Hari Ibu

Beda Mothers Day dan Hari Ibu, Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Tema dan Download Logo Tahun 2020

Perbedaan Mothers Day dan Hari Ibu, berikut ini sejarah Hari Ibu 22 Desember, tema dan download logo peringatan tahun 2020

Editor: Amalia Husnul A
Freepik
Ilustrasi. Serupa tapi berbeda, ini perbedaan Happy Mothers Day dan Hari Ibu, berikut ini sejarah Hari Ibu 22 Desember, tema dan download peringatan Hari Ibu tahun 2020. 

TRIBUNKALTIM.CO - Serupa tapi berbeda, ini perbedaan Mothers Day dan Hari Ibu, berikut ini sejarah Hari Ibu 22 Desember, tema dan download peringatan Hari Ibu tahun 2020.

Di Indonesia, peringatan Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember.

Hari Ibu punya sejarah yang berbeda dengan Mothers Day.

Meski demikian, Hari Ibu dan Mothers Day sama-sama mempunyai sejarah perjuangan perempuan.

Mothers Day dan hari Ibu merupakan perayaan atau memeringati dan pemberian penghormatan kepada seorang ibu di dalam keluarga dan perannya dalam membangun masyarakat.

Intinya, pada Mothers Day dan Hari Ibu ini adalah hari pengungkapan terimakasih atau kasih sayang untuk seorang ibu dalam sebuah keluarga.

Baca juga: Ucapan Hari Ibu 22 Desember 2020, Kata-kata Indah untuk Ibu, Kirim WhatsApp / Update FB IG Twitter

Baca juga: Selamat Hari Ibu Sedunia 10 Mei 2020! Simak Sejarah & Ide Perayaan Hari Ibu di Tengah Pandemi Corona

Baca juga: Lengkap & Menyentuh, Kumpulan Ucapan Selamat Hari Ibu, Kirim Via WhatsApp atau Update Status Medsos

Baca juga: LENGKAP Gambar Tulisan Hari Ibu 2020, Kata-kata Hari Ibu Bahasa Inggris dan Indonesia Menyentuh Hati

Dilansir dari nationalgeographic.com, sejarah Mothers Day berawal dari seorang penulis Julia Ward Howe, lebih dikenal karena menulis 'The Battle Hymn of the Republic' mempromosikan Hari Perdamaian Ibu yang dimulai pada tahun 1872.

Baginya dan beberapa aktivis perempuan, Mother’s Day adalah cara untuk mempromosikan persatuan global setelah kengerian Perang Sipil Amerika dan Franco-Prusia Eropa.

Saat itu Julia Howe tak berjuang sendiri Ia bersama Anna Jervis yang juga menjadi salah satu yang memproklamirkan hari ibu di Amerika.

Sebagai aktivis, ia dan sahabarnya mengadakan berbagai pertemuan para ibu dari dua kubu perang untuk bersatu.

Mother’s Day sebagai salah satu cara mempromosikan persatuan global setelah kengerian Perang Sipil Amerika dan Perang Franco-Prusia Eropa.

Kebanyakan Negara, sekitar 97 negara memeringati Mother’s day pada hari Minggu ke 2 pada bulan Mei.

Hari tersebut kemudian dijadikan sebagai Mother’s Day, tak jauh berbeda dengan peringatan hari ayah, hari anak, atau hari Valentine.

Mother’s Day di Amerika Serikat sebagai hari ibu, anak-anak kebanyakan akan memberikan bunga atau hadiah semacamnya pada sang ibu.

Sehingga tak mengherankan jika pada hari tersebut menjadi hari dengan penjualan bunga terbesar di Negeri Paman San.

Sementara hari ibu di Indonesia jatuh setiap tanggal 22 Desember.

Baca juga: Hasil Sementara Komnas HAM Soal Tewasnya 6 Laskar Khusus FPI, Usai Mobil, Giliran Senjata Disorot

Baca juga: Cara Cek Dana UMKM Banpres Rp 2,4 Juta, Klik Link e from.bri.co.id/bpum, Ada Tips Agar Tak Diblokir

Tahun ini, Hari Ibu jatuh pada Selasa 22 Desember 2020 yang mengusung tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju.

Peringatan Hari Ibu merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.

Untuk memperingatinya, mengetahui sejarah singkat Hari Ibu mungkin menjadi hal yang wajib.

Sejarah Hari Ibu

Dikutip dari Buku Panduan Pelaksaan Peringatan Hari Ibu ke 92 Tahun 2020 yang dirilis Kemen PPPA, lahirnya Peringatan Hari Ibu tak lepas dari perjuangan para perempuan Indonesia.

Bibit kebangkitan perjuangan perempuan Indonesia telah dimulai sebelum masa kemerdekaan, yang ditandai perjuangan pendekar perempuan di berbagai tempat di Indonesia, seperti Tjuk Njak Dien di Aceh, Nji Ageng Serang di Jawa Barat, R.A Kartini di Jawa Tengah, serta masih banyak lagi yang lain.

Dalam kurun waktu setelah kelahiran Budi Utomo pada tahun 1908, banyak lahir perkumpulan perempuan di berbagai tempat, seperti Aisiyah, Wanita Katolik, Putri Merdeka, dan lain-lain.

Gema Sumpah Pemuda dan lantunan lagu Indonesia Raya yang pada tanggal 28 Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia, menggugah semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri.

Pada saat itu, sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.

Atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada tanggal 22-25 Desember 1928, diselenggarakanlah Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali di Yogyakarta.

Satu dari beberapa hasil kongres itu yakni terbentuknya satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).

Melalui PPPI tersebut terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk secara bersama-sama kaum laki-laki berjuang meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, dan berjuang bersama-sama kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang maju.

Baca juga: Liga Italia, Lazio Ancam Rekor Tak Terkalahkan AC Milan, Kemenangan Lawan Sassuolo Makan Korban

Baca juga: Nindy Tereliminasi, MasterChef Indonesia Season 7 Grand Final TOP 2: Jerry dan Audrey, Siapa Juara?

Pada 1929 Perikatan Perkoempoelan Perempuan Indonesia (PPPI) berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII).

Pada 1935, diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta.

Kongres tersebut disamping berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia, juga menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa, yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari dan lebih tebal rasa kebangsaannya.

Lalu pada 1938, Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menyatakan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Hari Ibu dikukuhkan Pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur tertanggal 16 Desember 1959, yang menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember merupakan hari nasional dan bukan hari libur.

Tahun 1946, badan ini menjadi Kongres Wanita Indonesia disingkat KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman.

Hari Ibu oleh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa perempuan sebagai seorang ibu, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai ibu dan istri maupun sebagai warga negara, warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional.

Semangat perjuangan kaum perempuan Indonesia tersebut sebagaimana tercermin dalam lambang Hari Ibu berupa setangkai bunga melati dengan kuntumnya, yang menggambarkan:

1. kasih sayang kodrati antara ibu dan anak;

2. kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak;

3. kesadaran wanita untuk menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bakti dalam pembangunan bangsa dan negara.

Baca juga: Prediksi Peruntungan Shio Hari Ini Senin 21 Desember 2020 Shio Kuda Buat Kompromi, Shio Babi Posesif

Baca juga: Kode Redeem Mobile Legends Terbaru 21 Desember 2020, Ikut ML x TikTok Treats, Ada Hadiah Skin Gratis

Tema Peringatan Hari Ibu 2020

Adapun tema Peringatan Hari Ibu 2020 yakni Perempuan Berdaya Indonesia Maju.

Kemen PPPA juga telah menetapkan empat sub-tema PHI ke-92 sebagai pendukung tema utama.

Selain itu, Kemen PPPA juga telah merilis logo resmi Peringatan Hari Ibu 2020 yang bisa kamu download di akhir artikel ini.

Subtema 1: Perjuangan Perempuan Masa Kemerdekaan: "Perempuan Pejuang - Perjuanganku Bagian Sejarah Perjuangan Bangsaku".

Tujuan dari subtema 1 yakni mengenang perjuangan kaum perempuan bersama kaum laki-laki dalam merebut Kemerdekaan Republik Indonesia.

Memberikan pemahaman pada generasi muda (milenial) tentang keberanian dan pengorbanan kaum perempuan di masa pergerakan kemedekaan Indonesia.

Subtema 2: Perjuangan Perempuan Masa Kini: “Perempuan - Inspirasiku untuk Kemajuan Bangsaku”.

Tujuan subtema 2 meliputi memaknai perjuangan perempuan masa kini untuk Indonesia maju dilihat dari 12 critical areas Beijing Plat Form for Action (BPFA).

Memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menerapkan nilai-nilai perjuangan perempuan untuk kemajuan Indonesia masa kini.

Baca juga: Bukan Hanya Risma & Fadli Zon, 3 Nama Kejutan Calon Menteri Jokowi, Ganti Mensos dan Edhy Prabowo

Baca juga: Trending Topic, Profil Kabupaten Nunukan di Kaltara, Harga Gula bisa Capai Rp 40 Ribu Per Kg, BBM?

Mengangkat keberhasilan perempuan Indonesia untuk mencapai kesetaraan.

Subtema 3: Perjuangan Perempuan di Era Tatanan Baru (New Normal): "Perempuan - Penyemangat dan Garda Terdepan di Era New Normal".

Adapun tujuan dari subtema 3 yakni untuk mengangkat perjuangan perempuan sebagai inspirator dalam keluarga dan masyarakat pada era tatanan baru.

Subtema 4: Kemitraan Perempuan dan Laki-laki untuk 5 Prioritas Kemen PPPA: "Perempuan dan Laki-laki - Bersama dan Berbagi untuk Negeri".

Tujuan dari subtema 4 yakni untuk mempercepat pencapaian agenda prioritas Kemen PPPA melalui kemitraan perempuan dan laki-laki.

Logo Peringatan Hari Ibu 2020

Adapun logo PHI 2020 yakni warna dasar Merah dan Putih sebagai penggambaran Semangat Nasionalisme Perempuan Berdaya untuk Indonesia Maju.

Logo Peringatan Hari Ibu ( PHI ) ke-92.
Logo Peringatan Hari Ibu ( PHI ) ke-92. (kemenpppa.go.id)

Filosofi logo Peringatan Hari Ibu 2020 adalah:

Bentuk bunga representasi dari cara berpikir perempuan berdaya.

- Cerdas intelektual (ilmu), cerdas emosional (ikhlas/ tabah), dan cerdas spiritual (iman)

- Menebarkan pemikiran positif seperti bunga yang menebarkan aroma harum

Baca juga: Lesty Kejora Masuk 5 Besar Wanita Tercantik 2020 Jadi Polemik di Medsos, Penjelasan dari TB World

Baca juga: Akhirnya Gibran Rakabuming Respon Kasus Bansos, Rocky Gerung: Keangkuhan & Ketamakan Jadi Goodie Bag

- Karakter perempuan, seperti bunga yang menjadi simbolik kelembutan dan keindahan

Bentuk siluet dan wajah perempuan representasi sikap dan tindakan perempuan berdaya.

- Tegas, namun lembut penuh cinta

- Menatap ke depan penuh percaya diri

- Tangguh, mampu menjalankan peran dalam berbagai aspek kehidupan secara seimbang dalam kesetaraan.

Link download logo peringatan Hari Ibu 2020

Link 1 >>>

Link 2 >>>

(Tribunnews.com/Fajar)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sejarah Hari Ibu di Indonesia, Berikut Tema dan Logo Peringatan Hari Ibu 2020 dan tribunbatam.id dengan judul Perbedaan Hari Ibu dan Mother's Day, Serupa Tapi Tak Sama.
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved