Melonjak Tajam, Angka Positif Corona Capai 63 Kasus di Balikpapan, Guru Hingga Nakes Ikut Terpapar

Kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Balikpapan, Selasa (15/12/20) kembali melonjak, yakni bertambah sebanyak 63 kasus baru. Penambahan terse

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Walikota Balikpapan Rizal Effendi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyampaikan perkembangan kasus Covid-19. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Balikpapan, Selasa (15/12/20) kembali melonjak, yakni bertambah sebanyak 63 kasus baru.

Penambahan tersebut disampaikan oleh Satgas Penanganan Covid-19 kota Balikpapan dalam pers rilis perkembangan kasus covid-19.

"Hari ini penambahannya cukup banyak, 63 kasus positif baru. Kemudian 31 pasien sembuh dan satu pasien positif meninggal dunia," kata Ketua Satgas Covid-19 Balikpapan Rizal Effendi.

Satgas covid-19, katanya, tengah memusatkan perhatian pada sejumlah klaster yang kini kembali bermunculan, di antaranya, klaster keluarga yang cukup besar.

Baca juga: Pasca Pilkada di Samarinda, Sekkot Sebut Belum Ada Kenaikan Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19

Baca juga: Waspada Kasus Covid-19 Naik, Balikpapan Kembali Wacanakan Swab Test Bagi Pelaku Perjalanan

Dari jumlah penambahan kasus positif, ada 11 orang berasal dari klaster keluarga.

Selain itu, ada juga penambahan dari tiga tenaga kesehatan atau nakes.

Dua diantaranya berprofesi sebagai dokter dan satu lagi perawat.

"Yang jadi perhatian juga ada tujuh guru terpapar, baik dari SD dan SMP. Ini akan menjadi catatan kita. Akan evaluasi lagi menentukan sekolah bisa buka atau tidak," ucap Rizal Effendi.

Baca juga: Update Covid-19 di PPU, Hari Ini Ada tambahan 5 Kasus Covid-19

Baca juga: UPDATE Tambah 34, Jumlah Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Malinau Jadi 207, 11 Pasien Sembuh

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan itu menyebutkan, tujuh guru yang terpapar tersebut sudah melakukan isolasi sejak awal dinyatakan reaktif rapid test.

Hal ini merupakan kesepakatan sejak awal sehingga masyarakat tak perlu resah.

"Mereka tidak ke sekolah, karena sudah isolasi sejak dinyatakan reaktif. Kami memang sepakat sejak awal kalau reaktif, langsung isolasi," ucapnya.

(TribunKaltim.co/Miftah Aulia)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved