Berita Samarinda Terkini
Walikota Samarinda Harap Religi Centre Jadi Destinasi Wisata, Tunjukkan Kerukunan Umat Beragama
Peletakan batu pertama proyek pembangunan Religi Centre telah dilakukan, wilayah Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Rabu (3/2/2021).
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Peletakan batu pertama proyek pembangunan Religi Centre telah dilakukan, wilayah Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Rabu (3/2/2021).
Walikota Samarinda, Syaharie Jaang mengatakan, nantinya didalam Religi Center tersebut akan dibangun beberapa tempat ibadah.
Di antara Masjid, Gereja kristen, Gereja Katolik atau Katedral, Vihara, Pura dan Kelenteng, di tanah seluas kurang lebih 6 hektar.
• Kalimantan Timur Melewati Target Nasional, Samarinda Terendah Cakupan Vaksin Covid-19 Tiap Daerah
• Pulangkan Paksa Jenazah Terpapar Covid-19 di Balikpapan, Keluarga Tolak Pemakaman Secara Prokes
"Harapan kita ini bisa menjadi destinasi wisata. Menunjukan bahwa kerukunan umat beragama, yang difasilitasi oleh Pemerintah," ungkapnya, saat diwawancara, Rabu (3/2/2021).
Ia mengatakan, untuk konsep pembangunan koordinasi antara Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Samarinda dengan para tokoh agama.
"Misal pembangunan gerejanya bagaimana, Pura, Kelentengnya, itu jangan sampai salah maka berkoordinasi," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Samarinda, Hero Mardanus mengungkapkan, bahwa saat sekarang Religi Center sedang review design.
• Galian Tambang Ilegal di Samarinda, Lokasi Belakang Terminal Dishub, Begini Kesaksian Warga
• Tongkang Kandas lalu Terbalik di Mahakam Samarinda, Beri Izin, Dishub Baru Tahu Itu Tongkang Bocor
"Perencanaan yang dulu di sana hanya buat masjid saja. Sekarang di review design, jadikanlah ditambah, untuk Hindu, Budha, Kristen," ujarnya.
Untuk pelelangan anggaran ia menyebutkan kemungkinana akan dilakukan di sekira bulan Maret, yang terpenting adalah review designnya selesai.
Ia membeberkan, dana yang dicukurkan untuk pembangunan keseluruhan tempat ibadah tersebut adalah, senilai Rp. 18 miliar.
Kepala Bidang Cipta Karya PUPR Samarinda, Muhammad Cecep Herly menyebutkan sejak 2019 Religi Centre sudah Detail Engineering Design (DED).
Tetapi itu hanya mencakup masjid dan juga perlakuan lahan. Lalu ada kebijakan dari Walikota Samarinda agar adanya setiap tempat ibadah di sana.
"Akhirnya di tahun 2021 ini, kita ubah. Dalam artian berapa anggaran yang dikuasakan ke kita, kemudian harus dikomposisikan sesuai kebijakan beliau," sebutnya.
• Rusunawa Guntung di Bontang Sepi Peminat, Banyak Kamar Masih Kosong Pasca Diresmikan
Ia juga mengharapkan ini tidak hanya menjadi tempat kerukunan beragama. Namun juga bisa menjadi destinasi wisata religi.
"Untuk konsepnya seperti itu, entah pelaksanaan berkembang ke arah mana, yang penting wadahnya ada," sebutnya.
Penulis : Muhammad Riduan/ Editor: Samir Paturusi