Virus Corona di Balikpapan
Puluhan Pasien Covid-19 di Balikpapan Terpaksa Dirawat di UGD RSKD
Sebanyak 20 pasien covid-19 di RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan terpaksa dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD).
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Sebanyak 20 pasien covid-19 di RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan terpaksa dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD).
Kondisi ini merupakan imbas dari penuhnya pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit rujukan milik Pemerintah Provinsi Kaltim itu.
Direktur Utama RSKD Balikpapan, Edi Iskandar pun membenarkan kondisi tersebut saat dikonfirmasi awak Tribunkaltim.Co.
Baca juga: Pasar Tumpah di Kecamatan Sangatta Utara Kutim Bakal Segera Ditertibkan
Baca juga: Basarnas Samarinda Lakukan Pencarian Pagi Ini di Sungai Mahakam, Dirikan Posko di Teluk Lerong
"Ada sekira 20 pasien yang tidak bisa masuk ke rawat inap dan ICU. Mereka menunggu di UGD. Kalau ruangan di dalam kosong baru mereka bisa masuk,” katanya, Rabu (20/1/2021).
Adapun kapasitas ruang isolasi RSKD sebanyak 150 tempat tidur. Kemudian untuk ICU sebanyak 17 tempat tidur.
Semuanya terisi penuh, sehingga pasien covid-19 yang terkonfirmasi positif baru harus menunggu di UGD sementara waktu.
Baca juga: BPK Kaltim Temukan PI Rp 500 Miliar Hanya Sebagian Masuk Kas Daerah Sisanya Dikelola Perusda
Baca juga: Sempat Mengeluh Demam, Jasad Dion Ditemukan Sudah Membengkak di Balikpapan
Baca juga: BREAKING NEWS Seorang Warga Sepinggan Balikpapan Ditemukan Meninggal, Diduga Terpapar Covid-19
Para pasien tersebut, lanjut Edi, dirawat apa adanya. Mereka menempati tempat tidur yang tidak layak atau standar.
Bahkan ada sekitar 10 atau 20 bed pasien yang kondisinya terbuka alias tidak sesuai dengan standar penanganan covid-19.
“Secepatnya mereka harus dirawat di ruang isolasi yang standar, apalagi pasien covid-19 ini adalah pasien yang menular,” ujarnya.
Sementara itu, untuk menghindari penularan di UGD rumah sakit, pihaknya memastikan antara pasien covid-19 dan umum dipisahkan.
Baca juga: Tiga Pasien Covid-19 di Kukar Meninggal, Total 112 Kasus Pasien Meninggal
Baca juga: Dinyatakan Sembuh Covid-19, Tiga Komisioner KPU Malinau Kembali Bertugas
“Tapi tidak standar. Mestinya untuk pasien covid-19 itu tertutup,” ungkapnya.
Melihat kondisi tersebut, Edi pun mengaku pihaknya telah melakukan rapat dengan managemen rumah sakit.
Hasilnya, disepakati untuk menambah masing-masing dua tempat tidur di setiap ruangan isolasi covid-19.
“Kita menambah dari empat bed setiap ruangan jadi enam bed. Konsekuensinya perawatan pasien jadi sedikit agak rapat. Tapi setidaknya kami bisa menambah 32 bed untuk darurat,” tuturnya.
Upaya lain, managemen RSKD akan mengajukan ke Gubernur Kaltim untuk memanfaatkan gedung baru.
Yakni gedung Radio Terapi sebagai ruang ICU tambahan bagi pasien covid-19.
Baca juga: Akhirnya Anies Minta Pusat Ambil Alih Koordinasi Soal Covid-19 di Jakarta & Sekitar, Alasan Terkuak
Baca juga: Satu Pegawainya Positif Covid-19, Mulai Besok 20 Januari 2021 Bapenda Paser Tutup Pelayanan Publik
Gedung itu ditargetkan selesai pembangunannya pada bulan Februari nanti. Lantai dua dan tiga belum terpakai.
Dengan demikian, apabila dikonversi, RSKD bisa menambah 40 bed atau tempat tidur tambahan.
"Bisa untuk 40 tempat tidur. Karena tempatnya sudah ada kita juga perlu mengajukan anggaran untuk pengadaan alat,” pungkasnya.
(TribunKaltim.Co/ Miftah Aulia)