Virus Corona di Kaltim
Kasus Covid-19 Bertambah 607 Orang di Kaltim, Wagub Hadi Mulyadi Sarankan Berdiam Diri di Rumah
Data infografis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) mencatat data terkonfirmasi positif Covid-19. Dari data yang dikeluarkan pe
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Data infografis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) mencatat data terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari data yang dikeluarkan per tanggal 6 Februari itu tercatat penambahan positif Covid-19 di Kaltim menjadi 607 kasus.
Penambahan itu pun terjadi ketika Kaltim melakukan PPKM atau Kaltim Senyap.
Baca Juga: Kaltim Senyap, Ruas Jalan Balikpapan Mendadak Lengang, tak Ada Aktivitas di Akhir Pekan
Baca Juga: Pedagang Ikan di Pasar Pandasari Balikpapan Tetap Nekat Jualan, Aturan Lockdown Begitu Mendadak
Baca Juga: Dua Pengedar Sabu Diringkus Personel Polsek Teluk Bayur Berau, Sejumlah Barang Bukti Ikut Diamankan
Maka itu Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Minggu (7/2/2021) meminta masyarakat untuk tidak terlalu sering melakukan kegiatan di luar rumah.
Apalagi dengan instruksi Gubernur terkait Kaltim Senyap, Hadi Mulyadi menyarankan untuk tetap di dalam rumah.
"Karena tingginya akan penularan Covid-19 di Kaltim, kita mendapat perhatian khusus dan serius dari Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, sehingga langkah itu yang kita lakukan. Mudah-mudahan itu bermanfaat dalam pencegahan dan penyebaran Covid-19. Dan nanti juga akan dievaluasi," ucap Hadi Mulyadi.
Selain itu, ia menyarankan jika pergi keluar rumah selama akhir pekan itu untuk kondisi darurat saja.
Jika memang tidak darurat, maka disarankan untuk berdiam diri di rumah.
"Di rumah saja, berdiam diri . Terapkan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Mari kita jaga diri, jaga keluarga, jaga sesama dan jaga lingkungan kita agar terhindar dari penularan Covid-19," tutur Hadi Mulyadi.
Sementara itu jumlah pasien sembuh bertambah sebanyak 479 kasus, total menjadi 35.673 kasus.
Pasien meninggal dunia bertambah 23 kasus.
Sehingga total kasus meninggal dunia menjadi 1.079 kasus.
Kemudian pasien dirawat mencapai 8.309 kasus.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Rahmad Taufiq