Penanganan Covid

Kala Pandemi Corona, Wapres Maruf Amin Berpesan, Soal Covid-19 Butuh Akurasi Informasi Terpercaya

Wakil Presiden Maruf Amin, mengatakan pandemi covid-19 merupakan peristiwa yang belum pernah dialami masyarakat Indonesia sebelumnya

Editor: Budi Susilo
Kolase Tribun /Foto: Kompas.com
Wakil Presiden RI KH Maruf Amin. Wakil Presiden Maruf Amin, mengatakan pandemi covid-19 merupakan peristiwa yang belum pernah dialami masyarakat Indonesia sebelumnya. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kala pandemi Corona, Wapres Maruf Amin berpesan, soal Corona atau covid-19 butuh akurasi informasi dan terpercaya.

Disampaikan oleh Wakil Presiden Maruf Amin, mengatakan pandemi covid-19 merupakan peristiwa yang belum pernah dialami masyarakat Indonesia sebelumnya.

Para ahli menyebut situasi pandemi Corona atau covid-19 sekarang ini sebagai salah satu fenomena black swan atau angsa hitam.

"Yaitu, peristiwa langka yang berdampak besar. Sulit prediksi di luar perkiraan biasa dan menimbulkan berbagai ketidakpastian," kata Maruf Amin dalam acara Pembekalan Wakil Presiden yang disiarkan Youtube BNPB, Senin (14/12/2020).

Baca juga: Kabar Bohong Soal Pandemi Corona Beredar di Tengah Warga, Satgas Covid-19 Sempat Kesulitan

Baca juga: RUPANYA Masih Lama, Bio Farma Beber Vaksin Corona Paling Cepat Beredar Mei 2020, Jelaskan Soal Harga

Baca juga: KABAR GEMBIRA Pasien Sembuh! Sebaran Corona Hari Ini di Indonesia 14 Desember, Update Corona Jakarta

Dalam situasi seperti sekarang ini menurutnya, informasi yang akurat dan kredibel sangat dibutuhkan.

Sehingga tidak ada miss informasi atau hoaks yang dapat menghambat penanganan covid-19.

"Informasi kredibel dan terpercaya semakin dibutuhkan untuk menjamin informasi yang bebas dari penyalahgunaan informasi, miss informasi, disinformasi, dan lainnya," katanya.

Baca juga: Lengkap, Saran PB IDI Sebelum Disuntik Vaksin Virus Corona, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Baca juga: Tantangan Hadapi Pandemi Corona, Pemerintah Harus Cegah Praktik Pemburu Rente di Pengadaan Vaksin

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Indonesia Diperbolehkan, Cegah Penularan Corona Ingat Selalu Protokol 3M

Baca juga: Jadwal Pengumuman Hasil Uji Klinik Vaksin Sinovac dalam Melawan Virus Corona di Indonesia

Karena itu menurut Maruf Amin, pemerintah menggandeng media massa dalam program Fellowship Journalism dalam mensosialisasikan penanganan covid-19.

Mulai dari kampanye perubahan perilaku hingga vaksinasi.

Baca juga: Hanya Warga Pilihan Divaksin Gratis! 75 Juta Orang Harus Bayar, Ini Harga Vaksin Corona Indonesia

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Tambah 55 Kasus Positif Covid-19 Baru, Terdapat Bayi 1 Bulan

Baca juga: Gantikan Suami yang Meninggal Karena Corona, Istri-istri Ini Menangkan 2 Quick Count Pilkada Kaltim

Dengan kerjasama tersebut harapannya masyarakat akan semakin menyadari pentingnya perubahan perilaku hidup sehat untuk menghindari penyebaran covid-19.

"Pemerintah menyadari bahwa agar akhir covid-19 ini dapat segera terwujud, dibutuhkan upaya perubahan perilaku masyarakat secara keberlanjutan, karena saya setuju kerjasama ini dilanjutkan," katanya.

Sempat Kesulitan Luruskan Hoaks

Ketua Satgas Penanganan covid-19 Doni Monardo mengatakan selain menanggulangi Pandemi covid-19, pihaknya juga terus berupaya meluruskan informasi hoaks yang beredar di masyarakat.

Pada awal penanganan pandemi, Doni mengaku sempat kesulitan dalam meluruskan informasi-informasi yang salah di masyarakat mengenai pandemi covid-19.

"Banyak sekali berita-berita yang menyimpang dari fakta dan kenyataan. Kami di Satgas sangat kesulitan untuk mengoreksinya," ujar Donny dalam pernyataanya yang disiarkan BNPB, Senin (14/12/2020).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved