Tahun Baru Imlek

Cap Go Meh, Kisah Guan Siau pada Dinasti Han, Perayaan dan Pesta Rakyat yang Ditunggu-tunggu

Lima belas hari usai tahun baru Imlek (Sin Cia), maka hari yang ditunggu-tunggu adalah perayaan Cap Go Meh.

Freepik designed by fanjianhua
ILUSTRASI - Menyambut Cap Go Meh 2021 

TRIBUNKALTIM.CO - Perayaan Cap Go Meh 2021 tinggal sebentar lagi.

Cap Go Meh tahun ini akan jatuh pada 26 Februari 2021.

Apa Itu Cap Go Meh? Sejarah perayaan Cap Go Meh dari kisah Guan Siau pada Dinasti Han.

Baca juga: KATALOG PROMO Burger King Rabu 24 Februari 2021, Ayam Rp 10.000, Burger, Kentang, Minuman Rp 35.000

Baca juga: KATALOG PROMO Alfamart Rabu 24 Februari 2021, Belanja Super Hemat, Serba Rp 5.000

Apa itu Cap Go Meh? Kapan Cap Go Meh tahun ini?

Cap artinya sepuluh, go artinya lima, dan meh artinya malam.

Jadi, Cap Go Meh adalah malam perayaan hari ke-15 setelah Imlek.

Lima belas hari usai tahun baru Imlek (Sin Cia), maka hari yang ditunggu-tunggu adalah perayaan Cap Go Meh.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2021 jatuh tanggal 12 Februari 2021.

Tahun 2021 ini adalah Tahun Baru Imlek 2572.

Setelah Imlek, tentu yang dinantikan adalah Cap Go Meh.

Untuk tahun 2021, Cap Go Meh tanggal berapa?

Jika pada tahun 2021 ini tahun baru imlek dimulai pada tanggal 12 Februari 2021, maka perayaan Cap Go Meh jatuh pada tanggal 26 Februari 2021.

Tersisa beberapa hari saja jelang Cap Go Meh.

Cap Go Meh adalah hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek.

Dirayakan pada hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek.

Namun beda dengan Imlek yang dirayakan dengan sembahyang ke kelenteng untuk memanjatkan doa keselamatan dan keberkahan.

Kemudian dilanjutkan dengan berkumpul dan makan bersama keluarga.

Sedangkan saat Cap Go Meh, orang-orang membawa persembahan berupa kue keranjang dan melakukan sembahyang untuk mengucap syukur dan memohon keselamatan.

Kemudian ada acara makan kue keranjang yang bisa dimakan langsung atau digoreng, serta dibagi-bagikan secara gratis untuk warga sekitar.

Cap Go Meh merupakan pesta besar warga Tionghoa yang bertujuan memberi hiburan kepada seluruh warga Tionghoa dan warga sekitar dengan menonton berbagai pertunjukan seperti Barongsai, Liong, dan indahnya ratusan cahaya lampion.

Kue keranjang

Kue keranjang (ti kwe), orang bilang dodol cina, merupakan menu utama Imlek dan Cap Go Meh.

Bentuknya bulat yang dibungkus memakai daun pisang atau plastik. Warnanya merah dan tampak kenyal.

Rasanya sangat manis dan gurih. Biasanya kue keranjang menjadi salah satu sajian yang diletakkan di meja abu leluhur pada perayaan Imlek.

Menurut kebiasaan, kue keranjang tidak dimakan selama perayaan Imlek. Akan tetapi, pada saat Cap Go Meh, barulah kue ini disajikan pada kaum keluarga.

Sajiannya bisa digoreng memakai tepung, bisa juga dicocol pada parutan kelapa.

Guan Siau

Konon, dari berbagai sumber, asal usul Cap Go Meh bermula dari seorang gadis bernama Guan Siau (Yuan Xiao Jie).

Ia adalah pelayan raja pada Dinasti Han (206 SM-220 M) yang hendak bunuh diri karena tidak dapat bertemu orangtua dan keluarganya.

Tetapi Menteri Dong Fang Shuo mencegahnya.

Dong mencegah dengan cara mengarang cerita bahwa nanti tanggal 15 pada bulan pertama akan datang Dewa Api yang hendak membumihanguskan kota tempat tinggal Guan Siau dan istana raja.

Hanya Guan Siau yang bisa mencegah dan menyelamatkan rencana jahat Dewa Api ini.

Caranya pada malam tanggal 15 itu Guan Siau dan semua penduduk kota harus membawa lampion warna merah menyala sehingga kota akan tampak merah membara seolah terbakar.

Terbukti apa yang dilakukan Guan Siau dan penduduk kota membatalkan niat jahat Dewa Api.

Akhirnya Dewa Api yang melihat kota dan istana yang tampak membara membatalkan niatnya.

Sebaliknya, Guan Siau bisa bertemu dengan kedua orangtua dan keluarganya pada malam itu.

Sejak itu arti Guan Siau adalah malam dengan bulan purnama pertama dalam tahun yang baru.

Toapekong

Perayaan Cap Go Meh biasanya diadakan acara gotong Toapekong dari bio ke jalan raya yang diiringi Barongsai dan Liong.

Toapekong adalah patung dewa dewi yang berada di kelenteng.

Toapekong tidak sembarang keluar dari kelenteng, tetapi harus melalui sembahyang tertentu.

Konon tujuan gotong Toapekong ke jalan raya untuk menolak bala di setiap jalan yang dilaluinya.

Barongsai

Perayaan Cap Go Meh selalu menampilkan barongsai.

Barong artinya topeng serupa binatang, say artinya singa (bahasa Hokkian).

Jadi, barongsai adalah tarian yang memakai topeng menyerupai seekor binatang (singa), baik bentuk wajah dan tubuh, juga lenggak-lenggok badannya.

Barongsai biasanya dimainkan oleh dua orang, bagian kepala dan bagian ekor. Kemudian pada setiap atraksi selalu diiringi genderang/tambur, simbal, yang dipukul bertalu-talu dengan irama tertentu. Konon, atraksi ini tujuannya untuk mengusir roh-roh jahat (nian) dan buang sial.

Yang menarik dari atraksi Barongsai adalah saat mengambil angpao yang digantungkan pada ketingggian tertentu.

Ini membutuhkan keterampilan khusus. Selain itu banyak pengunjung yang memberikan angpao lewat mulut Barongsai.

Biasanya kehadiran Barongsai juga dimanfaatkan oleh para pengusaha warga Tionghoa ketika membuka usaha baru, baik toko, perkantoran, maupun pabrik.

Liong

Banyak cerita tentang asal mula Liong atau Naga ini. Ada cerita rakyat di Tiongkok yang menyebutkan bahwa Huang Di semasa Dinasti Han (180-230 SM) yang menciptakan lambang Liong ini.

Liong terbentuk dari campuran berbagai binatang.

Moncongnya seperti buaya, kumis harimau, mata kelinci, telinga kerbau, tanduk rusa, kaki rajawali, badan ular, perut katak, ekor ikan.

Jadilah seekor naga (Liong). Panjang Liong bervariasi, dari 8 meter hingga 100 meter dengan warna badan merah, hijau, atau kuning. Atraksi menggunakan tongkat yang terpasang di bawah perut yang diusung 9 orang atau lebih.

Atraksi ini butuh kekompakan pemain agar lekukan tampak indah.

Tatung

Atraksi yang paling menyeramkan adalah Tatung. Nama lain Tatung adalah Lok Tung, Tang Sin, Tangki, atau Laoya.

Biarpun nama berbeda tetapi peragaan yang ditampilkan sama saja. Aktraksi Tatung paling heboh biasanya di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

Bisa ratusan Tatung yang diturunkan, biasanya kolaborasi antara orang Tionghoa dan suku Dayak.

Tatung adalah orang yang tubuhnya dipakai atau dirasuki roh leluhur sehingga memiliki kekuatan magis sekaligus menjadi perantara antara manusia dengan dewa.

Atraksi Tatung yang dipertunjukkan dengan cara melukai badan, tetapi tidak merasakan sakit padahal darah bercucuran.

Misalnya, sayat lidah pakai golok, tusuk pipi memakai sebatang besi, sayat badan lainnya tanpa merasa kesakitan.

Itulah serba serbi Cap Go Meh, dan pada tahun ini dirayakan pada 26 Februari 2021. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cap Go Meh, Serba-serbi Pesta Rakyat", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/07/063000765/cap-go-meh-serba-serbi-pesta-rakyat?page=all.
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved