Banyak Kasus Aduan Karena Medsos, Kapolresta Balikpapan Imbau Jangan Sampai Terseret Masalah Hukum
Jejaring dunia maya atau media sosial tak jarang menjadi layaknya arena duel antar sesama akun. Bahkan tak jarang juga, akhirnya ada pihak yang sakit
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Jejaring dunia maya atau media sosial tak jarang menjadi layaknya arena duel antar sesama akun.
Bahkan tak jarang juga, akhirnya ada pihak yang sakit hati lantas mengadu ke pihak berwajib.
Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Turmudi sendiri mengaku bahwa kasus yang menyangkut media sosial, jumlahnya tak sedikit.
Baca juga: Positif Covid-19, Anggota DPRD Kaltim Meninggal Dunia, Demam Tinggi & Punya Sejumlah Penyakit Bawaan
Baca juga: Jenazah Habib Jafar Al-Kaff Urung Dibawa ke Ponpes Nabil Husein Samarinda Karena Jemaah Ramai
Baca juga: Tabrakan Beruntun di Balikpapan, Pikap Tergelincir Sebabkan Satu Pengendara Tewas
"Kalau mau kita ungkap semuanya, nggak cukup itu berkas satu ruangan ditumpuk," ujarnya.
Dia membeberkan, aduan yang kerap ia dengar adalah semata rasa jengkel lantaran dihujat melalui platform media sosial, berlanjut saling mengejek dan bermuara pada pengaduan kepolisian.
"Masyarakat sekarang dengan medsos ini kadang dia terpancing di Facebook saling mengolok, punya dendam pribadi diekspos di media sosial," tuturnya.
Sehingga ia mengimbau pengguna media sosial untuk lebih bijak dalam berkomentar ataupun memberikan pernyataan.
"Sudah dipancing nanti dilaporin, itu pasti kita proses. Kita proses, sudah capek, nggak tidur 24 jam akhirnya damai juga," katanya.
Baca juga: Jejak Digital Percakapan Gisel dan MYD di Medsos Tahun 2018 Terbongkar, Singgung Main Bagian Bawah
Baca juga: Sejarah Tahun Baru Ditetapkan Tanggal 1 Januari dan Ucapan Selamat Tahun Baru 2021 Share WA / Medsos
Baca juga: Aktivitas UMKM Pro Sehat Malinau Ditutup, Pengunjung Usul Manfaatkan Pesanan Via Medsos
Menurut Kombes Pol Turmudi, apabila ingin berdamai, agar berdamai sebelum ada laporan.
Namun jika sudah melapor, jangan berdamai hingga kasusnya tuntas.
"Artinya kita bersama-sama menjaga kondusivitas di media sosial, juga saling mengingatkan. Nanti kalau sudah terjerat hukum aja pada nangis semua, polisi dikira sadis dan sebagainya," ucapnya.
(TribunKaltim.Co/Mohammad Zein Rahmatullah)