Virus Corona di Balikpapan
Walikota Rizal Effendi Disorot GP Ansor, Kritik PPKM di Balikpapan yang Susahkan Pedagang Kecil
Walikota Balikpapan, Rizal Effendi berkeluh kesah terhadap kritikan yang datang pada dirinya.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Walikota Balikpapan, Rizal Effendi berkeluh kesah terhadap kritikan yang datang pada dirinya.
Kritikan tersebut datang dari GP Ansor terkait kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Kali ini, Rizal Effendi dianggap membuat kebijakan yang membuat susah masyarakat menengah ke bawah di akhir masa jabatannya sebagai Walikota Balikpapan.
Keluhannya ini disampaikan langsung dihadapan Ketua PCNU Balikpapan, KH Mukhlasin.
Pada saat memberi sambutan dalam kegiatan Kick Off penyuntikan vaksin Covid-19 di halaman kantor Walikota Balikpapan, Jumat 29 Januari 2021.
"Kemarin saya diserang sama Ansor Pak Kyai. Walikota ini sudah mau berakhir tapi menyusahkan pedagang kecil," ceritanya kepada Tribun Kaltim pada Jumat (29/1/2021).
Baca Juga: BREAKING NEWS 100 Tenaga Kesehatan RS Hardjanto Balikpapan Divaksin Sinovac
Baca Juga: Inilah Daftar 10 Tokoh Penerima Vaksin Covid-19 Pertama di Balikpapan, Tiada Walikota Rizal Effendi
Tentu saja, Walikota Balikpapan dua periode itu pun meminta kepada pimpinan Nadhatul Ulama (NU) untuk bisa memberi pengertian kepada Ormas GP Ansor.
"Saya tidak ada niatan sama sekali, sebenarnya kalau mau santai bisa saja, tapi ini adalah tanggungjawab tugas saya," ujarnya.
Rencana PPKM Diperpanjang
Meski belum secara resmi diumumkan, namun kebijakan PPKM di Kota Balikpapan kuat dugaan akan diperpanjang.
Mengingat kasus Covid-19 masih mencetak angka yang tinggi. Kota Balikpapan pun saat ini kembali masuk ke dalam zona merah penyebaran Corona.
"Hari ini saya menuntaskan draff, PPKM kemungkinan di perpanjang dengan beberapa hal yang akan dievaluasi. Mohon pengertiannya," kata Rizal Effendi.
Baca Juga: Cerita Sekkot Samarinda Sugeng Chairuddin Disuntik Vaksin Sinovac Tahap Dua, Akui Bertambah Berani
Orang nomor satu di lingkungan pemerintah Kota Balikpapan itu mengakui, kebijakan PPKM merupakan langkah sulit yang mesti diambil.
Namun, ia meyakini bahwasannya PPKM di Kota Balikpapan lebih longgar, bahkan tak seketat daerah lain.
Khususnya wilayah Jawa-Bali yang meminta para pelaku usaha menghentikan aktivitasnya pukul 19.00 Wita.

Atau tetangga se-Kaltim yakni Bontang, membatasi jam malam hinggu pukul 20.00 Wita saja.
"Kita sudah berusaha, PPKM kita lebih longgar dari daerah lain karena mengikuti perekonomian masyarakat," jelasnya.
Penulis Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo