Dukung Pembelajaran Tatap Muka, Disdikpora PPU Rutin Gelar Rapid Test Buat Para Guru

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM- Dalam upaya pencegahan penyebaran Virus Corona ( covid-19 ) di lingkungan pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU rutin menggelar pemeriksaan Rapid Test kepada para tenaga pendidik.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Disdikpora PPU, Alimuddin.

Ia mengatakan, sebelum para orangtua meminta para guru atau tenaga pendidik untuk melakukan pemeriksaan Rapid Test, pihaknya sudah jauh-jauh hari telah rutin melakukan pemeriksaan rapid test kepada para guru.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi, Hetifah Tekankan Prinsip Kehati-hatian

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Samarinda, Pasutri Tewas di Tempat Setelah Dilindas Truk

Baca juga: Satu-satunya di Kaltim, Balikpapan Dapat Dana Tambahan Insentif Tenaga Medis Rp 12,7 Miliar

"Sebelum orangtua meminta hal itu, kami rutin untuk guru-guru agar melakukan rapid test jadi nggak ada persoalan," kata Alimuddin, Rabu (30/12/2020).

Menanggapi persoalan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 nanti, Alimuddin mengatakan, di PPU saat ini kasus covid-19 mengalami tren kenaikan, sehingga pihaknya tidak ingin mencoba-coba untuk melakukan kebijakan tersebut.

"Tetapi memang secara umum kondisi covid-19 di PPU ini kan lagi naik, sehingga kami khususnya Pak Bupati sekali lagi mengharapkan dan memerintahkan kita tidak mencoba-coba hanya untuk belajar, kemudian kita tidak mengabaikan kondisi eksternal kita," kata Alimuddin.

Baca juga: Belajar Tatap Muka Januari 2021, Orangtua Siswa di Penajam Sepenuhnya Serahkan ke Pemkab PPU

Baca juga: UPDATE Virus Corona di PPU, Jelang Tahun Baru Bertambah 24 Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19

Baca juga: Dewan Pendidikan Balikpapan Minta Seluruh Guru Harus Rapid Test Sebelum Sekolah Tatap Muka

Meskipun, lanjut Alimuddin, para guru atau tenaga pendidik di PPU memang sudah siap dan dukungan dari sekolah serta orangtua murid mencapai 96 persen, pihaknya masih mengutamakan keselamatan peserta didik dibandingkan dengan yang lain.

"Secara dukungan dari sekolah dan orangtua murid itu hampir 96 persen setuju untuk masuk sekolah, guru-guru kita juga sudah siap.

Persoalan kita itu tadi kita lebih mengutamakan keselamatan peserta didik dibandingkan pada yang lain-lain itu kebijakan pemerintah daerah melalui Pak Bupati dan Dinas Pendidikan, keselamatan itu lebih utama daripada yang lain," ucapnya.

(TribunKaltim.co/Dian Mulia Sari)