Massa Aksi 1812 Tak Bisa Tembus Istana Negara, Pendemo Nurut, Polisi: Kami Minta Massa Mundur Semua!
Massa aksi 1812 tak bisa tembus Istana Negara, pendemo nurut, polisi: kami minta massa mundur semua!
TRIBUNKALTIM.CO - Massa aksi 1812 tak bisa tembus Istana Negara, pendemo nurut, polisi: kami minta massa mundur semua!
Patung Kuda Monas, Gambir, Jakarta Pusat jadi tempat berhimpunnya massa aksi 1812, Jumat (18/11/2020).
Mulai dari 13.30 WIB, para pendemo mulai berdatangan ke area yang hanya berjarak 1 kilometer dari Istana Negara.
Namun lokasi tersebut telah dijaga ketat oleh aparat keamanan, baik TNI maupun Polri.
Massa aksi 1812 tersebut membuat kerumunan manusia di Patung Kuda, hal itu membuat polisi terpaksa melakukan upaya pembubaran.
Tindakan tegas bakal dilakukan jika massa tetap berkerumun di kawasan tersebut.
Peringatan tersebut dilontarkan kepolisian menggunakan pengeras suara ke arah pendemo yang mengenakan pakaian serba putih.
Baca juga: Kena Skak Najwa Shihab Soal Aksi Teror yang Libatkan Anggota FPI, Munarman: Itu Tindakan Personal
Baca juga: SAKSI KUNCI Selamat dari Kejadian di Tol Cikampek, Ungkap Kejadian Tertembaknya 6 Laskar FPI
Baca juga: Di Mata Najwa! Munarman Beber Habib Rizieq Dikuntit Drone, Politisi PDIP Bongkar Rekam Jejak FPI
Massa 1812 tak mampu mendekati Istana Negara, yang letaknya sekitar 1 kilometer dari Patung Kuda.
Pihak kepolisian membubarkan massa Aksi 1812 di Patung Kuda tersebut dikarenakan terjadi kerumunan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Terpantau satu mobil komando dan satu mobil pick up berisi nasi kotak sempat memasuki Jalan Medan Merdeka Barat.
Massa datang menggunakan busana berwarna putih-putih.
Mayoritas dari mereka langsung berkumpul di dekat air mancur patung kuda.
Namun polisi langsung berjaga dan menghalau massa yang hendak menggelar aksi demonstrasi.
Anggota Sabhara, Brimob, dan personil TNI langsung membubarkan mereka.
"Kami minta kalian membubarkan diri. Tidak ada kumpul-kumpul di tengah Pandemi Covid-19," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto melalui pengeras suara.
Massa yang berdatangan dari arah Jalan Budi Kemuliaan dan Jalan Merdeka Pusat pun tidak bisa melintas ke arah Istana Negara.
Kendaraan taktis polisi dikerahkan untuk mengusir para pengunjuk rasa.
Sekira 500 massa yang berkumpul itu pun terus diminta mundur melewati Jalan MH Thamrin.
"Saya minta massa mundur semua! Kami tidak segan-segan memberi tindakan tegas karena hal itu sudah diatur undang-undang," imbau Heru.
Baca juga: Suara Rintihan Laskar FPI Terekam Sebelum Tewas Ditembak Polisi, Tangisan Keras Tolong Pak, Sakit
Baca juga: Komnas HAM Bakal Periksa Dokter Otopsi 6 Anggota Laskar FPI, Kabareskrim: Rekonstruksi Belum Final
Baca juga: Sebelum Peristiwa Penembakan Anggota FPI, Munarman Mengaku Habib Rizieq Sempat Dikuntit Drone
Massa pun terus mundur hingga sampai Halte Bank Indonesia.
Mereka mulai berpencar ke segala arah usai dibubarkan oleh polisi.
Saat pembubaran, polisi menangkap sejumlah orang yang diambil dari kumpulan massa tersebut.
Sekira lima pria berbusana betawi itu digiring polisi ke pos.
Sementara satu mobil komando yang sempat tiba juga berputar arah dan meninggalkan kerumunan.
Polisi lalu lintas pun langsung tertibkan jalan raya yang sempat terhambat karena massa aksi.
Baca juga: PlayStation 5 Sudah Bisa Dipesan 18 Desember 2020, Berikut Harga, Spesifikasi dan Daftar Retailernya
Baca juga: Transfer Liga Italia, Depak Khedira, Juventus Datangkan Jebolan Akademi AC Milan dan Pogba
Baca juga: Nekat Bepergian Jauh Selama Libur Akhir Tahun, Siap Tanggung Sendiri Risiko Tertular Covid-19
Tidak sampai 30 menit, Jalan Medan Merdeka Barat kembali dapat dilintasi.
Sementara polisi masih berjaga di Jalan MH Thamrin depan Bank Indonesia untuk halau massa.
Tidak ada tembakan gas air mata atau water canon dikerahkan untuk membubarkan massa.
Massa cenderung tertib saat membubarkan diri.
Diketahui simpatisan Imam Besar FPI Rizieq Shihab berencana gelar aksi unjuk rasa di Istana Negara.
Mereka menuntut polisi mengeluarkan Rizieq Shihab.
Mereka juga menuntut pemerintah mengusut kasus enam anggota FPI yang tewas tertembak polisi.
Polisi Periksa Kendaraan Mencurigakan di Jalan Gunung Sahari
Antisipasi polisi untuk hentikan pengumpulan massa aksi 1812 terus dilakukan dengan cara penyekatan jalan
Aparat kepolisian melakukan penyekatan di Jalan Gunung Sahari, tepatnya depan Gedung Maspion, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Semua Sulit! Jalanan Hancur, Sembako Mahal, BBM Langka, Nasib Warga Perbatasan RI-Malaysia di Krayan
Baca juga: SYOK Saat Dibuka, Penyesalan Ibu yang Pakaikan Gelang ke Anaknya yang Masih Bayi, Saran Dokter
Kapolsek Pademangan Kompol Arga Dija Putra mengatakan penyekatan jalan di perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Pusat itu terkait dengan aksi 1812 di Istana Negara, Jakarta Pusat.
"Ini pengamanan berkaitan dengan adanya aksi unjuk rasa di Istana Negara," kata Arga, Jumat (18/12/2020).
Penyekatan yang dilakukan tersebut meliputi pemeriksaan pengendara yang mencurigakan serta mengantisipasi adanya barang bawaan berbahaya seperti senjata tajam.
"Tujuannya untuk antisipasi apabila ada yang membawa senjata tajam atau benda-benda lain yang tidak semestinya," kata Arga.
Arga menceritakan sejauh ini situasi di sekitar lokasi masih kondusif dan belum ada pengendara yang membawa barang-barang berbahaya untuk mengarah unjuk rasa ke Istana Negara.
"Sampai saat ini masih terkendali," tuturnya.
Rencananya aksi 1812 di depan Istana Negara akan dilakukan untuk menuntut pemerintah agar mengusut kasus penembakan 6 laskar FPI yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek.
Selain itu aksi tersebut juga dilakukan menuntut pembebasan pimpinan FPI Rizieq Shihab yang jadi tersangka dan ditahan karena kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat.
15 pos Penyekatan
Ada 15 pos penyekatan aksi 1812 di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (18/12/2020).
Di belasan pos penyekatan massa aksi 1812 tersebut, beberapa petugas menyiapkan pelayanan rapid test Covid-19.
DIketahui, pos penyekatan 1812 yang menyediakan rapid test virus corona, didirikan di kawasan perbatasan dari Kota Bekasi menuju Kota Jakarta.
Ada pun penyekatan dilakukan dalam rangka mencegah massa aksi 1812 yang hendak melakukan unjuk rasa di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: GRAND FINAL MasterChef Indonesia Season 7, Tiga Tamu Istimewa, Nindy, Jerry, Audrey, Siapa Juara?
Baca juga: Dansat Brimob Polda Maluku Ingin 100 Personel yang Dikirim ke Jakarta Kembali Lengkap, Amankan Demo
"Ya kami melaksanakan antisipasi kegiatan unjuk rasa yang hari ini ke Jakarta"
"Mulai dari semalam kami mapping ke wilayah yang jadi titik kumpul keberangkatan," ungkapnya Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Widjonarko saat ditemui di pos penyekatan Harapan Indah, Bekasi.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Massa Aksi 1812 Dibubarkan Polisi: Saya Minta Massa Mundur Semua! Kami Tak Segan Beri Tindakan Tegas. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Bubarkan Massa Aksi 1812 yang Hendak Mendekati Istana, Sejumlah Orang Diamankan, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/12/18/polisi-bubarkan-massa-aksi-1812-yang-hendak-mendekati-istana-sejumlah-orang-diamankan?page=all.
