Berita Balikpapan Terkini
Telur Ayam Ras Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Balikpapan pada Desember 2020
Kota Balikpapan pada bulan Desember 2020 mengalami inflasi sebesar 0,25 persen. Data ini diterima TribunKaltim.co, dari Kepala Badan Pusat Statistik
Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Kota Balikpapan pada bulan Desember 2020 mengalami inflasi sebesar 0,25 persen.
Data ini diterima TribunKaltim.co, dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan, Achmad Zaini, Senin (4/1/2021).
Ia menjelaskan, berdasarkan kelompok komoditi pengeluaran konsumsi rumah tangga (kelompok pengeluaran), pada bulan ini kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga.
Dari yang tertinggi masing–masing adalah Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau (0,67 persen), Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran (0,36 persen), kelompok transportasi (0,35 persen), dan Kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga (0,31 persen).
Baca juga: Mulai Besok! Pemohon Baru dan Perpanjangan SIM Wajib Lampirkan Surat Lulus Uji Psikologi
Baca juga: Terkapar di Parkiran Big Mall Samarinda, Seorang Pria Tewas, Diduga Jatuh dari Ketinggian
Baca juga: Kecelakaan Maut di Balikpapan, Tabrakan Beruntun, Satu Tewas Diduga Sopir Mobil Pick Up Mengantuk
"Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga adalah Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar -0,19 persen," ujarnya.
Sementara Kelompok Pakaian dan Alas Kaki, Kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga Kelompok Kesehatan, Kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan, Kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya, dan Kelompok Pendidikan tidak mengalami perubahan indeks harga.
Komoditi yang memberikan andil terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah telur ayam ras yang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 7,02 persen dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,0623 persen.
Diikuti oleh cabai rawit yang mengalami kenaikan indeks sebesar 22,73 persen dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,0590 persen, serta semangka dengan kenaikan indeks sebesar 22,34 persen dan memberikan andil sebesar 0,0296 persen.
Lalu komoditi yang mengalami penurunan indeks harga tertinggi adalah daging ayam ras yang mengalami penurunan indeks harga sebesar 3,45 persen dan memberikan andil sebesar -0,0670 persen.
"Disusul emas perhiasan yang mengalami penurunan indeks sebesar 1,11 persen dan memberikan andil -0,0155 persen, serta ikan trakulu dengan penurunan indeks 6,07 persen dan memberikan andil -0,0122 persen," ujarnya.
Berdasarkan kontribusinya terhadap total konsumsi rumah tangga, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau memberikan andil terbesar terjadinya inflasi bulan ini yaitu sebesar 0,1858 persen.
Diikuti kelompok transportasi sebesar 0,0369 persen, Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran sebesar 0,0325 persen, dan Kelompok Perlengkapan, Peralatan, Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 0,0138 persen.
Lebih jauh, Kelompok Pakaian dan Alas Kaki, Kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan bakar rumah tangga, kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi, dan Jasa keuangan, Kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya, dan Kelompok Pendidikan tidak mengalami perubahan indeks harga.
Sedangkan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya justru cenderung mendorong terjadinya deflasi sebesar -0,0109 persen.
"Inflasi Tahun Kalender atau Year-to-Date (ytd) pada bulan Desember 2020 sebesar 0,65 persen dan inflasi Year-on- Year (yoy) sebesar 0,65 persen,"
(TribunKaltim.co/Heriani)