Berita Nasional Terkini

Ditodong Karni Ilyas Pertanyaan Soal Penanganan & Vaksin Covid-19, Reaksi Sudjiwo Tedjo Mengejutkan

Ditodong Karni Ilyas pertanyaan soal penanganan & vaksin covid-19, reaksi Sudjiwo Tedjo mengejutkan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Karni Ilyas mewawancara Budayawan Sudjiwo Tedjo 

TRIBUNKALTIM.CO - Karni Ilyas menghadirkan Sudjiwo Tedjo dalam tayangan YouTube terbarunya yakni Karni Ilyas Club.

Bos Indonesia Lawyers Club ( ILC) ini memberondong Budayawan tersebut seputar penanganan Virus Corona dan covid-19 di Indonesia.

Diketahui, saat ini Indonesia sudah memulai program Vaksinasi menggunakan vaksin Sinovac asal China.

Meski demikian, Sudjiwo Tedjo justru memberi respon mengejutkan saat ditanya seputar penanganan Virus Corona di Indonesia.

Presiden Jancukers ini menolak berkomentar atas pertanyaan Karni Ilyas.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang mendapat suntikan vaksin Virus Corona.

Budayawan Sudjiwo Tedjo sempat termenung saat ditanya soal penanganan covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Ke Karni Ilyas, Natalius Pigai Bocorkan Alasan Tolak Vaksin Covid-19 Pemerintah, Rela ke Luar Negeri

Baca juga: Terjawab Nasib Karni Ilyas & Eks Stafsus Jokowi Kasus Dugaan Korupsi Tanah Labuan Bajo, 30 Ha Hilang

Di hadapan wartawan senior Karni Ilyas, Sudjiwo Tedjo memilih tak banyak komentar.

Khususnya, saat ditanya soal vaksin covid-19.

Seperti yang terlihat dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (23/1/2021).

"Bagaimana melihat kita menangani covid-19 selama ini?," tanya Karni Ilyas.

Tampak, Sudjiwo Tedjo sempat termenung sembari memandangi wajah Karni Ilyas.

Ia pun mengaku sempat ingin tak mau tahu pemberitaan soal covid-19.

"Saya tuh kadang sampai pada keputusan saya enggak komentar itu Pak Karni," jawab Sudjiwo Tedjo.

"Karena kalau lihat medsos soal covid, lihat media cetak, kadang-kadang sampai pada keputusan."

Meski belum sepenuhnya melakukan, Sudjiwo Tedjo sudah berniat melakukan hal itu.

Menurut dia, yang terpenting adalah menjalankan protokol kesehatan secara benar.

"Tapi belum saya lakukan, enggak tahu nanti-nanti, aku enggak akan baca lagi berita soal covid," kata Sudjiwo Tedjo.

"Saya sampai gitu, yang penting aku 3M, yang penting aku happy."

"Kalau enggak gitu pusing."

Terkait hal itu, Sudjiwo Tedjo lantas menyinggung pemberitaan soal kematian sejumlah warga di luar negeri seusai disuntik vaksin covid-19.

Tak hanya itu, ia juga membahas obrolan Karni Ilyas dengan pengusaha Mardigu Wowiek.

"Sekarang mati di luar negeri 23 orang habis kena vaksin, bingung gitu," kata Sudjiwo Tedjo.

"Saya pernah nonton acara Pak Karni sama Mardigu, yang waktu itu mengusulkan plasma."

Sudjiwo menyebut, usulan Karni Ilyas dan Mardigu soal donor plasma darah orang yang pernah terjangkit covid-19 sangat masuk akal.

Karena itulah, wajar menurutnya kini donor plasma sudah mulai dilakukan.

"Plasma darah orang yang sudah positif supaya kalau dimasukin ke orang yang belum kena covid tubuhnya bisa langsung membaca ini covid langsung bisa ditolak," terang Sudjiwo Tedjo.

"Waktu itu kalau enggak salah obrolan Bang Karni sama Mardigu, kenapa enggak digencarkan, apakah kita akan bergantung pada vaksin? Artinya industri farmasi kan."

"Sekarang terjawab ada plasma-plasma sudah mulai digencarkan, ada positifnya juga sih," tutupnya.

Baca juga: Info Terbaru Harun Masiku, Boyamin Saiman Beber Hal Mengejutkan ke Karni Ilyas, Tak Bisa Dibekuk KPK

Ungkit Sejarah

Di sisi lain, sebelumnya Sudjiwo Tedjo menyinggung mengenai kemungkinan punahnya umat manusia akibat virus.

Mulanya, membahas mengenai wacana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar, Sudjiwo Tedjo menyatakan ketidak setujuannya.

Ia mengingatkan bahwa menurut riwayat sejarah perdaban manusia, banyak bangsa besar yang punah karena virus.

Presiden Jancukers tersebut kemudian menyebutkan adanya kemungkinan spesies manusia punah dari muka bumi.

Penyebab punahnya tersebut tak lain karena serangan virus yang belum bisa disembuhkan seperti contohnya Virus Corona.

Dilansir akun Indonesia Lawyers Club (ILC), Rabu (6/5/2020), Sudjiwo Tedjo dan presenter acara Karni Ilyas membahas mengenai pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Sudjiwo Tedjo menyatakan ketidaksetujuannya, malah peraturan tersebut perlu diperketat untuk dapat memutus rantai penyebaran virus.

Ia kemudian menyinggung mengenai riwayat dalam sejarah yang mencatat punahnya sejumlah bangsa besar akibat terserang virus.

"Cuma saya mengingatkan Bang Karni ada bangsa-bangsa besar yang sebetulnya tidak punah karena perang loh," tutur Sudjiwo Tejo.

"Saya mau mengingatkan itu kalau kita lihat suku (bangsa) Aztec, kita lihat Inca, kita lihat suku maya itu tidak punah karena perang loh, punah karena virus," imbuhnya.

Sudjiwo Tedjo kemudian menerangkan bahwa manusia tidak boleh sombong karena manusia baru berusia 200.000 tahun.

Waktu yang masih sangat singkat dibanding dunia yang sudah berusia 4,5 miliar tahun.

"Jangan-jangan kita memang harus punah. Kita nggak boleh sombong, Homo Sapiens itu umurnya baru 200.000 tahun, Homo Erectus 2 juta tahun," jelas Sudjiwo Tejo.

"Bisa jadi kita akan punah," imbuhnya.

Mendengar hal tersebut, Karni Ilyas pun menanggapi dengan menyoroti adanya ramalan yang menyebutkan bahwa manusia akan punah.

"Ada yang meramalkan bahwa makhluk manusia akan punah oleh virus, itu yang meramalkan Joshua Leiden," balas Karni Ilyas.

"Bisa jadi ada makhluk lain enggak apa-apa, ya apa boleh buat," jawab Sudjiwo.

Baca juga: Blak-blakan ke Bos ILC Karni Ilyas, Sandiaga Uno Bocorkan Tolak Tawaran Prabowo, Pendukung Kecewa

Kritik Terhadap WHO

Selanjutnya, Sudjiwo Tedjo mengkritik World Health Organization (WHO) soal penamaan Virus Corona.

Ia mengatakan WHO mengajarkan telah orang untuk meninggalkan sejarah.

Ia pun menyinggung soal Virus SARS yang dulu juga sempat memakan banyak korban seperti yang kini terjadi pada Virus Corona.

Hal itu disampaikannya melalui sambungan video dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/5/2020).

Pada kesempatan itu, mulanya Sudjiwo Tedjo menyoroti soal sejumlah prediksi ahli terkait akhir wabah Virus Corona.

Menurut dia, tak ada satupun orang yang tahu kapan wabah virus itu akan berakhir.

"Kalau saya lihat dari pembicaraan para ahli, bulan Juli atau akhir tahun," ucap Sudjiwo Tedjo.

"Saya sebagai awam agak ini Pak Karni, karena time table bukan manusia yang menentukan sekarang."

Lantas, Sudjiwo Tedjo menceritakan soal beda pekerjaannya sebagai dalang sebelum dan sesudah Virus Corona melanda.

Ia menjelaskan, tak ada satupun orang yang bisa memastikan Virus Corona akan hilang pada akhir tahun ini.

"Kalau saya mau dalang atau main musik, time table-nya ditentukan oleh produser, ditentukan oleh sponsor," ujar Sudjiwo Tedjo.

"Ini yang menentukan virus loh, dan kita enggak tahu apakah sampai akhir Desember, kita enggak tahu sebetulnya."

Lebih lanjut menurut Sudjiwo Tedjo, penamaan Virus Corona oleh WHO mengajarkan semua orang untuk melupakan sejarah.

Ia lantas menyinggung soal Virus SARS yang juga sempat menghebohkan dunia.

"Kalau kita diajari jas merah, jas merah, jangan pernah meninggalkan sejarah," ucapnya.

"WHO mengajari kita untuk meninggalkan sejarah, kenapa dinamain covid."

Baca juga: Disiplin Prokes Ketat, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Terinfeksi Corona, Wiku Beber Penyebabnya

Terkait hal itu, Sudjiwo Tedjo justru melayangkan guyonannya.

Terdengar Presenter Karni Ilyas pun tertawa mendengar ucapannya itu.

"Padahal dia sejarahnya dari SARS, kenapa enggak SARS berapa," ucap Sudjiwo Tedjo.

"Sorry saya awam, tapi saya agak pinter orangnya," tandasnya.

(TribunKaltim.co/ Rafan Arif Dwinanto)

Artikel ini telah tayang dengan judul Di Hadapan Karni Ilyas, Sudjiwo Tedjo Sempat Termenung saat Ditanya soal covid-19: Saya Gak Komentar, https://wow.tribunnews.com/2021/01/24/di-hadapan-karni-ilyas-sudjiwo-tedjo-sempat-termenung-saat-ditanya-soal-covid-19-saya-gak-komentar?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved