies dan Bu Mega?" kata Pras.
Sukirno kemudian membantah dia sengaja memunculkan nama Anies dan Mega dalam soal tersebut.
"Demi Allah Pak saya tidak punya niat apa-apa, saya ketika membuat soal ada nama Anies," kata Sukirno.
"Kenapa enggak Udin sama Otong?" tanya Pras.
"Spontanitas saja, Pak," jawab Sukirno.
Baca juga: Jadwal Liga Italia, Juventus dan Inter Milan Dapat Lawan Berat, Peluang AC Milan Perlebar Jarak!
Pras kemudian meminta agar Sukirno memberikan contoh yang baik karena dirinya berprofesi sebagai seorang guru.
"Seorang guru lho Bapak, kalau memberikan contoh ya contoh yang baik.
Ini Presiden kelima, Pak! Jangan begitu!" kata Pras.
Adapun kasus guru yang membawa unsur politik elektoral terjadi pada 12 Desember 2020 yang membuat soal ujian sekolah menggunakan nama tokoh politik.
Dalam soal tersebut dua nama tokoh politik seperti Anies dan Mega digambarkan sebagai sosok yang berlawanan.
Soal tersebut dinilai mendiskreditkan nama Mega dan membuat citra nama Anies naik.
"Anies selalu diejek Mega karena memakai sepatu yang sangat kusam," tulis soal ujian sekolah tersebut.
Baca juga: KATALOG PROMO Burger King Selasa 15 Desember 2020, Milo Float Rp 7.273 , Ayam dan Nasi Rp 15.000
Respon Dinas Pendidikan DKI
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta angkat bicara terkait viral soal ujian sekolah 'Anies Diejek Mega'.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana membenarkan bahwa soal itu dibuat oleh guru di Jakarta.
Hal itu diketahui setelah pihak Disdik melakukan penelusuran dan konfirmasi kepada kepada kepala sekolah dan guru yang membuat soal ujian.
Akibatnya, Disdik lantas memberikan teguran pada guru tersebut.
Disdik Jakarta kini telah meminta agar guru itu tidak mengulangi perbuatannya.
"Karena, hal tersebut berpotensi menjadi unsur pelanggaran netralitas terhadap posisi ASN," kata Nahdiana melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/12/2020).
Menurut pengakuan guru itu pada Disdik DKI Jakarta, ia membuat soal itu karena ada unsur kompetensi pada mata pelajaran mengenai pembentukan karakter, integritas, sabar, dan tanggung jawab.
Meski ada nama Anies dan Mega, guru itu mengaku tidak bermaksud memihak satu pihak.
Ia tidak mendukung maupun ingin mencemarkan nama baik pejabat publik.
Nahdiana meminta agar semua Aparatur Sipil Negara di DKI Jakarta bersikap netral.
Tak hanya ASN di lingkungan pendidikan, namun juga di semua bidang.
Sementara itu, diketahui ada dua soal viral mengenai nama Anies dan Mega.
Pada soal pertama muncul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tak menggunakan jabatan untuk memperkaya diri.
"Pak Anies adalah seorang Gubernur hasil pemilihan Gubernur tahun 2017. Ia tidak menyalahgunakan jabatan yang dimilikinya untuk memperkaya diri dan keluarga."
Baca juga: Kesaksian Mengejutkan Titi DJ Soal Masa Lalu Judika Dibongkar di Indonesian Idol Aduh Dekil
"Sebaliknya, Ia gunakan jabatannya untuk menolong rakyat yang mengalami kesusahan. Perilaku Pak Anies adalah contoh sikap...,' demikian soal pertama di ujian sekolah itu berbunyi.
Sedangkan pada soal lainnya muncul 'Anies kerap diejek Mega, namun Anies tak pernah marah'.
"Anies selalu diejek Mega karena memakai sepatu yang sangat kusam, Walaupun demikian Anies tidak pernah marah.
Perilaku Anies merupakan contoh...," demikian soal lainnya yang menimbulkan kontroversi itu.
(*)
Artikel ini telah tayang dengan judul "Bentak Guru Pembuat Soal "Anies Diejek Mega", Ketua DPRD DKI: Apa yang di Otak Bapak?", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/15/16481171/bentak-guru-pembuat-soal-anies-diejek-mega-ketua-dprd-dki-apa-yang-di?page=2.