Berita Nasional Terkini
Gebrakan Baru Anies Baswedan, Ingin Contoh Turki, Berlakukan Lockdown di Jakarta Saat Akhir Pekan
Anies Baswedan disebut tengah mengkaji untuk meberlakukan lockdown di ibu kota. Meski demikian lockdown tersebut tak diberlakukan setiap hari.
Anies kembali menekankan pentingnya konsolidasi lintas sektoral dan integral dengan daerah sekitar Jakarta guna menanggulangi laju penyebaran Covid-19.
Terlebih, jika melihat data per 24 Januari, di mana sebanyak 24 persen pasien yang dirawat di faskes DKI merupakan warga Bodetabek dan luar Jabodetabek.
Anies lalu mengajak masyarakat untuk menggalang seluruh sumber daya guna menekan laju paparan virus Covid-19.
Salah satunya, memperkuat Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di tingkat bawah yakni Rukun Warga (RW).
Harapannya Satgas Covid-19 di tingkat RW ini memegang peranan penting, khususnya untuk menekan laju penyebaran virus di tingkat keluarga, serta menyiapkan langkah lanjutan jika ada yang terpapar.
“Satgas Covid-19 terutama pada tingkat RW yang sudah ada akan lebih kami maksimalkan, terlebih mereka telah berpengalaman selama hampir setahun,” ujar Anies berdasarkan keterangannya pada Senin, 25 Januari 2021 lalu.
Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Saleh Daulay mengatakan, penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang kini diperpanjang pemerintah belum terbukti berhasil mengendalikan kasus Covid-19.
Dia lalu mengusulkan agar pemerintah menerapkan kebijakan lockdown weekend untuk menekan laju penularan Covid-19.
“Apakah PPKM berhasil atau tidak, perlu penjelasan lebih detail sehingga tidak dianggap suatu kegagalan. Yang sekarang ini kan hanya mengubah jam operasional (mal dan restoran) dari jam 19.00 jadi 20.00. Maka, saya sebetulnya mengusulkan adanya lockdown akhir pekan,” kata Saleh saat dihubungi, Rabu (27/1/2021).
Saleh menjelaskan lockdown akhir pekan yang diusulkannya itu mengatur masyarakat tidak boleh beraktivitas di luar rumah sejak Jumat malam hingga Minggu malam.
Masyarakat kembali beraktivitas pada Senin pagi. Kata dia, mereka yang boleh beraktivitas pada akhir pekan itu hanya yang menjalankan tugas esensial.
“Artinya ada tiga malam dua hari di mana masyarakat diam di rumah masing-masing tidak boleh keluar. Saya yakin ini dampaknya lebih luas daripada PPKM. Yang berkeliaran tanpa alasan jelas harus didenda,” ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.
Rapid Test Gratis di Polsek
Polda Metro Jaya (PMJ) menggelar layanan rapid test antibodi dan tes swab antigen secara gratis atau cuma-cuma, bagi masyarakat kurang mampu yang membutuhkannya.
Bagi masyarakat kurang mampu yang merasa kondisi kesehatannya menurun dan ingin memastikan apakah dirinya terpapar Covid-19 atau tidak dapat mendatangi seluruh Polsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya.