Berita Nunukan Terkini
Bocah Disabilitas di Nunukan Hidup Terpisah dari Saudara Kembarnya, Ingin Jadi Jaksa dan Bisa Jalan
Ardiman (14), warga di Jalan TVRI, Gang Delima, RT 20, Kelurahan Nunukan Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, merupakan sosok pelajar yang sang
Selama ini untuk berdiri, Ardiman harus mencari pegangan yang ada di sekitarnya seperti lemari, kursi, meja dan pagar di atas rumah.
Bahkan, ia tak bisa berdiri untuk waktu yang lama.
Kalaupun harus duduk, Ardiman tak bisa tegak lama.
Sehingga ia sesekali duduk membungkuk.
Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, Ardiman terpaksa harus ngesot di lantai.
Sebagai penyandang disabilitas, tak mematahkan sedikitpun semangat Ardiman untuk bersekolah.
Ardiman mengenyam pendidikan mulai dari TK, SD hingga sekarang ia duduk di bangku SMP kelas I.
Saat ini ia bersekolah di SMPN 2 Nunukan.
"Sebenarnya sudah diterima di SMPN1, tapi dia milih untuk sekolah di SMPN 2 karena di sana banyak temannya," kata sang nenek kepada TribunKaltara.com, Sabtu (09/01/2021).
Jarak rumah dengan tempat sekolah Ardiman terbilang cukup jauh, sehingga untuk sampai ke sekolah Ardiman diantar secara bergantian oleh kakek dan tantenya yang bernama Ana.
"Kalau sudah sampai di sekolah, baru dia diberi naik kursi rodanya. Sejak SD kelas V, dia diberikan kursi roda dari Dinas Sosial Nunukan. Kami sering masak bekal buat dia, karena di sekolah agak susah kalau harus ke kantin.
Nah kalau di rumah mandi, makan, pakai celana itu bisa sendiri. Kecuali buang air besar, pakai baju itu dibantu sama nenek. Tidak mau dia kalau orang lain bantu," ucap Ana.
Saat ini kebutuhan Ardiman selain ditanggung oleh orang tuanya yang bekerja serabutan di Tarakan, juga ditanggung oleh tantenya yang bekerja sebagai distributor sembako.
Kakek Ardiman pekerja serabutan dan nenek sudah tak bekerja lagi, hanya menjaga Ardiman di rumah.
Hafal Nama Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf