Berita Malinau Terkini
Berpotensi Besar Tingkatkan Pendapatan Desa di Malinau, DPMD Persiapkan Lomba TTG Tingkat Kabupaten
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Malinau (DPMD Malinau) akan mengadakan lomba teknologi tepat guna tingkat kabupaten pada bulan Maret.
"Kita mulai mendata alat dan mesin sederhana yang dikembangkan inovator desa. Selanjutnya kita usulkan untuk dilombakan dan dipersiapkan untuk lomba tingkat provinsi," ucapnya.
Menilik Kreativitas Desa Malinau Hulu
Seorang warga Desa Malinau Hulu, Kecamatan Malinau Kota, Hasbullah mengembangkan teknologi tepat guna (TTG) untuk membantu pekerjaan Petani di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.
Ditemui di kediamannya, Hasbullah mengatakan TTG yang dikembangkan sebagian besar merupakan alat atau mesin pertanian sederhana.
TTG yang dikembangkan oleh Hasbullah antara lain mesin perontok padi, roda apung untuk traktor pembajak sawah dan beberapa inovasi lain di bidang pertanian.
"Awalnya memang hobi, niatnya alat ini dikembangkan untuk meringankan kerja petani di sawah," ungkapnya kepada TribunKaltara.com, Selasa (2/2/2021).
Baca Juga: Ahok Utus 2 Petinggi Pertamina Temui Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Sepakat WFH 75 Persen
Menurut Hasbullah, ide untuk mengembangkan alat-alat pertanian tersebut muncul setelah melihat kebutuhan dan keadaan ekonomi petani.
Dia mengatakan, masyarakat utamanya petani tidak mampu membeli mesin dan alat-alat pertanian moderen dikarenakan harganya tidak terjangkau.
"Karena alat pertanian, mesin moderen harganya mahal. Petani nda mampu beli. Jadi kita inisiatif untuk buat sendiri," katanya.
Hasbullah mengatakan alat dan mesin pertanian sederhana yang dikembangkan sendiri oleh inovator desa memiliki sejumlah kelebihan.
Diantaranya, biaya produksi lebih murah, kegunaan bisa disesuaikan dengan peruntukan, serta lebih mudah dari segi pengoperasian.
Baca Juga: Tak Capai Target Vaksin Sinovac, DKK Balikpapan Beri Kesempatan Bagi 2 Golongan Tenaga Kesehatan
Dia mencontohkan mesin perontok padi yang menggunakan tenaga penggerak dari mesin pembabat rumput.
"Sebenarnya selain murah, kita juga bisa pakai sumber daya yang ada," ungkapnya.