Akhirnya Refly Harun Bongkar Motif Pemerintah Jokowi Larang Front Pembela Islam, FPI Ormas Politik
Akhirnya Refly Harun bongkar motif Pemerintah Jokowi larang Front Pembela Islam, FPI Ormas politik
Menurut Refly, FPI kini justru sudah terlibat dalam politik sejak 2016 lalu.
"Karena FPI yang sekarang sejak 2016 berbeda dengan FPI sebelumnya," ungkapnya.
"FPI sekarang adalah kelompok politik besar, diperhitungkan, dengan sebuah performa politik yang jauh lebih intelektual."
"Jauh lebih soft dibandingkan kelompok-kelompok sebelumnya sebagai kelompok yang masih kecil."
"Yang masih katakanlah 'Masih nakal'," lanjutnya.
Setelah 2016 lalu, ia menilai FPI sudah memiliki kemampuan politik tingkat tinggi.
Selain itu, banyak tokoh kritis yang muncul dari FPI.
Baca juga: Khofifah Tambah Daftar Kepala Daerah Terjangkit Covid-19 di Jawa Timur, Total 7 Orang, Dua Meninggal
"Tapi sekarang mereka memiliki pemimpin yang levelnya sudah tingkat nasional dan mampu mengumpulkan tokoh-tokoh kritis juga," jelas Refly Harun.
"Dan mampu berdialog level intelektual, level tingkat tinggi."
Setelah dihentikan, kini FPI berganti nama menjadi Front Persatuan Islam.
Di balik nama baru FPI, Refly berharap ormas tersebut bisa menjalani politik yang lebih santun.
"Jadi kita lihat saja, yang jelas FPI sudah berubah menjadi Front Persatuan Indonesia," ujar Refly.
"Dan saya mau meng-underline bahwa Front Persatuan Islam harus menampilkan politik yang elegan, politik yang santun, politik yang mematuhi hukum."