Berita Nasional Terkini

Setelah Disidak Risma, Anies Baswedan Langsung Sulap Kolong Jembatan di Pegangsaan

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berjanji bakal menyulap kolong jembatan yang sempat Dikunjungi Menteri Sosial, Tri Rismaharini

Tribunnews Herudin
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 

TRIBUNKALTIM.CO - Kondisi kolong jembatan di Pegangsaan Menteng Jakarta Pusat bakal berubah.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berjanji bakal menyulap kolong jembatan yang sempat Dikunjungi Menteri Sosial, Tri Rismaharini ( Risma ).

Hal ini ditegaskannya saat mengunjungi lokasi tersebut.

Kolong jembatan di Pegangsaan Menteng Jakarta Pusat sempat menjadi sorotan beberapa waktu lalu.

Hal itu terjadi ketika Menteri Sosial (Mensos) yang baru dilantik, Tri Rismaharini atau Risma melakukan sidak di tempat tersebut. 

Di kolong jembatan  tersebut Risma bertemu dengan keluarga yang tinggal di tempat itu.

Sidak Risma ini kemudian mengundang polemik. Mensos yang baru dilantik tersebeut dituding melakukan pencitraan.

Blusukan Risma dianggap punya hubungan dengan Pilkada DKI Jakarta.  

Baca juga: Tulisan Vila dan Villa di Kawasan Puncak Beda Arti, Jadi Kode Untuk Calon Pelanggan Prostitusi

Baca juga: Jam Tayang Ikatan Cinta 25 Januari 2021 Tahu Andin Punya Suami, Rafael Dekati Papa Surya, Aldebaran?

Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan kunjungan ke kolong jembatan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.

Kedatangan Anies ini untuk melihat proses pembenahan kolong jembatan yang saat ini tengah dalam proses perbaikan.

Kolong jembatan itu tengah di sulap mirik layaknya terowongan kendal.

Pantauan Wartakotalive.com, setibanya Anies di lokasi ia langsung meminta kondisi kolong jembatan itu yang akan dilakukan pengecatan mural yang melibatkan seniman dari IKJ.

Dirinya pun sempat berbincang agar kolong jembatan ini dapat dibenahi secara baik, agar dapat digunakan sebagai jalan warga setempat, namun tidak mengurangi keindahannya.

Usai meninjau, Anies mengaku mengapresiasi pembenahan kolong jembatan yang saat ini jauh lebih baik dari pada sevelumnya yang justru digunakan sebagai tempat tinggal para tunawisma.

"Sekarang jadi lebih bagus yang penting tempatnya jadi lebih aman, bersih nyaman, dan bermanfaat fungsional," kata Anies, Minggu (24/1/2021).

Sebelum Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengandeng seniman para seniman IKJ untuk memperindah kolong jembatan di pegangsaan Menteng, Jakarta Pusat yang sempat disidak oleh Mensos Risma.

Pasca sidak tersebut, Pemkot Jakarta Pusat langsung melakukan pembenahan, kini kolong jembatan yang semula kumuh kini telah dirapikan, bahkan Pemkot Jakarta Pusat menyulap kolong jembatan itu mirip layanan terowongan kendal.

Plh Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi mengatakan para seniman ini nantinya akan mendesain mural pada tembok kolong jembatan agar lebih menarik, sehingga stigma kumuh bisa hilang.

"Kita ingin kolong jembatan ini menjadi role model, penataan kolong jembatan yang lain. Kita menghilangkan stigma kolong jembatan yang kumuh, untuk itu kami tata," kata Irwandi.

Meskipun penataan telah dilakukan, namun masih ada beberapa hal yang masih dalam proses pengerjaan diantaranya yaitu pemasangan lampu penerangan, nanti kolong jembatan ini akan dipasang lampu warna-warni.

Selain pencahayaan, nantinya tembok kolong jembatan itu juga akan dihiasi mural, bahkan pihaknya mengandeng para seniman Institut Kesenian Jakarta (IKJ) sebagai desainer mural tersebut.

"Kita juga dapet CSR dari Taspen dan juga dari IKJ. Bagaimana menyulap kolong jembatan ini menjadi lebih indah dan interaktif," katanya.

Sementara itu, salah satu Seniman IKJ yang juga Dekan IKJ, Anindyo Widito menyampaikan pihaknya tergugah akan kondisi ruangan yang kumuh ini untuk di hias dan menjadikan tempat yang layak.

"Nanti konsep kami itu Ceria. Desain mural Flora Fauna. Karena yang memanfaatkan ini tidak hanya orang dewasa tapi juga anak-anak, sehingga semua bisa menikmati," ungkapnya. 

Baca juga: Lihat Pasien Covid-19 Meninggal Dunia, Anies Baswedan: Virus Itu Bukan Fiksi, Ini Semua Adalah Nyata

Baca juga: Anies Baswedan Serahkan Penanganan Covid-19 ke Pusat, PDIP Anggap Gubernur DKI Lepas Tanggung Jawab

Blusukan Mensos Dituding Rekayasa, Risma Sebut Tak Kenal Para Pemulung, Begini Pengakuan Kastubi

Menteri Sosial Tri Rismaharini tengah menjadi sorotan.

Bahkan namanya sempat trending di Twitter dengan hashtag #RismaRatuDrama.

Hal ini terkait tudingan bahwa blusukan yang dilakukan mantan Walikota Surabaya itu adalah settingan.

Khususnya saat menemui gelandangan di daerah Thamrin, Jakarta.

Netizen pun ramai-ramai menyoroti aksi blusukan Risma tersebut.

Risma pun membantah melakukan setting-an terkait pemberian bantuannya kepada seorang pemulung bernama Kastubi.

Ia mengaku tak sama sekali mengenal sosok Kastubi yang ramai diperbincangkan warganet pada Kamis (7/1/2021).

"Saya bagaimana bisa setting itu. Saya itu tidak kenal dan saya mau ke Jakarta itu tidak tahu mau ke mana dan saya tidak hafal jalannya. Ya gimana saya mau setting," kata Risma dilansir Tribunnews, Jumat (8/1/2021).

Hal tersebut disampaikan mantan Walikota Surabaya itu saat berada di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi, Jawa Barat, Jumat.

Lebih lanjut, dia mengaku tak mungkin mengenal Kastubi karena selalu menggunakan jalan yang berbeda setiap berangkat ke tempat kerja.

Hal ini pun telah dilakukannya sejak menjadi Walikota Surabaya.

"Saya tiap hari selalu berpindah-pindah itu sudah saya lakukan sejak PNS dan saya tidak pernah di jalan yang sama itu tidak pernah," ucap Risma.

"Jadi kalau saya berangkat itu hari ini lewat sini. Saya akan mencoba lewat tempat lain. Jadi bukan karena Menteri Sosial pun saya tetap perhatikan orang-orang seperti itu," kata dia.

Sebelumnya, ramai diperbincangkan di media sosial, sosok Kastubi yang ditemui Risma.

Muncul isu di permukaan, bahwa Kastubi bukanlah pemulung melainkan seorang penjual poster lukisan Presiden Soekarno.

Adapun isu diunggah akun Twitter @Andhy_SP211 beberapa hari lalu.

Hal ini mengakibatkan tudingan warganet bahwa blusukan yang dilakukan Risma sudah diatur sebelumnya atau settingan.

Sebelumnya, Kepala Biro Humas Kementerian Sosial Wiwit Widiansyah juga telah menjelaskan maksud dan tujuan blusukan Risma ke sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Menurut dia, blusukan itu dalam rangka menyasar program Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

"Sasaran PPKS ini seperti gelandangan, pengemis, dan kelompok rentan lainnya," kata Wiwit melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021).

Ia melanjutkan, tujuan blusukan yang dilakukan Mensos adalah untuk melakukan pemetaan masalah sosial dan melihat langsung kebutuhan dari PPKS.

Hal ini, kata dia, diperlukan agar Kemensos dapat mencarikan solusi dari masalah-masalah yang dialami para PPKS.

Dimasukkan Risma ke Balai Rehabilitasi, Pemulung Merasa Tidak Bebas

Kastubi, pemulung yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini, mengaku tak betah tinggal di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur Bekasi.

Pria 69 tahun ini tak betah lantaran terbiasa beraktivitas di luar ruangan.

Adapun selama berhari-hari di balai, dia minim melakukan aktivitas.

"Ya kalau pesan saya kalau tugas, tugaslah yang bagus. Kalau orang dikurung-kurung begini kurang bebas, kemerdekaan itu hilang. Biasa di jalan sih ya," kata Kastubi, Kamis (7/1/2021).

Kastubi mengaku sudah bertahun-tahun menggeluti profesi pemulung.

Dia biasa beraktivitas di sekitar Pasar Baru Jakarta Pusat.

Penghasilannya tak pasti. Dia biasa mengantongi uang Rp 9.000 hingga Rp 50.000 per hari.

"Kalau kita lagi bawa karung gini datang orang-orang dermawan bawa mobil ngasih Rp 20.000, kadang Rp 50.000," jelas Kastubi.

Uang itu dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Kastubi.

Dia tak perlu memikirkan perut anak istri karena memang dia sendirian di Jakarta.

Kastubi yang rambutnya sudah dipangkas oleh petugas menceritakan detik-detik pertemuannya dengan Menteri Risma pada Senin (4/1/2021).

Mulanya, Kastubi mengaku sedang tidur di pinggir jalan kawasan Pasar Baru. Ketika sedang tertidur, dia dibuat kaget oleh rombongan mobil yang datang mendekat.

"Dia (Risma) bilang, 'Sudah Pak, tinggal di rumah saya saja'. Ternyata rumahnya di sini (balai)," kata Kastubi.

Pria asli Lampung ini akhirnya dibawa ke balai bersama beberapa penyandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS) lainya.

Hingga kini, Kastubi masih berada di balai sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

Sebelumnya, Kastubi sempat jadi perbincangan warganet setelah ditemui Risma.

Belakangan muncul isu bahwa Kastubi bukanlah pemulung, melainkan seorang penjual poster lukisan Presiden Soekarno.

Isu itu diunggah akun Twitter @Andhy_SP211, beberapa hari lalu. "Gembel ternyata bisa menjadi profesi yg menguntungkan,bisa ikut Drakor tanpa casting pastiny.." kata dia.

Akun tersebut juga mengunggah komentar akun Adhe Idol.

"Kalau yg menghadap ke depan atau yg rambutnya putih/ubanan kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno Menang dia orang PDIP. Lokasi jualanya jln Minang kabau Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga,” demikian pernyataan Adhe Idol.

Baca juga: Mahfud MD Angkat Bicara Polemik Siswi Dipaksa Berjilbab di Padang, Beber Peran NU dan Masyumi

Baca juga: Fakta Dibalik Baliho Viral SBY Jualan Nasi Goreng, Diposting Andi Arief, Gurih Tanpa Bahan Pengawet

Orang berbeda

Penelusuran Kompas.com, pedagang poster yang disebut dalam medsos adalah Doni BK (59). Saat ditemui, Doni mengaku menyayangkan adanya unggahan yang mengaitkan toko miliknya dengan pemulung yang ditemui Risma.

“Bahwasanya itu pemulung (gelandangan) itu berstatus jual bingkai itu tidak benar. Pedagang aslinya saya,” ujar Doni.

(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anies Baswedan Tinjau Kolong Jembatan yang Disidak Risma, Ini Komentarnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantah Rekayasa Blusukan, Risma: Saya Tidak Kenal Pemulung Bernama Kastubi" dan "Dimasukkan Risma ke Balai Rehabilitasi, Pemulung: Kemerdekaan Hilang".

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved