Tinjau Simulasi Tatap Muka di SDN 001, Walikota Soroti Penggunaan Masker Scuba dan Jadwal Kepulangan
Walikota Balikpapan Rizal Effendi kembali memantau simulasi pembelajaran tatap muka di tiga sekolah dasar (SD) yang ada di Kota Minyak. Sejumlah cat
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
Selain itu, ada juga penambahan dari tiga tenaga kesehatan atau nakes.
Dua diantaranya berprofesi sebagai dokter dan satu lagi perawat.
"Yang jadi perhatian juga ada tujuh guru terpapar, baik dari SD dan SMP. Ini akan menjadi catatan kita. Akan evaluasi lagi menentukan sekolah bisa buka atau tidak," ucap Rizal Effendi.
Baca juga: Update Covid-19 di PPU, Hari Ini Ada tambahan 5 Kasus Covid-19
Baca juga: UPDATE Tambah 34, Jumlah Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Malinau Jadi 207, 11 Pasien Sembuh
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan itu menyebutkan, tujuh guru yang terpapar tersebut sudah melakukan isolasi sejak awal dinyatakan reaktif rapid test.
Hal ini merupakan kesepakatan sejak awal sehingga masyarakat tak perlu resah.
"Mereka tidak ke sekolah, karena sudah isolasi sejak dinyatakan reaktif. Kami memang sepakat sejak awal kalau reaktif, langsung isolasi," ucapnya.
Kasus Melonjak, Walikota Kaji Pembatasan Aktivitas Masyarakat
Pemerintah Kota Balikpapan tengah mengkaji kembali pemberlakuan sejumlah pembatasan aktivitas masyarakat.
Salah satunya aktivitas di sejumlah kedai kopi atau cafe yang menjadi sorotan perhatian Pemerintah Kota Balikpapan.
Pasalnya, tempat itu dianggap menimbulkan kerumunan.
Sulit untuk mematuhi protokol kesehatan seperti pembatasan kapasitas tempat.
Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengaku tengah mengkaji atau menyusun aksi pencegahan kasus tersebut.
"Kalau semuanya melakukan pelonggaran protokol kesehatan dan tidak terkontrol maka berakibat kepada kita semua,” ujar Rizal Effendi.
Kegiatan masyarakat yang turut disoroti adalah berbagai acara, salah satunya pernikahan yang sempat ramai menjadi pro kontra.
“Ini juga menjadi perhatian kita dalam hal pembatasan–pembatasan,” katanya.