Virus Corona di Balikpapan

Sektor Wisata di Balikpapan Selama PPKM tak Beroperasi, Warga Mohon Dukung Pemerintah Lawan Covid-19

Dari sekian banyak sektor industri, pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak pandemi Corona atau covid-19 yang berimbas kepada sektor lain

Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
WISATA ALAM - Pengunjung lokasi wisata alam hutan kota Bendali Wonorejo di Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur masih terbuka bagi warga pada Sabtu 16 Januari 2021 pagi. TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dari sekian banyak sektor industri, pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak pandemi Corona atau covid-19 yang berimbas kepada sektor lain.

Khusus di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, sektor pariwisata terus merosot di tengah masa pagebluk, pandemi Corona.

Pukulan mundur masih berlangsung berimbas pada penerimaan daerah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sejak adanya aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) sejak 15 sampai 29 Januari 2020, yang berpotensi diperpanjang karena angka penambahan kasus yang belum menurun.

Mengharuskan lokasi wisata kembali mati suri. Kendati begitu, menurut Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan Doortje Marpaung, pembatasan bertujuan semata-mata untuk melindungi masyarakat Kota Minyak.

Baca juga: Dampak Covid-19 Bagi UMKM, Permintaan dan Penawaran Melemah, Pedagang di Balikpapan Mengeluh

Baca juga: UMKM di Balikpapan Cemas karena Omzet Turun di Tengah Pandemi Covid-19, Tuding Ada Penerapan PPKM 

"Sekarang ini kasus itu sehari ratusan. Kita harus melihat kondisi saat ini dan bagaimana perlindungan untuk masyarakat," jelas Doortje, Senin (25/1/2021).

Ia memandang, adanya PPKM punya kekurangan dan kelebihan. Pengelola objek wisata pasti terdampak.

Namun ia menegaskan bahwa hal ini bukan kondisi dimana publik bisa tawar-menawar.

"Karena taruhannya nyawa seseorang. Kita berharapnya jangan sampai ada kluster pariwisata. Pemerintah juga pasti berat mengambil keputusan itu," tegasnya.

Pantai Manggar yang merupakan primadona turut tergerus. Lokasi wisata di Balikpapan Timur ini menyumbang PAD paling besar di sektor pariwisata.

Baca juga: Masih Kurang Efektif, Apindo Kaltim dan PHRI Balikpapan Beri Saran untuk PPKM

Baca juga: Pengusaha Kerupuk Kelor Mengeluh ke Pemerintah, Pelaku UMKM Tidak Diperhatikan Pemkab Paser

Terjadi penurunan pendapatan yang drastis di sana. Meski telah menetapkan protokol dengan ketat, lanjutnya, tidak ada yang bisa menjamin dapat memantau aktivitas masyarakat tiap saat.

"Berbeda jika kondisinya saat zona orange, saya sudah mengira akan menuju zona kuning. Tapi awal tahun malah ada lonjakan kasus," tegasnya.

"Padahal kita terapkan protokol. Apalagi kalo sekarang, klaster sudah dari perkantoran dan keluarga," urainya.

Doortje mengimbau semua pihak untuk turut andil melindungi masyarakat dengan cara yang diterapkan pemerintah.

Baca juga: BREAKING NEWS Akhirnya, 12.200 Dosis Vaksin Covid-19 Tiba di Balikpapan Kalimantan Timur

Serta berharap, adanya pengertian dari pengelola objek wisata, hotel restoran yang saat ini memang terbatasi.

"Masyarakat saya harap dapat terus mendukung pemerintah, tetap menerapkan protokol dan berdoa agar wabah ini segera berakhir," pungkasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved