Virus Corona
Seusai Tampil di Mata Najwa, Menkes Budi Gunadi Sadikin Datangi KPK, Ada Apa?
Sehari setelah tampil di acara Mata Najwa, Menteri Kesehatan ( Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).
"(Vaksinasi) minggu depan itu akan dimulai oleh Bapak Presiden, kemudian dilanjutkan oleh gubernur, wali kota dan bupati," kata Airlangga dalam sebuah diskusi daring, Jumat (8/1/2021).
Baca juga: Alasan Budi Gunadi Sadikin Terima Perintah Jokowi Jadi Menkes, Najwa Shihab: Sempat Pikir Menolak?
Kendati demikian, pelaksanaan vaksinasi masih menunggu izin penggunaan darurat atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.
Dihujani Pertanyaan Vaksin di Mata Najwa
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin sempat bicara blak-blakan membahas vaksin Virus Corona di acara Mata Najwa yang tayang, Rabu (6/1/2021) malam di Trans7.
Di acara Mata Najwa, Menkes dihujani pertanyaan soal vaksin yang akan digunakan pejabat.
Najwa Shihab membacakan pertanyaan netizen yang masuk terkait kualitas vaksin gratis untuk rakyat.
Apakah juga vaksin yang sama disuntikkan ke pejabat?
"Sinovac dari China sudah datang di Januari-Maret, jadi nanti siapapun yang divaksin duluan pasti mendapatkan vaksin tersebut, termasuk saya," jawab Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Minta Kepala Daerah Bangun Kepercayaan Memakai Vaksin Covid-19, Efek Demam Pegal
Mendengar hal tersebut, Najwa Shihab pun menyoroti vaksin yang akan digunakan Presiden Jokowi.
"Dan Pak Jokowi?" cecar Najwa Shihab.
"Ya betul. Sekarang pertanyaannya vaksinnya bagus atau tidak? Yang lebih baik merek apa? Saya tanya sama semua ahli epidemiologi, yang penting itu safety-nya bagaimana, dan hal itu sudah kelihatan di clinical trial pertama dan kedua. BPOM menyetujui atau tidak, apa yang ada itu harus cepat digunakan," jelas Budi Gunadi.
Budi mengingatkan, vaksinasi harus cepat dilakukan karena sekitar 150-200 jiwa melayang per hari di tengah Pandemi covid-19.
"Satu bulan bisa mencapai 6 ribu jiwa meninggal. Kita mau tunggu 6 ribu jiwa mati tiap bulan untuk menunggu vaksin yang bagus? Saya rasa tak manusiawi," papar Budi Gunadi.
Baca juga: Jangan Kaget Dapat SMS Kemenkes, BERSIAP! Wajib Vaksinasi Covid-19, Indonesia Punya 3 Juta Vaksin
Budi menjelaskan, semua vaksin yang telah masuk clinical trial 3 dan masuk ke dalam list WHO maka keamanannya telah teruji.
Tak hanya itu, vaksin yang masuk ke Indonesia juga sudah disetujui BPOM, yang berarti semua merek sama saja.