Virus Corona di Berau

Ikuti Arahan Pemerintah Pusat, Pemkab Berau Terapkan Jam Operasional untuk Memutus Penyebaran Corona

Upaya menekan penyebaran kasus Covid-19 di Bumi Batiwakkal, pemerintah Kabupaten Berau berencana akan memberlakukan jam operasional.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
PANDEMI CORONA - tim Satgas Covid-19 saat melakukan sosialisasi penerapan disiplin protokol kesehatan Covid-19 di Tepian, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. 

Berdasarkan rekapitulasi penanganan Covid-19 yang diterima TribunKaltim.co, Kasus Covid-19 di kabupaten berjuluk Bumi Batiwakkal ini sudah mencapai 2.302 kasus dan masih menjalani perawatan 497 kasus sementara kasus kematian sebanyak 32.

Beragam upaya pun telah dilakukan pemerintah Kabupaten Berau bersama Satgas sebagai upaya mengendalikan dan menekan penyebaran Covid-19.

Di antaranya dengan melakukan sejumlah pembatasan termasuk menjalankan instruksi pusat untuk mewajibkan tes antigen bagi pelaku perjalanan udara.

Baca Juga: 1000 Tenaga Kesehatan di Balikpapan Disuntik Vaksin Sinovac dalam Satu Hari

Baca Juga: Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Hariyanto Disuntik Pertama, Tidak Ada Keluhan Usai Dapat Vaksin Sinovac

Namun tes antigen tersebut hanya berlaku bagi pelaku perjalanan udara, belum diterapkan bagi pengguna transportasi darat.

Dikatakan Bupati Berau, Agus Tantomo, idealnya antigen juga berlaku bagi perjalanan darat namun untuk di Berau kebijakan tersebut sulit diterapkan.

Menurutnya, Kabupaten Berau sendiri untuk transportasi darat memiliki banyak titik masuk berbeda dengan wilayah Kota Balikpapan yang hanya ada beberapa titik masuk.

"Nah kalau kita sedikit susah untuk menerapkan hal itu, dan juga wilayah Balikpapan terbilang kecil dibandingkan dengan Berau, jika ingin membuat aturan masuk Berau melalui darat harus memakai tes antigen tidak bisa terbayang susahnya seperti apa,” kata Agus Tantomo.

Orang nomor satu di Berau itu menjelaskan adanya penerapan itu untuk di Berau juga tidak cukup efektif, jika di Berau ini hanya ada klaster perjalanan dan masyarakat tidak ada yang terpapar Covid-19 maka itu harus perlu dilakukan di titik masuk.

Baca Juga: UPADTE Virus Corona di Kutim, Terkonfirmasi Positif Covid-19 Telah Menembus Angka 5.000

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Malinau, Meningkat Sejak Awal Tahun 2021, Waspada Lonjakan Transmisi Lokal

“Yang menjadi masalah saat ini Kabupaten Berau sudah masuk klaster transmisi lokal dalam arti yang sudah terpapar Covid-19 sudah ada di dalam, jadi kurang efektif jika dilakukan penjagaan di perbatasan,” tuturnya.

"Jika Berau tidak memiliki transmisi lokal maka hal seperti itu efektif dilakukan untuk menjaga masyarakat yang ada di dalam, ini yang menjadi masalah penyebaran Covid-19 sudah ada di dalam,” pungkasnya.

Belum Ada Transmisi Lokal

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved