Berita Terkini Nasional
KNKT Bongkar Data Kotak Hitam, Terkuak Detik-detik Terakhir Sriwijaya Air SJ 182, Rusak Sebelah Kiri
KNKT bongkar data kotak hitam, terkuak detik-detik terakhir Sriwijaya Air SJ 182, rusak sebelah kiri
TRIBUNKALTIM.CO - Penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 perlahan mulai terkuak.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT akhirnya membuka rekaman flight data recorder atau kotak hitam pesawat naas tersebut.
Berdasarkan rekaman kotak hitam, terungkap pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengalami kerusakan di bagian kiri.
Terungkap pula percakapan terakhir Kapten Afwan dengan ATC sebelum pesawat terjun bebas ke air.
Diketahui, puing-puing Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan berserakan di dasar laut Kepulauan Seribu.
Sekitar 60 penumpang plus awak kabin ditemukan tewas.
• Prabowo Soroti Fadli Zon dan Ali Lubis di Pidato HUT Gerindra? Effendi Ghazali: Bisa ke Siapa Saja
• Info BLT BPJS Subsidi Gaji atau BSU 2021, Dulu Sekali Transfer Rp 1,2 juta, Bagaimana Sekarang?
Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) mengungkap kondisi dan saat-saat terahir pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum jatuh di sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta pada 9 Januari 2021.
Data ini berdasarkan rekaman flight data recorder atau salah satu bagian hitam dari kotak hitam pesawat tersebut, serta data dari air traffic controller (ATC) Bandara Soekarno Hatta.
Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, pesawat berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB.
"FDR mencatat bahwa pada ketinggian 1.980 kaki, autopilot mulai aktif atau engage," ujar Soerjanto, dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV pada Rabu (10/2/2021).
Nurcahyo kemudian menjelaskan, masalah pada pesawat Boeing 737-500 itu bermula saat mencapai ketinggian 8.150 kaki.
"Pada ketinggian 8.150 kaki, throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur," kata Nurcahyo.
"Tenaga mesin atau putaran mesin juga ikut berkurang, sedangkan mesin sebelah kanan tetap," tuturnya.
Pada pukul 14.38.51 WIB, karena kondisi cuaca, pilot kemudian meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat.