Transfer Liga Inggris, Gara-gara Teman Dekat Klopp, Ozan Kabak Berpaling dari AC Milan ke Liverpool

"Terima kasih banyak. Pertama-tama, saya merasa sangat bahagia dan bersemangat juga. Saya bahagia karena bisa bergabung dengan klub yang luar biasa seperti Liverpool," kata Kabak dikutip KOMPAS.com dari laman resmi Liverpool.

"Saya ingin menunjukkan diri dan saya ingin bermain. Saya menantikan beberapa menit dan beberapa kemenangan dengan klub yang luar biasa ini," ujar Kabak.

"Saat saya masih kecil, Liverpool adalah klub idola saya," ujar Kabak melanjutkan.

"Jadi saya selalu ingin datang ke klub ini, untuk bermain di stadion dan di depan para penggemar yang luar biasa ini."

"Jadi itu mimpi saya sejak kecil. Sekarang mimpi itu menjadi kenyataan," tutur Kabak.

Adapun, Ozan Kabak akan menggenakan nomor punggung 19 di Liverpool.

Nomor punggung 19 di Liverpool terakhir kali dikenakan oleh Sadio Mane pada periode 2016-2018.

Lebih lanjut, Ozan Kabak mengisi pos yang biasanya diperankan Virgil van Dijk jelas akan menjadi sebuah kehormatan buat Ozan Kabak.

Secara terang-terangan Kabak menyebut bahwa Virgil van Dijk adalah idolanya.

“Target pribadi saya adalah menjadi bek berkualitas top, mungkin dalam dua atau tiga tahun ke depan, seperti Virgil van Dijk. Ia adalah idola saya, saya sangat mengaguminya,” kata Kabak dalam sebuah wawancara dengan Bundesliga pada tahun lalu.

Sepanjang karier profesional, Kabak belum pernah bertatap muka langsung dalam sebuah pertandingan melawan Van Dijk.

Akan tetapi, Kabak tak kehilangan akal untuk mendapatkan kostum dan tanda tangan dari sang idola.

Sang bek berusia 20 tahun itu meminta bantuan rekannya di tim nasional Turki yang juga mantan kolega di Galatasaray, Omer Bayram.

Omer Bayram, yang sekarang masih membela Galatasaray, merupakan teman masa kecil Van Dijk.

Bayram dan Van Dijk sama-sama lahir dan besar di Kota Breda, Belanda.

• NEWS VIDEO Sri Mulyani Bebaskan Pajak Penghasilan untuk Karyawan pada 2021, Dorong Daya Beli Warga

• Rekor Baru, Positif Covid-19 di Kaltim Capai 900 Kasus, Dinkes Tuding Rendahnya Monitor Tingkat RT