Berita Penajam Terkini
Selain Sembako, Pemkab PPU Siapkan Dana Rp 5 Miliar untuk Korban Gempa Bumi di Sulawesi Barat
Pemkab Penajam Paser Utara ( Pemkab PPU ) salurkan bantuan berupa pakaian hingga sembako untuk korban bencana alam
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemkab Penajam Paser Utara ( Pemkab PPU ) salurkan bantuan berupa pakaian hingga sembako untuk korban bencana alam, gempa bumi di Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Pasokan bantuan tersebut diteruskan oleh jajaran Satrol Lantamal VII menggunakan KRI Tongkol 813 di Pelabuhan Semayang, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (25/1/2021).
Plt. Sekda PPU, Muliyadi mengucapkan bahwa pihaknya tak hanya menyalurkan sembako. Melainkan juga sumbangan dana yang disiapkan sebanyak Rp 5 miliar.
"Kita akan menyiapkan dana sekitar Rp 2.5 miliar untuk 2 kabupaten tersebut," ungkap Muliyadi saat pelepasan KRI Tongkol 813 di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sehingga, lanjut Muliyadi, untuk Kabupaten Mamuju maupun Majene menerima santunan sebanyak Rp 1,25 miliar untuk masing-masing.
Baca juga: Pakar Geologi Beber Fakta Sejarah Gempa Bumi Majene-Mamuju: Dekat Sumber Gempa Pemicu Tsunami 1967
Baca juga: Reog Ponorogo Kutim Unjuk Gigi Demi Korban Banjir di Kalimantan Selatan dan Gempa Bumi Sulbar
Sementara selebihnya, disalurkan untuk korban bencana di Kalimantan Selatan.
Sebanyak Rp 2,5 miliar lainnya ini akan didistribusikan ke Kalimantan Selatan adalah Rp 5 miliar total.
"Jadi Penajam Paser Utara menyumbang untuk bencana di 2 daerah," papar Muliyadi.
Dia menambahkan bahwa santunan untuk Kalimantan Selatan sendiri sudah diserahkan sebab ia telah menerima laporan bahwa dana telah diteruskan.
Baca juga: Distribusi Bantuan, PMI Berau Buka Layanan Kesehatan Bagi Korban Banjir di Kalimantan Selatan
"Kalsel sudah kita drop kemarin menurut laporan keuangan yang sudah masuk di saya, tapi karena di sistem tidak bisa terlalu banyak, mungkin hari ini di tuntaskan," tutupnya.
11 Truk Bantuan Sosial untuk Sulawesi Barat
Kali ini, KRI Tongkol 813 berlabuh di pelabuhan dermaga Pelabuhan Semayang, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada hari ini, Senin (25/1/2021).
Kapal tersebut diberi tugas untuk mengantarkan bantuan yang telah digalangkan oleh sejumlah instansi di Penajam Paser Utara (PPU) dan selanjutnya disumbangkan kepada korban bencana alam di Majene dan Mamuju Sulawesi Barat.
Diungkapkan oleh Plt Sekda PPU, Mulyadi, bahwa penggalangan bantuan di wilayahnya sendiri telah berjalan sejak Sabtu (16/1/2021) silam.
Kemudian akan berlanjut hingga 2 minggu setelahnya, yakni Sabtu (30/1/2021) mendatang.
Baca juga: Banjir di Penajam Paser Utara, Dinas PUPR Klaim Tahun 2020 Telah Normalisasi Sungai di 10 Titik
Baca juga: Solidaritas Himapatara Bulungan kepada Banjir di Kalsel dan Nunukan serta Gempa Bumi Sulawesi Barat
"Pada kesempatan hari ini mudah-mudahan saudara kita yang ada disana di Sulawesi Barat, khususnya di Majene dan Mamuju mampu keluar dari persoalan bencana ini," ucapnya.
Pada awak media, ia pun memaparkan bantuan yang akan diberangkatkan pagi ini. Dimana bantuan yang telah terhimpun sebanyak 11 truk yang bermuatan sembako hingga perlengkapan bayi.
"Rinciannya ada 5 truk berisi pakaian layak pakai, dua truk mie instan, 3 truk beras dan satu truk obat-obatan. Jadi cukup lengkap ya," tandasnya lagi.
Di akhir, ia mengucapkan terimakasih pada jajaran TNI AL yang bersedia bahu-membahu untuk mengantarkan bantuan tersebut kepada yang membutuhkan.
Baca juga: Gempa Bumi Turut Dirasakan Warga di Kota Balikpapan, Sumber Berasal dari Majene Sulawesi Barat
Menurutnya, kehadiran TNI AL dirasa cukup tangkas dalam menangani persoalan bencana yang terjadi di banyak lokasi.
"Kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas kerjasama dari TNI Angkatan Laut yang telah bahu-membahu dengan warga pemerintahan Penajam Paser Utara, membantu saudara kita yang terkena bencana," pungkasnya.
Di samping itu, melalui adanya bantuan ini, warga terdampak diharapkan segera pulih dan beraktivitas normal selayaknya biasanya.
Baca juga: Diperintah Jokowi Sambangi Pengungsi Gempa Bumi Sulawesi, Risma di Mamuju: Warga Makan 3 Kali Sehari
Dengan begitu, menurutnya, ekonomi warga pun turut terdongkrak dan berjalan kembali.
Harapannya, setelah persoalan bencana ini, warga terkena bencana gempa bumi Sulawesi Barat bisa recovery memperbaiki secara cepat.
"Kehidupan mereka bslisa normal kembali, bisa berkegiatan sosial berekonomi dengan cepat. Itu harapan kita," tutupnya.
Penulis Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Budi Susilo