Tahun Baru Imlek

Cap Go Meh 2021 - Festival Cap Go Meh dan Asal Usul Singkawang yang Dikenal Orang Eropa Sejak 1834

Cap Go Meh 2021, Festival Cap Go Meh, Warisan Budaya tak Benda Nasional hingga asal usul kota Singkawang yang telah dikenal orang Eropa sejak 1834

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Parade Tatung pada puncak event Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 Tatung. Cap Go Meh 2021 berikut sejarah Festival Cap Go Meh, Warisan Budaya tak Benda Nasional hingga asal usul kota Singkawang yang telah dikenal orang Eropa sejak 1834 

Pada masa lampau, Singkawang adalah bagian dari Kerajaan Sambas.

Walaupun demikian pusat kekuasaan Kerajaan Sambas masih belum menyentuh wilayah Singkawang.

Disebutkan, Singkawang mulai dikenal oleh orang Eropa sejak tahun 1834.

Nama Singkawang ditulis di buku George Windsor Earl berjudul The Eastern Seas.

George menulis Singkawang dengan kata "Sinkawan".

Kala itu Singkawang lebih dikenal sebagai daerah koloni Tiongkok di masa kongsi-kongsi penambang emas berkuasa di Monterado yang menjadi pusat kekuasan para penambang.

Pada tahun 1891, kolonial Belanda mulai melirik daerah-daerah di luar Jawa dan mulai membuka jalur pelayaran pantai terutama yang berdekatan dengan Singapura.

Kala itu, Singapura adalah gerbang keluar masuk kapal setelah dibukanya terusan Suez.

Di saat bersamaan, di Singkawang dibangun pelabuhan lengkap dengan cabang KPM (Konijnlijk Peketvaart Maatschappj).

Tak hanya itu, pendukung modal asing (Belanda) juga diberi kesempatan beroperasi yakni perusaahaan listrik ANIEM (Algemene Nederlands Indiesche Elecktriesche Maatschaappij).

Pada tahun 1912, Belanda pun mulai membangun jalan darat yang menghubungkan jalur Pemangkat, Singkawangm dan Bengkayang yang dikenal dengan Mendareng.

Pada tahun 1938, Pemerintah Hindia Belanda mengeluakan peraturan nomor 352 yang termuat di Staasblad.

Di peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Borneo (Kalimantan) ditetapkan sebagai wilayah administratif dengan Banjarmasin sebagai ibu kota.

Secara administratif, Borneo dibagi dalam dua karesidenan yakni Borneo bagian Selatan dan Timur.

Saat itu Singkawang masuk sebagai kawedanan yang berada di samping kawedanan Pemangkat dan Bengkayang.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved