Lengkap, Sandiaga Uno Cerita Isyarat Jadi Menparekraf, Curiga dengan Doa Pratikno dan Erick Thohir
Lengkap, Sandiaga Uno cerita isyarat jadi Menparekraf, curiga dengan doa Pratikno dan Erick Thohir.
"Saya yakin dibawah kepemimpinan Mas Sandi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat segera bangkit bahkan bisa jauh lebih baik dari sebelumnya.," tambahnya.
Tak lupa, Wishnutama juga mengucapkan selamat, sehat, dan sukses untuk Sandiaga untuk membawa Kemenparekraf untuk lebih maju ke depannya.
"Selamat mas @sandiuno semoga sehat selalu dan sukses membawa @kemenparekraf.ri menjadi maju kedepan, Aamiin YRA #indonesiamaju," tutupnya.
Baca juga: Kejutan Liga Italia, AC Milan Jadi Paling Perkasa Usai Juventus Dipermak Fiorentina, Rekor Hancur
Profil Sandiaga Uno
Sandiaga lahir di Riau 28 Juni 1969 dari pasangan Razif Halik Uno (Henk Uno) dan Rachmini Rachman Uno (Mien Uno).
Lulus dari Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat Summa Cum Laude, ia kemudian melanjutkan pendidikan untuk meraih gelar Master of Business Administration dari George Washington University pada 1992.
Selesai dengan sekolahnya, Sandiaga memutuskan pulang dan memulai bisnis di Indonesia. Beberapa perusahaan yang ia dirikan termasuk perusahaan konsultan keuangan PT Recapital Advisors dan perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya.
Baca juga: Arya Saloka, Pemeran Aldebaran di Ikatan Cinta, Pernah Jadi Vokalis Band, Idolakan Duta Sheila on 7

Masuk daftar 100 terkaya di Indonesia
Usaha bisnisnya ini tidak sia-sia.
Tahun 2018 ia menduduki peringkat ke-85 daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe.
Dikutip dari DetikFinance, jumlah kekayaan Sandiaga dalam laporan itu mencapai US$ 300 juta (Rp 4,3 triliun) turun dari jumlah tahun sebelumnya yang mencapai US$ 500 juta (Rp 7,2 triliun).
Aset Sandiaga termasuk dua mobil Nissan Grand Livina tahun 2013 seharga Rp 125 juta dan Nissan X-Trail tahun 2015 senilai Rp 250 juta.
Selain itu ada juga logam mulia, barang-barang seni dan antik, serta benda bergerak lainnya bernilai total Rp 3,2 miliar; surat-surat berharga sebagai bentuk investasi senilai Rp 3,7 triliun yang dikumpulkan dalam periode 1997-2015.
