Kebakaran Pasar di Nunukan

Polsek Nunukan Masih Selidiki Motif Bakar Rumah dan Aniaya 4 Orang Dewasa dan 3 Anak

Kepolisian Sektor Nunukan, masih lakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan pelaku pembakaran rumah,sekaligus penganiayaan 7 orang warga Inhutani

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/FELIS
Kapolsek Nunukan, Iptu Randhya Sakhtika kepada TribunKaltim.Co, Senin (11/01/2021), pukul 14.00 Wita.TRIBUNKALTIM.CO/FELIS 

Nasib yang sama terjadi terhadap bocah 8 tahun bernama Nur Afikah yang nyaris putus leher, lantaran dibacok pria yang saat itu tengah mengejar seorang warga dengan sebilah parang hingga di depan rumah anak itu.

Baca juga: BREAKING NEWS Si Jago Merah Mengamuk di Pasar Inhutani Nunukan, Rumah Warga Ikut Terbakar

Baca juga: Bupati Nunukan Jamin Korban Kebakaran Dapat Makan 3 Kali dan Siapkan Tempat Tinggal Alternatif

Baca juga: BPBD Dirikan 4 Tenda Pengungsian Bagi Korban dari 57 Rumah yang Terbakar di Nunukan

"Pelaku itu kejar orang sampai di depan rumah saya. Jadi pas dengar teriakan, anak saya kaget lalu keluar di depan pintu rumah. Waktu itu pas depan pintu rumah kami, sudah ada pelaku sama orang yang dikejar parang. Saya di dalam rumah sama istri sekira pukul 18.30 Wita.

Jadi saya lari dari dalam rumah mau tarik anak saya. Kalau saya tidak tarik mungkin lehernya yang putus. Begitu saya tarik anak saya, jadi posisi anak agak tunduk sedikit, jadi yang kena parang itu bagian belakang," kata sang ayah, Taufik kepada TribunKaltim.Co, saat ditemui di IGD, RSUD Nunukan, Senin (11/01/2021), pukul 11.00 Wita.

Diketahui, Nur Afikah anak pertama dari tiga bersaudara. Ia seorang pelajar kelas II di SDN 005 Nunukan.

Baca juga: 57 Rumah di Nunukan Terbakar, Diduga Pelaku Pembakaran Alami Gangguan Jiwa

Baca juga: Bocah Disabilitas di Nunukan Hidup Terpisah dari Saudara Kembarnya, Ingin Jadi Jaksa dan Bisa Jalan

Menurut pengakuan sang ayah, Nur Afika saat itu menangis dan belakangnya berdarah, sehingga tanpa pikir panjang, sang ayah langsung membawanya ke Puskesmas Nunukan.

"Saya lihat darah ditambah anak saya nangis, jadi langsung saya larikan ke Puskesmas Nunukan. Setelah itu kami diarahkan ke RSUD Nunukan untuk penanganan lebih lanjut," ujar Taufik.

Tak hanya anaknya yang dibacok, rumah Taufik pun ludes terbakar api. Lantaran, letak rumah Taufik dengan rumah pelaku hanya berjarak lima rumah.

"Rumah saya habis terbakar juga. Karena jarak rumah saya sama pelaku 5 rumah. Pelaku itu bakar rumah yang dia kontrak. Rumah di sana kan hampir semua berbahan kayu baru berdempet-dempetan. Sekarang istri sama 2 anak saya ada di rumah neneknya di Sei Bolong," tuturnya.

Taufik mengaku, tak begitu mengenali diri pelaku, namun sempat turun laut bersama untuk panen rumput laut.

Baca juga: Lokasi Eks Kebakaran di Penajam Dibuatkan Anjungan, Pemerintah Siapkan Relokasi Rumah Baru Warga

Baca juga: Kebakaran di Gang Tambak Tarakan, Rumah Bertingkat Milik Warga Hangus, Penghuni Sedang di Luar

"Kenal begitu saja saya dengan pelaku karena dia orang baru. Sempat juga turun sama-sama untuk panen rumput laut," ungkap Taufik seorang nelayan rumput laut.

Hingga berita ini diturunkan, Nur Afikah terbaring lemas di IGD RSUD Nunukan ditemani sang ayah.

Sementara itu juga, pelaku saat ini terbaring di ruangan yang sama dengan 7 korban penganiayaan serta dikawal ketat oleh 5 orang Polisi.

(TribunKaltim.Co/ Felis).

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved