Perempuan Dominasi Pengusaha UMKM di Balikpapan
Berdasarkan data perkembangan tahun 2014-2018 di Indonesia, dari 64 juta unit usaha kecil menengah di Indonesia, 99,99 persennya adalah UMKM
Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Peran perempuan dalam sektor ekonomi terutama sebagai pelaku usaha sangat besar di Indonesia.
Berdasarkan data perkembangan tahun 2014-2018 di Indonesia, dari 64 juta unit usaha kecil menengah di Indonesia, 99,99 persennya adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM).
Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut, sebanyak 99,99 persen pelaku UMKM tersebut 50 persennya merupakan perempuan.
Sedangkan berdasarkan survei dari Bank Dunia pada tahun 2016, lebih dari 50 persen usaha mikro dan kecil dimiliki oleh perempuan.
Baca juga: Cara Cek Penerima BPUM Desember 2020, BLT UMKM via eform.bri.co.id/bpum Atau eform.bni.co.id
Baca juga: Inilah Caranya Mencairkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Cek Penerima Hanya Cukup Masukkan NIK Anda
Baca juga: Asisten Ekabag Paser Tekankan Pemanfaatan Digitalisasi untuk UMKM
UMKM memiliki peranan signifikan dalam ekonomi di Indonesia, kontribusi sebesar 60,3 persen dari total produk domestik bruto.
Menurut Kepala Seksi Bina UMKM Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan, Rabiatun, UMKM memang kebanyakan perempuan.
Sedangkan untuk laki-laki lebih banyak berjibaku sebagai karyawan, pegawai negeri, dan BUMN.
"Perbandingan antara pelaku usaha perempuan dan laki-laki, lanjutnya, adalah 60:40. Perbandingan ini diambil dari jumlah binaan DKUMKMP yang mencapai 400 pelaku UMKM," terangnya, Selasa (15/12/2020).
Sementara untuk keseluruhan mencapai 21.400 pelaku UMKM. Angka itu berdasarkan catatan pihaknya hingga tahun 2019.
“UMKM di Balikpapan ini didominasi sektor kuliner. Mengapa perempuan? Salah satunya karena perempuan itu telaten,” katanya.
Perempuan juga tidak malu dalam berusaha. Terutama dalam hal pemasaran. Mengunjungi orang per orang, rumah per rumah, hingga kantor per kantor. Bahkan, pemasaran daring melalui media sosial.
"Alasannya, hasil dari bincang-bincang, mereka ingin membantu ekonomi keluarga. Meningkatkan kesejahteraan," jelas perempuan berhijab ini.
Untuk usia, pelaku UMKM didominasi usia 30 tahun hingga 60 tahun. Usia muda masih sedikit yang menjadi pelaku usaha. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurikulum pendidikan.
Menurutnya, kurikulum seharusnya diubah dan pola pikirnya mereka, bekerja itu yang mentereng. Baju rapi, dapat gaji, tidak perlu susah. Kalau jadi pelaku usaha kan penuh risiko, tantangan.
Baca juga: Belum Dapat BLT UMKM? Cek Penerima BPUM di Desember via eform.bri.co.id/bpum atau eform.bni.co.id
Baca juga: Info Syarat dan Cara Daftar BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Cek Status Penerima Via Login Eform.bri.co.id/bpum
Baca juga: Info BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Cek Status Penerima Via Login Eform.bri.co.id/bpum, Syarat & Cara Daftar
Dia pun mencontohkan sang buah hati yang kini telah memiliki tiga karyawan. Anak perempuannya memiliki usaha penjualan baju. Seiring berjalannya waktu, kini merambah usaha loket pembayaran dan pengiriman barang.
"Dia loh lebih besar sekarang pendapatannya dibandingkan aku yang sudah 30 tahun kerja. Waktu kerjanya juga lebih sedikit, bisa sambil momong anak," pungkasnya.
(TribunKaltim.Co/Heriani)