Amankan Aset Pemerintah di Ibu Kota Negara, BKAD Penajam Paser Utara Sudah Pasang Plang di 30 Titik

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Sebagai upaya pencegahan serta pengamanan aset milik negara Pemkab Penajam Paser Paser Utara (PPU) telah memasang plang di 30 titik.

Langkah itu sebagai upaya pencegahan atau pengamanan terhadap aset milik pemerintah daerah agar tidak diserobot atau berpindah tangan status kepemilikan.

Baca juga: Akhirnya Hasil Tes DNA Buat Wanita yang Hamil Akibat Masuk Angin Tak Bisa Mengelak, Ada Temuan KUA

Kepala Bidang Pengelolaan Aset Badan Keuangan dan Aset Daerah atau BKAD Kabupaten PPU Denny Handayansyah, mengungkapkan saat ini proses pemasangan plang masih berjalan.

"Sudah kurang lebih 30 titik, ini menyusul mungkin target kita hingga bulan juni, semoga cepat selesai," kata Denny, Senin (22/2/2021).

Denny mengatakan, 30 titik yang telah dipasangi plang tersebut masih dalam kawasan pemerintah.

Seperti di sekitar wilayah RSUD Ratu Aji Putri Botung.

Baca juga: Hasil Liga Italia, AC Milan Dibantai Inter Milan, Lautaro Martinez jadi Pembeda

Baca juga: Prediksi Peruntungan Shio Senin 22 Februari 2021 Shio Kambing Energi Beruntung, Shio Anjing Kompromi

Sementara itu untuk lingkup kelurahan juga akan dipasangi plang.

Denny mengatakan Kabupaten PPU sendiri tercatat memiliki sekira 1.700 luas bidang. Dari luas bidang tersebut, yang akan dipasang plang hanya seperempat bidang.

"Anggaran kita kurang lebih Rp 200 juta semua untuk planginasi. Setidaknya kita ada progres, karena kita bicara anggaran, dengan anggaran segitu kita harus bertahap," kata dia.

Baca juga: Sudah Dibuka! Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12 di Link www.prakerja.go.id & Cara Kompres JPG

Denny berharap dengan jumlah anggaran yang ada tersebut diperkirakan mampu membuat kurang lebih 85 bidang tanah untuk dipasangi plang.

Plang tersebut merupakan pemberitahuan dan informasi mengenai nomor register, kode lokasi, luasan yang dicanangkan di titik tertentu seperti di kawasan kantor pemerintah dan kelurahan di wilayah setempat.

Penulis: Dian MS | Editor: Mathias Masan Ola