News Video

NEWS VIDEO Buntut Panjang Kudeta Myanmar, Pejabat Diculik, Aktivis Hilang Hingga Internet Terganggu

Komandan militer tertinggi Myanmar disebut sudah mengambil alih pemerintahan dan keadaan darurat satu tahun telah diumumkan.

Editor: Wahyu Triono

TRIBUNKALTIM.CO - Komandan militer tertinggi Myanmar disebut sudah mengambil alih pemerintahan dan keadaan darurat satu tahun telah diumumkan.

Berita soal kudeta militer tersebut baru disadari masyarakat Myanmar pada Senin (1/2/2021).

Pengambilalihan itu diumumkan dalam pernyataan yang disiarkan di stasiun televisi milik militer.

Dilansir Tribunnews.com, seperti yang diketahui sebelumnya pemimpin sipil negara yakni Aung San Suu Kyi, telah ditahan.

NEWS VIDEO Posko Rapid Test Antigen Gratis di BP oleh Dinkes Balikpapan, bersamaan Pembagian Masker

Ia ditahan bersama anggota partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) miliknya.

Kudeta yang terjadi di Myanmar maishberbuntut panjang.

Diinformasikan oleh Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) di Myanmar mengatakan telah mendokumentasikan penangkapan setidaknya 42 pejabat.

NEWS VIDEO Viral Video Sopir Angkot Tabrak Polisi di Probolinggo, Berikut Fakta-faktanya

Selain itu ada sekitar 16 aktivis masyarakat sipil.

Pihaknya dikabarkan masih akan melakukan proses verifikasi.

Hal  tersebut dilakukan lantaran beberapa tahanan juga sempat dibebaskan pada hari yang sama dengan hilangnya beberapa aktivis.

"Kami terbangun dengan berita kudeta militer di pagi hari dan beberapa teman kami ditahan," kata seorang aktivis local.

NEWS VIDEO Sri Mulyani Bebaskan Pajak Penghasilan untuk Karyawan pada 2021, Dorong Daya Beli Warga

Selain beberapa tokoh politik dan aktivis yang hilang, gangguan internet juga dialami masyarakat.

Ternyata, dilakukan Pembatasan dimulai pada pukul 03.00 pada Senin waktu setempat.

Konektivitas internet turun hingga 50 persen dari tingkat normal konektivitas internet pada pukul 08:00.

NEWS VIDEO AHY Tegaskan Partai Demokrat Tetap Solid, Segera Gelar KLB

Data tersebut menunjukkan gangguan yang memengaruhi operator jaringan termasuk Myanma Post and Telecommunications (MPT) milik negara dan operator internasional Telenor.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved