Berita Nasional Terkini
Gunakan Atribut FPI, Sejumlah Relawan Dibubarkan Saat Bantu Korban Banjir di Jakarta
Pembubaran dilakukan karena relawan menggunakan atribut Front Pembela Islam (FPI)
TRIBUNKALTIM.CO - Polisi membubarkan sejumlah relawan yang memberikan bantuan di daerah Cipinang Melayu Jakarta Timur.
Pembubaran dilakukan karena relawan menggunakan atribut Front Pembela Islam (FPI)
Sejumlah aparat gabungan memang dikerahkan selama banjir melanda Jakarta 2 hari terakhir.
Mereka juga membantu evakuasi warga yang mengungsi.
Kapolsek Makassar Kompol Saiful Anwar membenarkan kabar adanya pembubaran Tim relawan FPI.
Mereka dibubarkan polisi karena membantu korban bencana alam dengan memakai atribut FPI.
"Kemarin benar karena mereka itu ikut dengan memakai atribut FPI. Nah sedangkan sekarang segala kegiatan bentuknya FPI kan dilarang kan kita tahu sendiri," kata Kompol Saiful kepada wartawan, Minggu (21/2/2021).
Baca juga: Amanda Manopo Tulis Soal Ketakutan, Lawan Main Arya Saloka Dapat Ancaman, Can You Just Stop It?
Baca juga: NEWS VIDEO Situs Kartu Prakerja SudahDibuka untuk BuatAkun, Kunjungi www.prakerja.go.id, Ini Caranya
Saiful menyatakan pembubaran aktivitas itu juga dibantu oleh personel TNI.
Namun, kata dia, pembubaran itu dilakukan secara baik dengan mengedepankan imbauan.
"Silakan mereka ikut, semua boleh ikut tetapi tidak menggunakan atribut itu. Sudah kita sampaikan, kita imbau baik-baik kok agar benderanya, semuanya yang ada disitu kita suruh turunkan. Kita pakai baju biasa saja," ungkapnya.
Ia menyampaikan tim FPI yang dibubarkan itu sebanyak 10 orang.
Semuanya memang tampak menggunakan berbagai atribut FPI mulai dari pakaian hingga bendera berlambang FPI.
"Ada bendera, rompi, kaos semua atribut yang dipakai mereka atribut FPI. Atribut itu jelas dilarang, kita semua tahu kalau semua kegiatan yang mengatasnamakan FPI dan pakai lambang FPI itu dilarang," ungkap dia.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan para relawan FPI itu pun tidak melawan saat dibubarkan polisi.
Mereka pun tetap membantu korban bencana alam tanpa menggunakan atribut FPI.
"Tidak ada perlawanan, mereka nurut. Kita kan imbau mereka silakan ikut memberikan bantuan korban banjir bersama sama TNI-Polri, kami tidak melarang, tetapi jangan memakai atribut yang sudah dilarang negara. Silakan dicopot semua, baik perahu, pelampung jangan ada logo FPI," tukas dia.
Baca juga: Sekjen PDIP Bongkar Kelakuan Anies Baswedan saat Diajak Kerjasama Menteri PUPR Atasi Banjir
Baca juga: Akhirnya Anies Bongkar Penyebab Parahnya Banjir Jakarta & Solusinya, PDIP Singgung Janji 6 Jam Surut
Polisi dikerahkan
Personel TNI-Polri telah dikerahkan ke setiap titik-titik wilayah yang mengalami kebanjiran dalam dua hari belakangan ini.
Mereka ditugaskan untuk membantu para warga yang menjadi korban dari peristiwa tersebut.
"Pastinya ribuan personel TNI-Polri sudah dikerahkan untuk membantu para warga yang mengalami kebanjiran," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya, Minggu (21/2/2021).
Menurut Argo, personel TNI-Polri itu melakukan perbantuan evakuasi warga, membuat posko dan dapur darurat, sekaligus melakukan pengawasan penerapan standar protokol kesehatan di kala banjir menerjang.
Argo menjelaskan, dalam penanganan banjir di wilayah hukum DKI Jakarta, Polda Metro Jaya mengerahkan 2.556 personel dengan dibantu oleh Korbrimob Mabes Polri 20 personel.
"Sehingga personel yang terlibat dalam penanggulangan banjir di Jakarta sebanyak 2.576 personel," tutur Argo.
Argo menekankan, dikerahkannya personel TNI-Polri untuk membantu warga merupakan wujud implementasi bahwa Negara hadir di saat warganya membutuhkan bantuan.
"Personel TNI-Polri merupakan cerminan dari hadirnya Negara dalam membantu para warga yang menjadi korban banjir," ujar Argo.
Personel TNI-Polri diketahui langsung turun membantu warga yang kebanjiran disejumlah titik. Salah satunya di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Mereka mengerahkan perahu karet, membuat posko darurat dan membantu evakuasi warga yang mengungsi.
Sementara itu, polisi juga melakukan evakuasi dan bantuan ke wilayah Kabupaten Bekasi yang terdampak tanggul Sungai Citarum yang jebol.
Diantaranya, Kampung Babakan Banten, Desa Sumber Urip, Pebayuran, Kabupaten Bekasi.
Adapun yang terdampak banjir Desa Karang Segar dan Desa Karang Harja. Total Kepala Keluarga (KK) yang terdampak 6.000 dengan ketinggian air 1.5 meter.
Lalu, Kampung Biyombong di Desa Pantai bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Yang terdampak banjir Desa Pantai Harapan Jaya, Desa Jaya Sakti, Desa Pantai Bahagia, Desa Pantai Sederhana, Desa Pantai Mekar.
Jumlah keseluruhan kepala keluarga yang terdampak 5.094 dengan ketinggian air 1.5 meter.
Selain itu, karena banjir terjadi di tengah Pandemi virus corona, tim pemulasaran jenazah Covid-19 juga tetap bekerja untuk memberikan pelayanan maksimal.
Walaupun di tengah bencana, tim menerjang air banjir menggunakan perahu karet, meyusuri gang sempit untuk pemulasaraan jenazah korban virus Corona.
Baca juga: 5 Bukti Terkuak, Dugaan Perselingkuhan Nissa Sabyan dengan Ayus Menguat, Sejumlah Video Tersebar
Baca juga: VIRAL Burung Jalak Selamatkan Pendaki yang Tersesat di Gunung Lawu, Ada Pantangan untuk Diburu
Banjir Jakarta, Deretan Rumah Artis yang Kebanjiran, Rhoma Irama Sudah Mengungsi
Hari ini, Sabtu 20 Februari 2021 banjir melanda Jakarta.
Sejumlah artis ikut terdampak lantaran rumahnya kebanjiran.
Mulai dari Rhoma Irama, Nicky Tirta, Sinyorita Esperanza hingga Irish Bella
Menurut Irish Bella, ia baru pertama kali ini merasakan rumahnya menjadi korban banjir di Jakarta.
Pasangan Irish Bella dan Ammar Zoni menghuni sebuah rumah di kawasan Jati Padang, Jakarta Selatan.
Dalam pengakuannya, Irish Bella menyebut banjir yang menimpa rumahnya itu menjadi yang pertama kali ia rasakan.
"Parah banget, gila ini parah banget, seumur-umur enggak pernah aku rumahnya kebanjiran," kata Irish dalam sebuah video yang diunggah di Instaragramnya, @_irishbella_.
Genangan banjir di rumahnya itu terjadi sejak Sabtu pagi dan tinggi air sempat mencapai paha orang dewasa.
Alhasil barang-barang yang berada di lantai satu rumah ikut terendam air banjir.
"Enggak pernah aku rumahnya kebanjiran, dan ini sekali-sekalinya kebanjiran parah banget," ujar Ibel, sapaannya.
"Subuh, udah sampai segini (menunjuk bagian paha), di atas betis.
Enggak pernah nih kayak gini, lantai satu udah kerendem semua," kata dia.
Sementara itu, banjir di Jakarta juga turut dirasakan oleh artis Nicky Tirta.
Sedikit berbeda dengan Irish Bella, Nicky Tirta mengaku banjir di Jakarta pada Sabtu ini menjadi kali kedua rumahnya terendam air.
Pertama kali rumahnya terendam banjir yakni pada awal tahun 2020 lalu.
Untuk diketahui, Nicky Tirta tinggal di kawasan Kemang, Jakarta Selatan dan ia sudah menghuni rumahnya selama 20 tahun lebih.
Meski begitu, Nicky Tirta enggan mengeluh dan ia tetap bersyukur meski air membanjiri kediamamnya di kawasan Kemang.
Melalui Instagramnya, Nicky bahkan mengunggah foto dirinya sedang bersantai minum kopi di tengah genangan banjir.
"Woohooww!! 20 tahun lebih tinggal disini, baru 2 kali ini rumah sampe ikut kebanjiran, 1 januari 2020 & sekarang," tulis Nicky Tirta dalam keterangan foto, Sabtu.
Rumah Sinyorita berada di daerah Gandaria, Jakarta Selatan.
Ia sempat mengunggah kondisi rumahnya yang mengalami banjir di akun Instagramnya, @sinyoritaesperanza.
Terlihat air masuk menggenangi rumahnya hingga ke kamar, bahkan ketinggian air hampir melewati tempat tidur.
"Rumah di Gandaria banjir. Teman-teman yang terkena semoga cepat surut ya," tulis Sinyorita di Instastorynya.
Dalam unggahan terbarunya, Sinyo menjeskan, rumah tersebut saat ini ditempati oleh kakaknya, dan dirinya sudah tak tinggal disitu.
Sinyorita berharap, musibah ini segera surut dan semua yang terdampak bisa beraktivitas normal lagi.

Baca juga: Kondisi Ashanty Terkini, Istri Anang Hermansyah Masih Berjuang Lawan Covid, Meninggal? Ini Faktanya
Baca juga: Cara Unik Emak-Emak Rayakan Andin & Aldebaran Batal Cerai, Akibat Menghayati Sinetron Ikatan Cinta
Langganan Banjir
Rumah Rhoma Irama terendam banjir pada Sabtu (20/2/2021).
Diketahui, rumah Raja Dangdut Rhoma Irama berada di Jalan Pondok Djaya VI No 14, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Saat didatangi Wartakotalive.com pada Sabtu sore, ketinggian air masih mencapai pinggul orang dewasa laki-laki.
Di depan rumah Rhoma Irama terlihat anak-anak yang sedang asyik berenang.
Menurut warga setempat, Rhoma Irama sudah tidak berada di rumahnya.
"Bang Haji nggak ada di rumah," kata penjaga rumah Rhoma Irama.
Menurutnya, setiap hujan deras dengan intensitas lama, Rhoma Irama memutuskan untuk segera meninggalkan rumahnya.

Rhoma Irama seakan sudah tahu jika akan datang banjir memasuki rumahnya setiap kali hujan deras turun tanpa henti.
"Bang Haji Rhoma Irama sudah mengungsi. Saya nggak tahu kemana," ucap penjaga rumah.
Rumah Rhoma Irama terendam banjir namun tidak tinggi.
"Tingginya semata kaki kalau didalam rumah. Kalau di garasi, bisa sedengkul," jelasnya.
Rumah Rhoma Irama memang menjadi langganan banjir jika turun hujan deras.
(*)
Editor : Januar Alamijaya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tim Relawan FPI Dibubarkan Saat Ikut Berikan Bantuan Bagi Korban Banjir di Cipinang Melayu, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2021/02/21/tim-relawan-fpi-dibubarkan-saat-ikut-berikan-bantuan-bagi-korban-banjir-di-cipinang-melayu?page=all.