Jubir Presiden Ungkit Utang Negara Era SBY, Setelah Dihitung Utang Membengkak Kala Jokowi Memimpin
Jubir Presiden ungkit utang negara era SBY, setelah dihitung utang membengkak kala Jokowi memimpin
TRIBUNKALTIM.CO - Jubir Presiden ungkit utang negara era SBY, setelah dihitung utang membengkak kala Jokowi memimpin.
Utang negara kembali hangat diperbincangkan.
Bahkan, kali ini utang negara jadi bahan perbandingan dari presiden ke presiden, terutama saat era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Joko Widodo ( Jokowi).
Kritik keras yang disampaikan masyarakat terkait terus melonjaknya utang negara selama masa pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) ditanggapi banyak pihak.
Satu di antaranya Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.
Dalam status twitternya, @jansen_jsp pada Selasa (29/12/2020); Jansen mengungkit pernyataan Mochammad Fadjroel Rachman sebelum menjadi juru bicara presiden.
Baca juga: Politisi Demokrat Emosi, Jubir Jokowi-Maruf Sebut Pemerintahan SBY Paling Banyak Cetak Utang
Baca juga: UPDATE! Gisel dan Pria di Video Syur 19 Detik Jadi Tersangka, Rekaman Dibuat di Kota Menantu Jokowi
Baca juga: Refly Harun: Prabowo-Sandi Berlabuh ke Jokowi, Pendukung Tersandera Hukum, Sebut HRS dan Ahmad Dhani
Baca juga: Imron Gondrong, Pria Berwajah Mirip Jokowi Terancam Dilaporkan Polisi, Begini Duduk Masalahnya
Dalam status twitternya, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Komunikasi itu diketahui membela Jokowi dengan menyebutkan jumlah utang negara peninggalan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat fantastis.
Utang negara itu disebutkan Fadjroel justru digunakan SBY dan Boediono untuk membeli pesawat, mobil mewah hingga membagikan uang kepada rakyat atas nama keduanya.
"Januari 2014, utang pemerintah Indonesia Rp 2.465,45 triliun. Ngotot beli pesawat, mercy, bagi2 uang utk SBY-Boediono. Kita ini bangsa apa?," tulis Fadjroel pada 10 September 2014 silam.
Mengutip pernyataan Fadjroel, Jansen menyimpulkan utang negara di akhir masa pemerintahan SBY dua periode, yakni 2004-2014 tidak lebih besar dibandingkan dengan akhir periode pertama pemerintahan Jokowi.
Sebab, pada masa pemerintahan SBY selama satu dekade, utang Indonesia hanya sebesar Rp 2.465,45 triliun.
Sedangkan pada pemerintahan Jokowi, utang Indonesia justru berlipat hingga lebih dari Rp 3.400 triliun hanya dalam waktu lima tahun.
Baca juga: VIRAL! Wajahnya Mirip dengan Presiden Jokowi, Kini Imron Gondrong Terancam Dipolisikan
Baca juga: Pemkab Kukar Ikuti Penyerahan DIPA oleh Presiden Joko Widodo Secara Virtual
"Kalau twit bg @fadjroeL ini dijadikan dasar: tahun terakhir pemerintahan pak SBY (2014) jumlah utang kita 2500 T. Atau buatlah 2600 T. Skrg 2020 hampir 6000 T," tulis Jansen.
"Apakah artinya 6 thn pak @jokowi utang tambah 3400 T? Tolong jawab dgn bahasa yg gampang dipahami rakyat @KemenkeuRI," tambahnya.
Pernyataan Jansen secara langsung memicu perdebatan.