Tahun Baru Imlek

Mengenal Apa itu Cap Go Meh, Apa Saja Tradisi yang Dijalankan, Simak Jadwalnya di 2021

Cap Go Meh merupakan hari terakhir dari perayaan Tahun Baru Imlek Sejumlah tradisi mengiringi perayaan Cap Go Meh.

TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Pawai naga memperingati perayaan Cap Go Meh 2571 di Jalan Gajahmada, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020) sore 

TRIBUNKALTIM.CO - Setelah Tahun Baru Imlek, warga Tionghoa bakal merayakan Cap Go Meh.

Cap Go Meh merupakan hari terakhir dari perayaan Tahun Baru Imlek

Sejumlah tradisi mengiringi perayaan Cap Go Meh.

Dari mulai menyantap kue keranjang sampai Barongsai.

Cap Go Meh dirayakan setelah datangnya Tahun Baru Imlek.

Tepatnya hari ke 15 dari perayaan Tahun Baru Imlek 

Apa saja sebenarnya perbedaan antara Cap go Meh dengan Imlek  

Bagaimana kemudian tradisi merayakan Cap Go Meh

Baca juga: Amanda Manopo Dikabarkan Putus dengan Billy Syahputra, Postingannya Sebut Tak Ada Hubungan Status

Baca juga: Posisi AHY Belum Aman, Max Sopacua Dorong KLB, SBY Buat Demokrat Jadi Partai Keluarga Sejak 2013?

Tahun Baru Imlek merupakan pergantian tahun dalam penanggalan Tionghoa.

Tahun Baru Imlek pada tahun ini jatuh pada tanggal 12 Februari 2021 sedangkan Cap Go Meh jatuh pada tanggal ke-15 setelahnya.

Dengan begitu, maka perayaan Cap Go Meh tahun 2021 akan jatuh pada Hari Jumat, tanggal 26 Februari 2021.

Cap Go Meh adalah hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek.

Dirayakan pada hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek.

Namun beda dengan Imlek yang dirayakan dengan sembahyang ke kelenteng untuk memanjatkan doa keselamatan dan keberkahan.

Kemudian dilanjutkan dengan berkumpul dan makan bersama keluarga.

Sedangkan saat Cap Go Meh, orang-orang membawa persembahan berupa kue keranjang dan melakukan sembahyang untuk mengucap syukur dan memohon keselamatan.

Kemudian ada acara makan kue keranjang yang bisa dimakan langsung atau digoreng, serta dibagi-bagikan secara gratis untuk warga sekitar.

Cap Go Meh merupakan pesta besar warga Tionghoa yang bertujuan memberi hiburan kepada seluruh warga Tionghoa dan warga sekitar dengan menonton berbagai pertunjukan seperti Barongsai, Liong, dan indahnya ratusan cahaya lampion.

Baca juga: Apa Itu Cap Go Meh? Sejarah Perayaan Cap Go Meh, Pesta Rakyat: Mulai dari Barongsai hingga Tatung

Baca juga: Lengkap, Jadwal Perayaan Cap Go Meh 2021, Jangan Terlewat, Plus Semua Tradisi Tahun Baru Imlek

Kue keranjang

Kue keranjang (ti kwe), orang bilang dodol cina, merupakan menu utama Imlek dan Cap Go Meh.

Bentuknya bulat yang dibungkus memakai daun pisang atau plastik. Warnanya merah dan tampak kenyal.

Rasanya sangat manis dan gurih. Biasanya kue keranjang menjadi salah satu sajian yang diletakkan di meja abu leluhur pada perayaan Imlek.

Menurut kebiasaan, kue keranjang tidak dimakan selama perayaan Imlek. Akan tetapi, pada saat Cap Go Meh, barulah kue ini disajikan pada kaum keluarga.

Sajiannya bisa digoreng memakai tepung, bisa juga dicocol pada parutan kelapa.

Guan Siau

Konon, dari berbagai sumber, asal usul Cap Go Meh bermula dari seorang gadis bernama Guan Siau (Yuan Xiao Jie).

Ia adalah pelayan raja pada Dinasti Han (206 SM-220 M) yang hendak bunuh diri karena tidak dapat bertemu orangtua dan keluarganya.

Tetapi Menteri Dong Fang Shuo mencegahnya.

Dong mencegah dengan cara mengarang cerita bahwa nanti tanggal 15 pada bulan pertama akan datang Dewa Api yang hendak membumihanguskan kota tempat tinggal Guan Siau dan istana raja.

Hanya Guan Siau yang bisa mencegah dan menyelamatkan rencana jahat Dewa Api ini.

Caranya pada malam tanggal 15 itu Guan Siau dan semua penduduk kota harus membawa lampion warna merah menyala sehingga kota akan tampak merah membara seolah terbakar.

Terbukti apa yang dilakukan Guan Siau dan penduduk kota membatalkan niat jahat Dewa Api.

Akhirnya Dewa Api yang melihat kota dan istana yang tampak membara membatalkan niatnya.

Sebaliknya, Guan Siau bisa bertemu dengan kedua orangtua dan keluarganya pada malam itu.

Sejak itu arti Guan Siau adalah malam dengan bulan purnama pertama dalam tahun yang baru.

Baca juga: Istana Akhirnya Beri Klarifikasi Soal Kerumunan Massa Saat Sambut Jokowi di NTT, Karena Spontanitas

Baca juga: Uang Tabungan Tiba-Tiba Terkuras, Pagi Hari Saldo Masih Rp 13 Juta, Besok Hanya Tersisa Rp 500 Ribu

Toapekong

Perayaan Cap Go Meh biasanya diadakan acara gotong Toapekong dari bio ke jalan raya yang diiringi Barongsai dan Liong.

Toapekong adalah patung dewa dewi yang berada di kelenteng.

Toapekong tidak sembarang keluar dari kelenteng, tetapi harus melalui sembahyang tertentu.

Konon tujuan gotong Toapekong ke jalan raya untuk menolak bala di setiap jalan yang dilaluinya.

Barongsai

Perayaan Cap Go Meh selalu menampilkan barongsai.

Barong artinya topeng serupa binatang, say artinya singa (bahasa Hokkian).

Jadi, barongsai adalah tarian yang memakai topeng menyerupai seekor binatang (singa), baik bentuk wajah dan tubuh, juga lenggak-lenggok badannya.

Barongsai biasanya dimainkan oleh dua orang, bagian kepala dan bagian ekor. Kemudian pada setiap atraksi selalu diiringi genderang/tambur, simbal, yang dipukul bertalu-talu dengan irama tertentu. Konon, atraksi ini tujuannya untuk mengusir roh-roh jahat (nian) dan buang sial.

Yang menarik dari atraksi Barongsai adalah saat mengambil angpao yang digantungkan pada ketingggian tertentu.

Ini membutuhkan keterampilan khusus. Selain itu banyak pengunjung yang memberikan angpao lewat mulut Barongsai.

Biasanya kehadiran Barongsai juga dimanfaatkan oleh para pengusaha warga Tionghoa ketika membuka usaha baru, baik toko, perkantoran, maupun pabrik.

Liong

Banyak cerita tentang asal mula Liong atau Naga ini. Ada cerita rakyat di Tiongkok yang menyebutkan bahwa Huang Di semasa Dinasti Han (180-230 SM) yang menciptakan lambang Liong ini.

Liong terbentuk dari campuran berbagai binatang.

Moncongnya seperti buaya, kumis harimau, mata kelinci, telinga kerbau, tanduk rusa, kaki rajawali, badan ular, perut katak, ekor ikan.

Jadilah seekor naga (Liong). Panjang Liong bervariasi, dari 8 meter hingga 100 meter dengan warna badan merah, hijau, atau kuning. Atraksi menggunakan tongkat yang terpasang di bawah perut yang diusung 9 orang atau lebih.

Atraksi ini butuh kekompakan pemain agar lekukan tampak indah.

Tatung

Atraksi yang paling menyeramkan adalah Tatung. Nama lain Tatung adalah Lok Tung, Tang Sin, Tangki, atau Laoya.

Biarpun nama berbeda tetapi peragaan yang ditampilkan sama saja. Aktraksi Tatung paling heboh biasanya di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

Bisa ratusan Tatung yang diturunkan, biasanya kolaborasi antara orang Tionghoa dan suku Dayak.

Tatung adalah orang yang tubuhnya dipakai atau dirasuki roh leluhur sehingga memiliki kekuatan magis sekaligus menjadi perantara antara manusia dengan dewa.

Atraksi Tatung yang dipertunjukkan dengan cara melukai badan, tetapi tidak merasakan sakit padahal darah bercucuran.

Misalnya, sayat lidah pakai golok, tusuk pipi memakai sebatang besi, sayat badan lainnya tanpa merasa kesakitan.

Itulah serba serbi Cap Go Meh, dan pada tahun ini dirayakan pada 26 Februari 2021. 

Baca juga: Login www.prakerja.go.id untuk Daftar Gelombang 12, Kenali Kegunaan Kartu Prakerja & Besar Insentif

Baca juga: Gelandang Jebolan Akademi AC Milan Diincar Juventus dan Klub Raksasa Liga Inggris, Bukan Man United!

Penjelasan Tahun Baru Imlek

Tahun Baru Imlek adalah perayaan tahun baru yang penting bagi orang Tionghoa.

Perayaan tahun baru imlek dimulai pada tanggal 1 bulan pertama di penanggalan Tionghoa hingga berakhir dengan perayaan Cap Go Meh tanggal ke-15.

Tanggal ke-15 atau Cap Go Meh biasanya dilakukan pada saat bulan purnama.

Jika pada tahun ini tahun baru imlek dimulai pada tanggal 12 Februari 2021, maka perayaan Cap Go Meh jatuh pada tanggal 26 Februari 2021.

Itulah jawaban dari pertanyaan Cap Go Meh Tahun 2021 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Jangan Salah Tanggal dengan Tahun Baru Imlek

Baca juga: Gelay Jadi Trending Gara-gara Video Lama Nissa Sabyan, Beredar Setelah Isu Selingkuh dengan Ayus

Baca juga: Pernah Kepergok Jalan Bareng Agnez dan Dijodohkan dengan BCL, Ini Pengakuan Ariel NOAH soal Pacar

Tradisi Imlek di Indonesia

Tahun Baru Imlek akan segera dirayakan, beberapa tradisi bagi yang merayakan imlek dapat dilakukan bersama keluarga dan sanak saudara.

Berikut rangkum dari beberapa sumber terkait tradisi yang dilakukan untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

1. Membersihkan rumah

Pembersihan rumah biasanya akan dilakukan beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek.

Dengan membersihkan rumah dianggap dapat mengeluarkan hal buruk selama setahun sebelumnya.

Saat itu rumah-rumah dibersihkan dari atas ke bawah, mulai dari pintu dan jendela diberi lapisan cat baru, biasanya berwarna merah.

Mereka tidak diperbolehkan membersihkan rumah saat hari pertama Tahun Baru Imlek, karena menurut kepercayaan akan mengusir keberuntungan yang ada.

2. Identik dengan warna merah

Tahun Baru Imlek akan identik dengan warna merah.

Warna merah adalah warna yang panas, unsur api yang diharapkan dapat memberikan kebahagiaan.

Kepercayaan masyarakat Tionghoa menganggap bahwa warna merah akan membawa keberuntungan.

Warna merah juga merupakan unsur 'yang'.

Dengan identik warna merah saat perayaan Tahun Baru Imlek diharapkan segala kegelapan dan kesedihan akan sirna dan digantikan dengan kabahagiaan.

• UPDATE Status Medsos - Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2021 Bahasa Mandarin, Inggris dan Indonesia

3. Angpao

Tradisi lain untuk meyarakan Tahun Baru Imlek adalah angpao.

Angpao dalam bahasa Mandarin disebut hongbao yang memiliki makna amplop merah.

Cikal bakal dari tradisi angpau ini dipercaya ketika masa Dinasti Qin berkuasa pada 221 sampai 226 SM.

Tradisi pemberian angpau, biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah terhadap yang belum menikah serta kepada orang tua mereka.

Isi angpao jumlahnya tidak ditentukan, namun biasanya selalu angka genap, karena jika angka ganjil akan identik dengan pemakaman.

4. Makanan

Kue keranjang dan jeruk merupakan ciri khas saat perayaan Imlek.

Mereka juga akan menyajikan makanan di ata nampan berbentuk segi 6 atau segi 8 dengan isian yang beragam.

Namun beberapa dari mereka juga menyediakan makanan keberuntungan.

Makanan keberuntungan misalnya mie yang sengaja tidak dipotong untuk melambangkan umur panjang, kue bola berbentuk uang Tiongkok zaman dulu yang melambangkan kekayaan.

Saat Imlek, mereka tidak disarankan untuk memakan bubur, karena bagi warga Tionghoa bubur melambangkan kemiskinan.

5. Hujan

Perayaan Imlek biasanya akan identik dengan turunnya hujan.

Setiap perayaan Imlek terjadi pada saat musim hujan dan tak sedikit masyarakat Tionghoa meyakini akan ada keberuntungan yang jatuh ke bumi berbarengan dengan turunnya hujan tersebut.

6. Tidak boleh membalik ikan saat menyantapnya

Merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarga dengan menyantap makanan yang lezat akan sangat menyenangkan, apa lagi dengan menu ikan.

Menu ikan yang biasa disantap adalah ikan bandeng.

Dikutip dari laman Grid, Kamis (16/1/2020), ketika sedang menyantap ikan, kita tidak boleh membalik ikan untuk mengambil daging ikan pada sisi satunya.

Serta kita juga harus menyisakan ikan tersebut agar bisa dinikmati besok.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa kebiasaan ini merupakan lambang dari nilai surplus untuk tahun yang akan datang.

(*)

Editor : Januar Alamijaya

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul JADWAL Cap Go Meh 2021 Tanggal Berapa ? Hari ke-15 Setelah Perayaan Tahun Baru Imlek 2572, https://pontianak.tribunnews.com/2021/02/11/jadwal-cap-go-meh-2021-tanggal-berapa-hari-ke-15-setelah-perayaan-tahun-baru-imlek-2572?page=all.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved