Berita Nasional Terkini
Dingin, Respon Rocky Gerung Sorot Kerumunan NTT Sambut Jokowi, Dramatis Buat Naikkan Elektabilitas
Dingin, respon Rocky Gerung sorot kerumunan NTT sambut Jokowi, dramatis buat naikkan elektabilitas
TRIBUNKALTIM.CO - Kedatangan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) ke NTT disambut antusias oleh warga.
Hal ini terlihat dari video viral di media sosial yang memerlihatkan mobil Jokowi dikerumuni warga.
Pengamat Politik Rocky Gerung pun turut merespon video yang sedang viral tersebut.
Pasalnya, kerumunan tersebut terjadi di masa pandemi Covid-19.
Sebuah video yang menunjukkan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dikerumuni massa yang antusias saat berkunjung ke Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur ( NTT) menjadi viral di media sosial.
Video itu menjadi perbincangan karena kerumunan massa dilarang selama masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Tak Mau Main-Main, AHY Pastikan Kader Pro Kudeta Dibersihkan dari Demokrat, Nasib Max Sopacua Dkk?
Baca juga: Terungkap Janji Megawati PDIP akan Usung Prabowo Subianto Jadi Capres, Ada Klarifikasi Djarot Saiful
Awalnya pengamat politik Rocky Gerung tidak yakin dengan kebenaran video tersebut, seperti yang disampaikan dalam kanal YouTube Rocky Gerung, Rabu (24/2/2021).
"Saya lihat itu, tapi saya anggap itu hoaks.
Itu beneran?
Bukannya hoaks?" tanya Rocky Gerung tidak percaya.
Ia bahkan menduga video tersebut diedit gambarnya.
"Mungkin scene video lama tapi diakalin ada yang pakai masker, ada yang kena lemparan bansos.
'Kan polanya begitu," kata Rocky Gerung.
"Saya tidak tahu itu hoaks atau apa, tergantung Istana," tambah dia.
Dalam video yang beredar pada Selasa (23/2/2021), terlihat rombongan Presiden Jokowi melintas di Maumere.
Ratusan warga yang antusias melihat Jokowi berkerumun di tepi jalan tanpa saling menjaga jarak, bahkan tidak memakai masker.
Saat lewat, Jokowi melambai-lambaikan tangan kepada warga melalui kaca jendela mobil.
Terlihat beberapa kali ada lemparan bungkusan bantuan sosial (bansos) dari dalam mobil.
Sesampainya di tempat tujuan, mobil yang ditumpangi Jokowi berhenti.
Warga semakin merapat dan bersorak-sorai melihat sosok kepala negara.
Jokowi lalu berdiri melalui sunroof mobil yang terbuka.
Ia tampak mengenakan masker berwarna hitam.
Setelah rombongan Jokowi beranjak, para petugas keamanan berusaha menghalau massa yang antusias.
Para petugas juga terlihat mengenakan masker.
Pihak Istana kemudian mengonfirmasi kebenaran kunjungan Jokowi ke kawasan tersebut.
Mengetahui hal itu sudah dibenarkan Istana, Rocky Gerung lalu mempercayai video yang sudah viral beredar di masyarakat.
"Kalau sudah dikonfirmasi Istana, saya anggap itu (benar)," komentarnya.
Ia menilai penampakan video tersebut terlihat dramatis, bahkan dapat membantu mendongkrak elektabilitas sang Presiden.
Namun Rocky Gerung menyayangkan banyak yang melihat video viral itu menjadi tragis karena terjadi saat pandemi.
Baca juga: Lengkap Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Parpol Versi Litbang Kompas Demokrat Lewati Golkar, PDIP?
"Jadi itu peristiwa yang betul-betul dramatis karena ada kerumunan di situ.
Lalu si aktor keluar dari sunroof di atas mobil, lalu mulai lempar-lempar hadiah," papar Rocky.
"Jadi sebetulnya terlihat bahwa dramatis sekali peristiwa itu, tapi akibatnya tragis karena di era pandemi," katanya.
"Kalau enggak ada pandemi, itu betul-betul dramatis buat naikkan elektabilitas sang tokoh," tambah dia.
Rocky Gerung Pertanyakan Jokowi Minta Dikritik
Pengamat Politik Rocky Gerung tanggapi pernyataan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta masyarakat supaya lebih aktif untuk menyampaikan kritik terhadap kinerja pemerintah.
Pernyataan dari Jokowi tersebut disampaikan saat memberikan pidato dalam acara Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020, Senin (8/2/2021).
Dilansir dari kanal YouTube pribadinya, Selasa (9/2/2021), Rocky Gerung menilai apa yang disampaikan Jokowi hanyalah sebatas ucapan saja.
Baca juga: Solusi Sulit Unggah KTP Saat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12 Terjawab, Login www.prakerja.go.id
Selain itu, Rocky Gerung juga menilai ada pengecualian atas ucapan Jokowi tersebut.
"Jadi sebetulnya sinyal dari Presiden Jokowi, silahkan beri kritik pada kami kecuali dari kalangan radikal," ujar Rocky Gerung.
"Jadi Presiden Jokowi, kupingnya dua-duanya hanya ingin mendapatkan kritik yang ujungnya adalah memuji," katanya.
Menurutnya, pernyataan Jokowi yang meminta masyarakat kurang sesuai dengan konteks waktu, tempat dan acaranya.
"Kalau dia konsisten yaudah dia bicara di depan publik, di belakangnya ada pimpinan-pimpinan tinggi negara dan diumumkan bahwa tahanan politik tidak boleh diadili harus segera dibubarkan," ungkapnya.
Rocky Gerung lantas mencontohkan kondisi kontras yang terjadi di Tanah Air.
Ia menyinggung masih banyaknya buzzer yang menyerang kepada mereka yang memberikan kritik kepada pemerintah.
Termasuk juga masih adanya perlakukan hukum kepada oara pelaku kritik.
"Sementara buzzernya masih melakukan pem-bully-an, sementara sistem peradilan kita tidak bisa dipercaya sebagai imparsial," terang Rocky Gerung.
"Sementara penangkapan-penangkapan poltisi, ulama, segala macam, hanya mengucapkan kritik juga bertambah justru," imbuhnya.
Baca juga: Telak, Faldo Maldini Bongkar Bukti Kinerja Anies Baswedan Atasi Banjir Jakarta Rendah, Tak Kompeten
"Jadi apa poinnya? Enggak ada apa-apa itu," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang dengan judul Viral Jokowi Langgar Prokes di NTT, Rocky Gerung Ngaku Kira Hoaks: Dramatis tapi Akhirnya Tragis, https://wow.tribunnews.com/2021/02/24/viral-jokowi-langgar-prokes-di-ntt-rocky-gerung-ngaku-kira-hoaks-dramatis-tapi-akhirnya-tragis?page=all.