Abdul Mu'ti Tolak Tawaran Jokowi, Din Syamsuddin Bocorkan 3 Alasan Kader Muhammadiyah Tolak Jabatan

Abdul Muti tolak tawaran Jokowi, Din Syamsuddin bocorkan 3 alasan kader Muhammadiyah tolak jabatan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Repro Kompas TV
Sekum Muhammadiyah Abdul Muti 

TRIBUNKALTIM.CO - Nama Sekum Muhammadiyah Abdul Muti jadi perbincangan usai menolak tawaran Wakil Mendikbud yang disodorkan Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Abdul Muti beralasan dirinya tak memiliki kapasitas untuk menjalankan tugas berat dari Pemerintah, tersebut.

Namun, Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menuturkan ada 3 alasan yang membuat kader Muhammadiyah menolak jabatan.

Salah satunya berkaitan dengan marwah organisasi Muhammadiyah.

Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu Jakarta Selatan M Din Syamsuddin menyambut baik langkah Sekum Muhammadiyah Abdul Muti yang menolak bergabung pada kabinet Indonesia Maju menjadi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud).

Dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan Din mengatakan, penolakan itu adalah sikap tepat bagi seorang anggota Muhammadiyah sejati.

Baca juga: Blak-blakan, Mahfud MD Bahas Kriminalisasi Ulama, Sorot HRS, Bahar bin Smith & Abu Bakar Baasyir

Baca juga: Terjawab Alasan Menteri Agama Gus Yaqut Lindungi Syiah & Ahmadiyah Indonesia, Ucapkan Selamat Natal

Baca juga: Terjawab Sikap Jokowi Ditawari Donald Trump Rp 28 Triliun Berdamai dengan Israel, Telepon Palestina

Baca juga: Refly Harun Sindir Sikap Prabowo Sejak Gabung Jokowi, Lupa Pernah Didukung FPI, GNPF Ulama, PA 212

"Anggota Muhammadiyah itu antara lain tidak gila jabatan, menolak jabatan yang tidak sesuai dengan kapasitas, dan jabatan yang merendahkan marwah organisasi," ujarnya.

Mantan Ketum PP Muhammadiyah itu menilai, alasan tidak berkemampuan mengemban amanat hanyalah sikap tawadhu' Abdul Muti.

"Abdul Muti adalah Guru Besar dan pakar pendidikan yg mumpuni, wawasannya tentanf pendidikan dan kemampuan memimpinnya sangat tinggi," ungkapnya.

Din menyebut, penunjukan Abdul Muti sebagai Wamendikbud bernada merendahkan organisasi Muhammadiyah yang besar, pelopor pendidikan, dan gerakan pendidikan nasional yang nyata.

"Seyogya Presiden memiliki pengetahuan kesejarahan dan kebangsaan sehingga dapat menampilkan kebijaksanaan untuk menempatkan seseorang dan sebuah organisasi pada tempatnya yang tepat," jelas Din.

Ia menuturkan, bagi Muhammadiyah memangku jabatan di pemerintahan bukanlah masalah besar (_is not a big deal_), karena Muhammadiyah cukup mandiri dan otonom untukk menjadi mitra strategis dan kritis Pemerintah.

"Dalam suatu sikap proporsional: siap mendukung Pemerintah jika baik dan benar, dan tak segan-segan mengeritik serta mengoreksi jika salah, menyimpang atau menyeleweng," ujar dia.

Baca juga: Unik, Romantis, Kumpulan Ucapan Selamat Natal 2020, Cocok Jadi Caption Foto Natal, Share di WhatsApp

Sosok Abdul Muti

Abdul Muti, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah sekaligus tokoh Muhammadiyah dikabarkan menolak jadi wakil menteri pendidikan dan kebudayaan Wamendikbud.

Nama Abdul Muti sempat tercantum dalam daftar nama yang akan dilantik menjadi Wakil Menteri.

Berdasarkan keterang tertulis yang diterima Tribunnews, Abdul Muti masuk ke dalam daftar yang akan dilantik menjadi Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Diketahui, Presiden Joko Widodo telah menggelar pelantikan Wakil Menteri pada Rabu (23/12/2020) pagi.

Pelantikan dilakukan bersamaan dengan pelantikan 6 menteri yang telah ditunjuk pada Selasa (22/12/2020).

Namun, di hari pelantikan menteri dan wakil menteri yang baru, Abdul Muti mengungkapkan alasannya mengapa ia tak hadir.

Lewat akun Facebook-nya, Abduk Muti mengatakan ia menolak tawaran menjadi wakil menteri.

Ia merasa tidak mampu mengemban amanah yang dinilainya sangat berat.

Meski begitu, Abdul Muti mengatakan ia sempat menerima tawaran dari Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Namun, setelah mengukur kemampuan diri, Abdul Muti menolak tawaran itu.

Baca juga: Ruang Ganti AC Milan Sempat Memanas, Kapten Rossoneri Ungkap Sosok Pemersatu

"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri.

Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut.

Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah.

Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik."

Profil Abdul Muti 

Prof. Dr. Abdul Muti, M.Ed. merupakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ia lahir di Kudus, 2 September 1968.

Abdul Muti menamatkan pendidikan gelar S1 di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tahun 1991.

Kemudian, ia melajutkan S2 di Flinders University South Australia dan lulus tahun 1996.

Baca juga: Lengkap & Puitis, Cocok di WhatsApp, Kumpulan Ucapan Selamat Natal 2020, Bisa Update Status IG, FB

Selanjutnya, Abdul Muti menempuh pendidikan S3 di Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada 1993, ia mulai mengajar sebagai dosen di IAIN Walisongo.

Ia kemudian menjadi dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mulai tahun 2014.

Abdul Muti adalah salah satu Advisor di The British Council London sejak 2006.

Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris PWM Jateng periode 2000-2002.

Pada 2005-2006, ia menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah.

Kemudian, Abdul Muti menjadi Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah 2005-2010.

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah

Abdul Muti telah dikukuhkan menjadi Guru Besar bidang ilmu pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2 September 2020.

“Menjadi guru besar adalah awal saya belajar,” ucap Abdul Mu’ti saat penyampaian orasi ilmiah atas pengukuhan Guru Besar, dikutip dari suaramuhammdiyah.id.

Pada acara tersebut dihadiri oleh Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla; Menko PMK, Muhadjir Effendy; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim; dan Mantan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin.

“Jujur, pengukuhan Guru Besar ini begitu emosional bagi saya untuk berdiri dan menyampaikan pidato di sini. Ini sesuatu yang begitu emosional bagi hidup saya."

Baca juga: Chika Waode dan Arya Saloka Pemeran Aldebaran Kena Fitnah, Ikatan Cinta Disebut Tamat di 100 Episode

"Sebelumnya saya begitu gugup dan emosional ketika diminta bapak untuk melamar calon istri pertama saya dan ketika mengucap ijab sah bahwa saya adalah seorang suami yang harus cinta dan setia kepada istri,” ujarnya.

(*)

Artikel ini telah tayang dengan judul Din Samsuddin Puji Abdul Muti Tolak Kursi Wakil Mendikbud: Tidak Gila Jabatan, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/25/din-samsuddin-puji-abdul-muti-tolak-kursi-wakil-mendikbud-tidak-gila-jabatan?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved