Berita Nasional Terkini
Pengurus Partai Demokrat: Pertemuan Luhut Ngopi Biasa, Moeldoko Janjikan Uang Rp 100 Juta
Satu lagi pengurus Partai Demokrat buka-bukaan mengungkap beda pertemuan Luhut Pandjaitan dan Moeldoko dengan kader Partai Demokrat.
TRIBUNKALTIM.CO - Satu lagi pengurus Partai Demokrat buka-bukaan mengungkap beda pertemuan Luhut Pandjaitan dan Moeldoko dengan kader Partai Demokrat.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra buka suara menanggapi masalah kudeta yang menyeret nama Kepala Kantor Staf Presiden, Jenderal (Purn) Moeldoko.
Terlebih lagi pernyataan Moeldoko membawa-bawa nama Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan dalam masalah kudeta di Partai Demokrat.
Herzaky mengingatkan, Moeldoko sebaiknya tidak membawa-bawa nama Luhut Pandjaitan dalam pertemuan Moeldoko dengan kader-kader Partai Demokrat.
Sebab menurutnya, ada perbedaan besar antara pertemuan Moeldoko dengan pertemuan Luhut Pandjaitan bersama kader Partai Demokrat.
Herzaky berkata, pertemuan kader Partai Demokrat dan Luhut Pandjaitan didasarkan pada keinginan mereka sendiri dan kedua belah pihak memang tahu.
Baca juga: Andi Mallarangeng Bongkar Modus Undang Ketua DPC DPD Temui Moeldoko di Hotel, Ada Kode Pak Lurah
Baca juga: Tak Tinggal Diam, Moeldoko Bocorkan Luhut Pandjaitan Temui Kelompok Partai Demokrat, Bahas Hal Sama
Sementara itu, kader Partai Demokrat yang bertemu dengan Moeldoko tidak mengenal Moeldoko sebelumnya.
Bahkan, Moeldoko telah memfasilitasi para kader Partai Demokrat ke Jakarta karena mereka dijanjikan untuk mendapatkan bantuan pasca bencana.
Herzaky juga berkata, pada pertemuan itu, Moeldoko berjanji soal uang sebesar Rp 100 juta.
Diduga, uang itu digunakan untuk memuluskan langkah Moeldoko untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat.
"Dalam pertemuan dengan Moeldoko, ada janji money politic (politik uang) 100 juta rupiah," ungkap Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin (8/2/2021), seperti dilansir dari Kompas.com.
"Ketika pemilik suara dari Partai Demokrat menyetujui KLB dan menggantikan Ketua Umum dengan Moeldoko," kata Herzaky, dikutip dari Kompas.com.
Sementara, dalam pertemuan dengan kadernya, Luhut Pandjaitan tidak menjanjikan politik uang seperti Moeldoko.