Virus Corona di Bontang

Kreativitas SMP Negeri 1 Bontang Kala Pandemi Covid-19, Server Bekas UN jadi Aplikasi Ruang Belajar

Satu di antaranya pihak sekolah negeri di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur membuat terobosan kala wabah covid-19 atau Corona

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
PANDEMI CORONA - Waka Kesiswaan SMP Negeri 1 Bontang, Muri Mukhrianto buat terobosan kala pandemi covid-19 di Kota Bontang, Kalimantan Timur. SMP Negeri 1 Bontang, sulap bekas server Ujian Nasional jadi aplikasi ruang belajar siswa berbasis online, secara mandiri. TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pandemi Corona bukan berarti pembatasan sosial membuat inovasi dan kreativitas terhenti.

Satu di antaranya pihak sekolah negeri di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur membuat terobosan kala wabah covid-19 atau Corona

Seperti halnya, SMP Negeri 1 Bontang, sulap bekas server Ujian Nasional jadi aplikasi ruang belajar siswa berbasis online, secara mandiri.

Metode pembelajaran ini sejatinya menyediakan ruang khusus belajar yang berbasis online sesuai dengan kurikulum guru sekolah dan pelajar SMP Negeri 1 Bontang.

Aplikasi tersebut dikenalkan dengan nama Learning Management System (LMS) Chamilo.

Baca juga: Gubernur Isran Noor dalam Rapat Paripurna DPRD Kaltim: Covid-19 Itu Nyata Jangan Dianggap Enteng

Baca juga: Rekor Baru Lagi, 121 Kasus Positif Covid di Balikpapan, Sopir Ambulans Ikut Terpapar Corona

Baca juga: Seorang ASN di Penajam Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Sempat Dirawat di RSUD

Melalui sistem ini para guru bisa memberikan layanan pembelajaran dalam bentuk mikro teaching.

Waka Kesiswaan SMP N 1, Muri Mukhrianto menjelaskan, jika pembejaran yang menggunakan aplikasi LMS chamilo masih dalam bentuk web.

Layanan ini hanya bisa diakses oleh siswa/! SMP N 1 yang telah memiliki user id dan password.

"Penggunanya hampir mirip zoom meting, jadi siswa harus di daftarkan akun dulu, baru bisa masuk," ujarnya saat ditemui ruang guru SMP N 1 Bontang, Kalimantan Timur pada Jumat (8/1/2021).

Pembelajaran melalui LMS Chamilo telah diterapkan sejak dari semester pertama di masa pandemi Corona atau covid-19.

Kelamahan dari server ini, tidak bisa melebihi kapasitas internet 100 mbps. Jika melampaui, maka sistem secara otomatis trouble.

Baca juga: Kapolres Kutim Sarankan Dinkes Sosialisasikan Manfaat Vaksin Covid-19

Baca juga: NEWS VIDEO Demi Masyarakatnya, Plt Bupati Bulungan Ingkong Ala Siap Divaksin Covid-19

Baca juga: Pelaku Perjalanan Dominasi Kasus Covid-19 di Malinau, John Felix Rundupadang Ungkap Penyebabnya

Sehingga layanan belajar via LMS Chamilo hanya dibatasi 100 orang. Padahal sebenanya total pelajar di SMP N 1 mencapai 700 siswa/i.

Untuk menyiasatinya, para murid pun harus bergantian menggunakan aplikasi, sesuai jadwal yang sudah diatur.

"Jadi belajar dan ulangan tidak bersamaan, karena kemampuan server tidak mampu dengan kapasitas 700 siswa," tuturnya.

Baca juga: Selama Pandemi Covid-19 Permintaan Darah di PMI Tarakan Menurun, Produksi 700 Kantong per Bulan

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Samarinda, Terdapat Penambahan 56 Kasus Terkonfirmasi Positif, Total 7.057 Kasus

Baca juga: Hari Ini Donor Plasma Konvalesen di Kodim 0905 Balikpapan, Hasilnya Diberikan ke Penderita Covid-19

Sebenarnya, syarat kapasitas internet normalnya 300 mbps setiap server, namun tidak diperbolehkan bagi sekolah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved