Pilkada Samarinda
Update Pilkada Samarinda, Bocor Chat Diduga Grup WhatsApp Zairin-Sarwono, Klarifikasi Tim Paslon 03
Update Pilkada Samarinda, bocor percakapan diduga Grup WhatsApp Tim Paslon 03, ajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi
TRIBUNKALTIM.CO - Update Pilkada Samarinda, viral percakapan diduga Grup WhatsApp Tim Paslon 03, ajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
Dinamika politik di Samarinda masih memanas meski KPU Samarinda sudah menetapkan peraih suara terbanyak di Pilkada Samarinda.
Diketahui, KPU Samarinda menetapkan paslon nomor urut 2, Andi Harun-Rusmadi sebagai peraih suara terbanyak.
Pasangan Andi Harun-Rusmadi selisih sekitar 5 ribu suara dengan pasangan calon independent Zairin-Sarwono.
Baru-baru ini, jagad dunia maya Samarinda dihebohkan dengan postingan diduga grup WhatsApp paslon nomor 03 Zairin-Sarwono.
Postingan berupa tangkapan layar diduga grup WhatsApp Zairin Center Samarinda bernadakan penghinaan kepada paslon nomor 02 Andi Harun-Rusmadi.
Baca juga: Ruslan Buton Hirup Udara Bebas, Seragam Ex Trimatra TNI Disorot, Kasus Surat Terbuka Jokowi Lanjut?
Baca juga: Bukan Hanya Artis TA, Situs Prostitusi Online Tawarkan Dokter, Pegawai Bank, Dibongkar Polda Jabar
Baca juga: Terjawab Alasan Polisi Tak Tetapkan 6 Laskar Khusus FPI yang Tewas Sebagai Tersangka, Masih Terlapor
Baca juga: TERKUAK! Alasan Amien Rais Tak Ikut Aksi 1812, Ada Motif Lain, Langsung ke Jantung Kekuasaan; Jokowi
Dalam tangkapan layar tersebut tertulis jika kemenangan Andi Harun-Rusmadi berdasarkan hasil quick count itu adalah hoax.
Bahkan dalam grup WhatsApp tersebut tertulis akan mensomasi media mainstream yang menulis berita kemenangan Andi Harun-Rusmadi berdasarkan survei dari LSI.
TribunKaltim.Co, mencoba mengkonfirmasi admin grup WhatsApp Zairin Center Samarinda.
Heldi admin Zairin Center Samarinda melalui sambungan telepon, Jumat (18/12/2020) mengatakan postingan tersebut tidak benar.
Bahkan pihaknya akui tidak menemui postingan tersebut di grup WhatsAppnya.
"Jadi yang paling penting jangan sampai kawan media menganggap itu postingan benar. Maka dari Zairin Center itu tidak benar.
Karena sampai hari ini postingan Zairin Center tidak dihapus," ucapnya.
Sementara itu, Heldi mengakui telah mengikuti demo Bawaslu beberapa waktu lalu.
Namun ia membantah juga jika dirinya dan anggota dari pihak paslon nomor 03 tidak terlibat dalam aksi demo potong ayam dan mendorong pagar di depan Kantor Bawaslu Samarinda, Selasa (15/12/2020) malam.
"Jadi ada aksi pertama yang ikut serta karena aku ikut orasi. Itu yang aku ikut orasi itu murni aku tidak membawa siap-siapa dan ikut orasi.
Kulihat ada pendukung 01 dan masyarakat. Yang pada saat kejadian potong ayam dan dorong-dorong pagar aku tidak ikut serta," ucapnya.
Baca juga: Blak-Blakan ke Refly Harun, Babe Haikal Larang Habib Rizieq Balik ke Indonesia, Bos FPI Cinta Negara
Berikut kutipan postingan di WhatsApp Group Zairin Center Samarinda
Turunkan legitimasi kemenangan 02
1. kita perlu segera somasi media mainstream lewat advokat dasar penerbitan LSI Quick Count, survey LSI harus ada bukti fisik, jika tidak ada maka harus melakukan konferensi pers bahwa telah menerbitkan berita HOAX, jika dalam waktu 2x24 tidak bisa memberikan bukti fisik dan setelah di cek oleh tim ahli palsu maka ini resmi adalah "PEMBODOHAN MASYARAKAT"
2. lobi tokoh-tokoh lalu konferensi pers tokoh masyarakat dan aliansi untuk followup somasi, minta tunda perhitungan KPU yang terjadi temuan kejanggalan, komplain atas berita tanpa dasar dari media mainstream dan lembaga survey
3. Bikin meme "Walikota QUICK COUNT", dan aneka narasi PROPOGANDA untuk membiaskan narasi di masyarakat bahwa 02 menang, minta adanya pencoblosan ulang di TPS-TPS bermasalah
Serangan KPU / BAWASLU
3. buat call center untuk masyarakat yang merasa mengalami kecurangan bukti data, dan keluhan masyarakat seputar temuan pilkada termasuk kecurangan petugas pemilu n bawaslu
4. kirim masa untuk komplain ke KPU agar setuju mengakomdir keinginan masyarakat untuk melakukan transaparansi perhitungan di TPS-TPS terindikasi curang, minta KPU bertanggungjawab, tuntutan minta untuk pencoblosan ULANG di daerah terindikasi kecurangan data"
5. Kirim masa untuk komplain ke BAWASLAU seusai temuan dimasyarakat bahwa BAWASLU/KPU tidak adil dan condong ke 02, minta BAWASLU bertanggungjawab, tuntutan minta untuk pencoblosan ULANG di daerah terindikasi kecurangan data"
Pukulan balasan
1. Paslon 01 & paslon 03 wajib berfoto n konferensi pers bahwa sepakat telah terjadi kecurangan yang tersistematis di hari H pencoblosan
2. Aliansi yang bersama kita wajib bersuara bahwa telah terjadi kecurangan di hari H dan minta proses penundaan perhitungan di daerah-daerah RAWAN
3. Tim 03 mengatakan "MOSI TIDAK PERCAYA" kepada KPU/BAWASLU karena banyak terjadi kecurangan tersistematis sesuai tuntutan masyarakat jalur INDEPENDEN (minta ada pencoblosan ulang di TPS-TPS rawan)
4. Lobi 01 cukup setuju untuk mengikuti strategi serangan balasan yang kita buat, dengan rilis berita resmi "Kami TIM 01 menuntut proses pencoblosan surat suara yang transaparan, jika memang terjadi kecurangan minta untuk pencoblosan ULANG"
5. Lobi masyarakat yang ingin melakukan coblosan ULANG
Kesimpulannya:
1. DOWNGRADE legitimasi kemenangan 02
2. Minta ada pencoblosan ulang di daerah TPS dianggap RAWAN berdasarkan permintaan masyarakat
3. Somasi media mainstream
4. Bikin PROPOGRANDA juga
Baca juga: Update Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12, PMO Beber Ada Pemerataan, Cek www.prakerja.go.id

Ajukan Gugatan ke Mahkamah Konstitusi
Paslon nomor urut 03 akan melaporkan adanya dugaan praktek politik uang (money politics) yang terjadi selama pelaksanaan Pilkada Samarinda 2020.
Bahkan ia menduga praktek money politics dilakukan oleh salah satu paslon yang ikut dalam pelaksanaan Pilkada Samarinda 2020.
Ketua Tim kampanye sekaligus saksi paslon 03 Mursyid Abdurasyid, Kamis (17/12/2020) mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan menentukan keputusan terkait hal tersebut.
Rencananya pihaknya akan melaporkan hal tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK) maupun Bawaslu RI.
"Ada Sesuatu yang perlu kami bongkar. Money politics tapi nanti ada yang ke MK dan Bawaslu RI. Dalam waktu dekat sampai waktu yang ditentukan 1 sampai 2 hari ke MK kuasa hukum, sudah siapkan berkas," ucap Mursyid Abdurasyid.
Namun pernyataan tersebut seringkali ditolak oleh KPU saat rapat pleno.
Bahkan pihak KPU menanggap pihaknya menghambat proses rapat pleno.
Baca juga: Massa Aksi 1812 Tak Bisa Tembus Istana Negara, Pendemo Nurut, Polisi: Kami Minta Massa Mundur Semua!
"Itu yang kami rasakan ada apa.
Kami dibilang menghambat.
Padahal money politic masih ada di mana mana.
Kami punya alat bukti yang kuat.
Tim advokasi kami 12 orang kami sudah ke Bawaslu RI termasuk temuan baru, dan pengakuan para penerimanya," ucap Mursyid Abdurasyid.
Sementara Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat mengatakan sangat siap jika paslon 03 akan menggugat pihaknya.
Ia mengakui telah memiliki bukti otentik maupun digital untuk melawan argumentasi paslon 03 saat dilaporkan ke MK.
"Kami dari KPU menunggu jika ada upaya hukum calon sampai mendaftarkan ke MK," tegas Firman Hidayat.
Selain itu ia berharap paslon 03 membawa bukti kuat ketika mengajukan hal tersebut.
Sebab, selama rapat pleno berlangsung, pihaknya hanya menyertakan asumsi.
"Kalau sepanjang pleno tidak ada data yang diungkapkan terkait jumlah Surat Suara Tidak sah 17475 ya memang ada catatan kami surat suara tidak sah seperti itu. Angka itu apa ada pelanggaran tidak dapat ditunjuk paslon 03. Mereka bermain secara asumsi tanpa pembuktian secara konkret," ucap Firman Hidayat.
Diberitakan sebelumnya 10 Kecamatan telah memberikan jumlah data suara sah.
Dari kesepuluh Kecamatan tersebut diakumulasi jumlah suaranya.
Sehingga menghasilkan perolehan total suara untuk ketiga paslon.
Dari ketiga paslon tersebut, paslon nomor 02 Andi Harun-Rusmadi unggul.
Di posisi dua paslon 03 Zairin-Sarwono dan ketiga Barkati-Darlis.
Andi Harun-Rusmadi memperoleh total suara sebesar 102592 suara, sedangkan Zairin Zain-Sarwono memperoleh 98245 suara.
Kemudian Barkati-Darlis memperoleh 83243 suara. Atas hasil akhir ini rapat pleno usai.
"Dengan begini maka rapat pleno dinyatakan selesai," ucap Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat sembari menutup rapat pleno.
Baca juga: Kena Skak Najwa Shihab Soal Aksi Teror yang Libatkan Anggota FPI, Munarman: Itu Tindakan Personal
Berikut total jumlah suara yang sah masuk dalam penghitungan KPU Samarinda
Total suara: 301555
Suara sah: 284080
Suara tidak sah:17475
Barkati-Darlis: 83243
Andi Harun-Rusmadi: 102592
Zairin Zain-Sarwono: 98245
Surat suara diterima: 593117
Surat suara dikembalikan Karena tidak terpakai: 669
Surat suara tidak digunakan saat pencoblosan: 290893.
Surat suara dipakai: 301555.
(TribunKaltim.co)