Hadiri Acara Pernikahan, Pimpinan Puskesmas di Luwu Malah Dianiaya Oknum Polisi

Keluarga Husniwati (43) yang akhirnya melaporkan oknum polisi berinisial AW (50) ke Polres Luwu.

Editor: Samir Paturusi
KOMPAS.COM
Ilustrasi penganiayaan-Pimpinan Puskesmas Walenrang, ini menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oknum polisi tersebut. 

TRIBUNKALTIM.CO-Keluarga Husniwati (43) yang akhirnya melaporkan oknum polisi berinisial AW (50) ke Polres Luwu.

Pimpinan Puskesmas Walenrang, ini menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oknum polisi tersebut.

Penganiayaan terjadi di salah satu acara pernikahan di Desa Ilanbatu Uru, Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Gubernur Isran Noor Tegaskan Tolak Warga yang Ingin ke Kaltim Tanpa Miliki Rapid Test Antigen

Baca juga: Jembatan Sebulu Ambruk, Bupati Kukar Edi Damansyah Perintahkan Bangun Jembatan Alternatif

Baca juga: 8 Tersangka Kasus Pilkada Kutim Ditangkap, Motif Menambah Suara Paslon Saat 9 Desember

Nur Rahamadni, keluarga Husniwati mengatakan, atas kejadian tersebut sudah melaporkan kepada Polres Luwu

"Kejadian pemukulan ini terjadi di pesta keluarga di Walenrang Barat.

Kami juga sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Walenrang tapi diarahkan langsung ke Polres Luwu disertai hasil visum," kata Nur, Kamis (24/12/2020).

Menurut Nur, penganiayaan terhadap Husniwati ada kaitannya dengan persoalan rumah dinas Puskesmas Walenrang di Kelurahan Bulo, Kecamatan Walenrang.

Baca juga: Putusan Hakim Soal Kasus Dugaan Mahasiswa di Samarinda Bawa Sajam dan Penganiayaan dalam Unjuk Rasa

Baca juga: Kasus Penganiayaan Wanita Paru Baya di Pondok Bontang Lestari Terungkap, Begini Modus Kejahatannya

Baca juga: Kritis, Wanita Paruh Baya Jadi Korban Penganiayaan, Polisi Kesulitan Lacak Indentitas Pelaku

Pelaku mengklaim rumah tersebut adalah miliknya.

"Ada rumah dinas puskesmas aset milik pemerintah yang rencananya diperuntukkan untuk dua orang pegawai yang baru lolos CPNS yang ditugaskan di Puskesmas Walenrang," jelasnya.

"Sesuai izin dari Kepala Dinas Kesehatan untuk tinggal di rumah dinas itu, tetapi setelah mereka bersihkan, kemudian ada dari pihak keluarga oknum tersebut mengaku bahwa rumah dinas tersebut milik mereka," lanjutnya.

Saat ini, korban dirawat di RS St Madyang Palopo akibat memar pada beberapa bagian tubuhnya.

"Bagian kaki, bahu sama dadanya memar," katanya.

Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Faisal Syam membenarkan kejadian ini saat dikonfirmasi.

Sebelum kejadian, pelaku dan korban berdebat melalui telepon mengenai rumah dinas yang ditempati oleh rekan kerja korban.

Baca juga: Perempuan Terluka Parah Ditemukan di Gubuk di Bontang Lestari, Diduga Korban Penganiayaan

Baca juga: Dugaan Penganiayaan dan Money Politik, Kapolres Berau: Polisi dan Bawaslu Bekerja Transparan

Tidak lama setelah perdebatan tersebut korban menuju ke acara pesta pernikahan dan bertemu dengan pelaku, lalu terjadi penganiayaan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved