BBM Seharga Rp 35 Ribu Diburu, Warga Krayan di Nunukan Harus Antre Berjam-jam Cuma Dapat 3 Liter
BBM harga Rp 35 ribu ini, menurut Camat Krayan, Haberly, merupakan BBM jenis Pertalite yang dijual oleh pedagang lokal.
Pesawat Air Tractor yang selama ini digunakan , dengan daya angkut sebanyak 4 ton dari Kota Tarakan menuju Krayan, berhenti beroperasi.
Pasalnya, lisensi izin terbang pilot Air Tractor sedang dalam proses diperpanjang.
Sehingga layanan angkutan BBM hanya menggunakan pesawat Smart, dengan daya angkut hanya 1,2 ton saja.
Sementara itu, dari 5 kecamatan di Krayan hanya ada satu APMS di Krayan Induk dan satu SPBU di Krayan Selatan.
Dia mengaku, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Pertamina di Tarakan soal lisensi pilot beberapa waktu lalu.
Namun, ia belum bisa pastikan kapan Air Tractor kembali beroperasi.
"Pertamina belum bisa jamin kapan itu selesai. Tapi informasi terakhir, mereka ada upaya datangkan pesawat lagi yang daya angkut BBM-0nya lebih besar dari pesawat Smart yang digunakan saat ini. Kami masih tunggu itu," tuturnya.
Sekadar diketahui, 5 kecamatan di Krayan yakni Krayan Induk, Krayan Barat, Krayan Tengah, Krayan Selatan, dan Krayan Timur.
Jumlah warga untuk 5 kecamatan tersebut sekira 19 ribu jiwa.
"95 persen mayoritas bekerja sebagai petani. Bahkan, tidak semua kecamatan di sana dialiri listrik, hanya ada dua kecamatan saja yakni Long Bawan dan Long Layu. Sehingga mereka gunakan BBM untuk genzet, transportasi ke sawah, untuk ketinting, menebas rumput, dan senso," ungkapnya.
Akses Jalan
Terpisah, menurut Anggota Komisi III DPRD Nunukan, Fraksi Demokrat, Gad Khaleb, satu-satunya cara untuk memecah masalah Krayan saat ini yakni membuka akses jalan.
Pasalnya, 60 persen persoalan Krayan terkait akses jalan.
"Tidak ada pilihan lain, kalau sudah ada akses jalan ke sana, itu sudah mengurai 60 persen persoalan di Krayan, itu solusinya," tutur anggota DPRD Dapil Krayan itu.
Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa Gad, mengatakan, saat ini volume suplai BBM harus ditambah.
Lantaran, 3 liter saja untuk satu orang tidak akan mencukupi kebutuhan warga di sana yang 95 persen mayoritas bekerja sebagai petani.