Breaking News

Virus Corona di Samarinda

Samarinda Belum Tetapkan PPKM, Satu Syarat Angka Kematian Sudah Terpenuhi, Dinkes Beri Penjelasan

Daerah Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) belum tetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ).

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
PEMERIKSAAN SUHU - Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan memeriksa suhu mengingatkan pakai masker setiap penumpang KM Adithya yang tiba dari Pare Pare Sulawesi Selatan di Pelabuhan Samarinda Jalan Yos Sudarso Kalimantan Timur, saat arus balik tahun baru, Senin (4/1/2021) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Daerah Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) belum tetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) dalam situasi pandemi Corona atau covid-19.

Perihal tersebut disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Ismed Kusasih di Kota Samarinda kepada TribunKaltim.co.

Ia menyebutkan, alasan mengapa Kota Tepian ( julukan Kota Samarinda ) belum menerapkan PPKM lantaran persyaratan untuk diterapkan PPKM itu belum terpenuhi.

Ada empat (4) parameter untuk pemberlakuan PPKM, ialah tingkat kematian di atas rata rata tingkat kematian nasional 3 persen.

Tingkat kesembuhan di bawah rata-rata tingkat kesembuhan nasional 82 persen.

Baca juga: Mengenal Taman Odah Bekesah Samarinda, Baru Diresmikan Walikota Syaharie Jaang: Jangan Dicoret-coret

Baca juga: BREAKING NEWS Sabu Seberat 3 Kg Diamankan Satreskoba Polresta Samarinda, Tangkap Dua Pelaku

Baca juga: Polres Bontang Amankan Pelaku Pencurian 4 Handphone, Diringkus di Pasar Pagi Samarinda

Baca juga: Pandemi Covid-19, Siap-siap Diperiksa Acak, Pemkot Balikpapan Siapkan 1.000 Rapid Test Antigen

Tingkat kasus aktif di atas rata-rata tingkat kasus aktif nasional 14 persen.

Dan terakhir tingkat ketersediaan rumah sakit untuk ICU dan isolasi di atas 70 persen. 

"Jadi dari 4 parameter untuk PPKM, kota Samarinda belum memenuhi syarat," ungkapnya, Rabu (20/01/2021).

Ia melanjutkan, dari 4 parameter tersebut bahwa ada satu parameter yang sudah termasuk persyaratan PPKM di Kota Samarinda, yakni angka kematian.

"Angka kematian kita di atas rata-rata nasional. Meskipun begitu, kita tetap waspada karena Samarinda juga mengalami kenaikan," sebutnya.

Baca juga: Vaksin Bukan Obat, Wabup Edyanto Arkan Ingkatkan Warga Kutai Barat Wajib Disiplin Prokes Covid-19

Baca juga: Wacana Vaksinasi Covid-19 Mandiri di Kalimantan Utara, Kandinkes Kaltara Berikan Penjelasan

Baca juga: Jumlah Penduduk Miskin di Balikpapan Bertambah, Pemerintah Fokus Penanganan Covid-19

Ia menambahkan, berdasarkan data terakhir (19/1/2021), tingkat kasus aktif di kota Samarinda sebanyak 7.3 persen.

Tingkat kesembuhan sendiri di angka 89.6 persen.

Sedangkan, tingkat kematian sebesar 3 persen. Keterisian rumah sakit untuk ICU dan isolasi juga sekitar 70 persen. 

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Penajam Paser Utara, Tambah 27 Positif Baru Covid-19 dan 1 Orang Meninggal 

Baca juga: Jalan Poros Samarinda-Balikpapan Amblas, Gubernur Kaltim Isran Noor: Rumah Warga Kena Ganti Untung

Kendati demikian ia optimis dengan turunnya kasus virus corona di Samarinda dikarenakan telah mendapatkan vaksin Corona atau covid-19.

"Kita sudah dapat vaksin dan telat diberikan kepada sekitar 6 ribu tenaga kesehatan. Kita sudah di angka sekitar 8 ribu yang telah positif covid-19," ungkapnya.

"Jadi, sekitar 14 ribu. Ini bisa dikatakan hampir mencapai herd immunity," ujarnya lagi.

Sementara itu diungkapkan oleh Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin, mengungkapkan bahwa PPKM itu merupakan intruksi dari pusat, dengan memenuhi 4 parameter PPKM.

Daerah Kota Samarinda baru angka kematian saja yang sudah termasuk, tetapi kecukupan rumah sakit di angka 50 persen.

"Kalau di atas 70 persen baru," pungkasnya.

Waspada Virus Corona Varian Baru

Muncul varian baru Corona, Menristek minta waspadai, fakta bukti penularan di Indonesia belum ada.

Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro meminta masyarakat mewaspadai varian baru virus Corona yang ditemukan di Inggris.

Menurutnya, kewaspadaan perlu ditingkatkan untuk mencegah tingginya penularan, akibat varian baru virus covid-19 atau Corona ini.

"Kita harus sangat waspada dengan peningkatan kasus positif dan juga infeksi yang tinggi kita harus menjaga varian ini tdk sampa ikut membuat keadaan makin berat," ujar Bambang yang disiarkan channel Youtube BNPB, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutai Barat, Jelang Natal 2020, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia 8 Orang

Baca juga: Pendeta GPIB Maranatha Tanjung Selor: Jemaat Harus Kuat, Yakin Pandemi Corona akan Kita Lewati

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, BI Beri Hibah Mobil Operasional Vaksinasi Covid-19

Bambang mengungkapkan saat ini belum ada penelitian yang menunjukan varian baru virus Corona ini telah muncul di Indonesia.

"Tetapi saat ini kita simpulkan belum ada bukti yang membuktikan varian ini sudah ada di Indonesia, belum ada bukti," tutur Bambang.

Meski begitu, Bambang meminta seluruh pihak untuk mewaspadai varian baru dari virus Corona ini. Terlebih, menurutnya, fasilitas penelitian molekuler yang dimiliki oleh Indonesia tidak secanggih di Inggris.

Dirinya mengatakan saat ini pemerintah masih mendalami jenis baru varian baru virus Corona ini.

"Meskipun belum ada bukti bahwa varian ini meningkatkan keparahan penyakit, namun bukan berarti itu pasti seperti itu, karena ini masih butuh informasi dan penelitian lebih lanjut," ucap Bambang.

Baca juga: Jenis Baru Virus Corona Muncul di Inggris, Menyebar Lebih Cepat, Bagaimana Gejalanya

Baca juga: Dokter di Jepang Ingatkan Tahun Baru Jangan ke Luar Rumah, Virus Corona tak Mengenal Tutup Tahun

Baca juga: Pasien Dirawat Akibat Corona Melonjak, Ruang Isolasi Covid-19 di Balikpapan Nyaris Penuh

Selain itu, dua negara tetangga Indonesia, yakni Singapura dan Australia. Sehingga Bambang meminta masyarakat tetap waspada terhadap varian baru virus Corona ini.

"Kalau kita lihat ada dua negara tetangga kita yang kedatangan virus ini. Pertama Australia kemudian baru saja Singapura. Kasusnya satu orang, tapi itu artinya kita mesti berhati-hati karena kasusnya semakin dekat dengan kita," pungkas Bambang.

10 Cara Pencegahan Virus Corona

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.

2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol.

3. Saat batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).

4. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.

5. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut (segitiga wajah).

6. Gunakan masker secara benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau berada di tempat umum.

Pemakaman pasien laki-laki (BPN 2060), berusia 57 tahun, meninggal dunia pada 07 September 2020 jam 12.09 di RS Siloam dimakamkan di TPU KM 15.
Pemakaman pasien laki-laki (BPN 2060), berusia 57 tahun, meninggal dunia pada 07 September 2020 jam 12.09 di RS Siloam dimakamkan di TPU KM 15. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah secara benar, lalu cucilah tangan Anda.

8. Mununda perjalanan ke daerah atau negara di mana virus ini ditemukan.

9. Hindari berpergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat.

10. Selalu pantau perkembangan penyakit covid-19 dari sumber resmi dan akurat.

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus Corona.

Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

( TribunKaltim.co/M Riduan )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved