Grafik Covid-19 Meningkat, DPRD Balikpapan Masih Optimistis Sekolah Tatap Muka Bisa Digelar
Dua pekan jelang penerapan sekolah tatap muka, grafik covid-19 justru kembali meningkat tajam di Kota Balikpapan.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Dua pekan jelang penerapan sekolah tatap muka, grafik covid-19 justru kembali meningkat tajam di Kota Balikpapan.
Berdasar data yang dirilis Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, rata-rata setiap hari ada 50 sampai 60 kasus baru.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Iwan Wahyudi mengaku cemas dengan kondisi saat ini.
Baca juga: Pria Perantauan di Samarinda Babak Belur Diamuk Massa Usai Kepergok Curi Ayam
Baca juga: Pelaku yang Diamankan Berperan Jadi Kurir Ekstasi di Samarinda, Dua Pelaku Lain Masih Buron
Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 Meningkat, Rumah Sakit di Balikpapan Waspada dan Lakukan Persiapan
Namun ia tetap optimis, metode Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap akan berjalan sesuai rencana.
"Kuncinya bagaimana kita menekan lonjakan covid-19. Ini kembali kepada masyarakat agar disiplin supaya anak-anak bisa kembali sekolah," ujarnya.
Legislator PPP ini meyakini, DPRD menginginkan hal yang sama dengan yang dikehendaki para orang tua di Balikpapan.
Khususnya bagi yang sudah mengisi angket pilihan antara PTM dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Di mana pilihannya condong pada PTM.
Baca juga: Kisah Bisnis Bunga Kala Pandemi Covid-19, Warga Penajam Sukses Raup Jutaan Rupiah dalam Sehari
Baca juga: 2 Pasien Covid-19 di Penajam Paser Utara Meninggal dengan Komorbid Diabetes
Baca juga: UPDATE! Kondisi Terkini Anies Positif Covid-19, Riza Patria Berharap Gubernur Jakarta Segera Offline
"Kita lihat orang tua dan anak-anak sudah sangat rindu untuk sekolah," katanya.
Menurutnya tidak mudah bagi guru dan anak-anak melamukan pembelajaran dari jarak jauh selama pandemi.
Meskipun metode belajar tersebut efektif dalam penyampaian materi dan tugas-tugas sekolah.
Namun ada sisi lain yang sulit untuk ditingkatkan, yakni membangun karakter dan kepribadian anak.
"Sekolah kan membangun kedisiplinan, ketaatan, dan nggak gampang diterapkan kalau lewat daring," terangnya.
Ia mencontohkan, sudah hampir satu tahun anak-anak sekolah dari rumah. Namun, sulit bagi guru dan anak-anak untuk memulai pembelajaran.
Khususnya untuk memulai belajar secara daring yang diharapkan dimulai sejak pagi, pukul 07.15, seperti layaknya anak-anak turun ke sekolah.
Baca juga: Pernah Dekat dengan Aldebaran, Pemeran Ini Lama Tak Muncul di Ikatan Cinta, Ungkap Positif Covid-19
Baca juga: Kasus Covid-19 di Balikpapan Melonjak, Walikota Rizal Effendi Minta Pelaku Usaha Kurangi Kegiatan
Baca juga: NEWS VIDEO Positif Covid-19, Bupati Kutai Barat Dirawat di RSUD AWS Samarinda
Banyak hal yang menjadi hambatan. Mulai dari kemampuan jaringan internet masing-masing individu.
Kepribadian anak, sampai konsistensi orang tua dalam memperhatikan jadwal anak-anaknya, agar proses transfer ilmu berjalan efektif.
"Memang tidak gampang. Harapan saya PTM ini bisa berjalan. Tapi tetap mengedepankan kesehatan. Kalau Covid bisa kita tekan, saya yakin pembelajaran tatap muka bisa berjalan," imbuhnya.
(TribunKaltim.Co/ Miftah Aulia)