Berita Nasional Terkini

Demokrat Not For Sale, SBY Diminta Bercermin Soal KLB, Sosok Ini Beber Cara Anas Urbaningrum Lengser

Partai Demokrat not for sale, SBY diminta bercermin soal KLB, sosok ini beber cara Anas Urbaningrum lengser

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribunkaltim.co
Pengamat politik, Mohammad Qodari mengatakan manuver kudeta Demokrat disutradarai SBY. 

TRIBUNKALTIM.CO - Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) akhirnya turun gunung mencegah upaya kudeta terhadap putranya, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY).

Diketahui, AHY yang kini duduk di posisi Ketum Partai Demokrat terancam kudeta dengan cara Kongres Luar Biasa ( KLB).

Soal KLB, eks pengurus Partai Demokrat mengingatkan SBY bagaimana cara Anas Urbaningrum lengser dari posisi Ketum.

Sebelumnya, SBY menegaskan Partai Demokrat not for sale.

Mantan Wasekjen Partai Demokrat Tri Yulianto merespons pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut not for sale.

Tri justru heran dengan pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu merespons wacana kongres luar biasa (KLB).

Baca juga: Banjir Jakarta Masih Disorot, Anies Baswedan Justru Pamer 3 Penghargaan Sekaligus, Ada Internasional

Baca juga: Viral Kasus Nissa Sabyan, ART Bocorkan Kondisi Ririe Fairus dan Anak Ayus Sabyan, Orangtua Kian Drop

"Ada empat poin kemarin dari pernyataan Pak SBY di konferensi pers, bahwa salah satunya adalah not for sale, partai ini not for sale."

"Siapa yang mau menjual partai ini?" Tanya Tri, ditemui wartawan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (25/2/2021).

Tri menegaskan, semua kader memiliki cinta dan semangat untuk memperbaiki partai melalui wacana KLB Demokrat.

Lantas, dia pun menyinggung romantisme SBY dengan Partai Demokrat masa lalu, saat SBY bergabung Demokrat hingga menjadi ketua umum.

"Pak SBY harus bercermin ketika dulu pada awal-awal Pak SBY sangat berat hati untuk masuk ke Partai Demokrat."

"Kita jemput beliau untuk masuk menjadi Partai Demokrat, itu lama sekali keputusan yang diambil."

"Kami sudah memberikan kesempatan kepada Bapak SBY dua periode beliau, pada waktu menjadi ketua umum pertama merangkap sebagai presiden."

"Kemudian ketika Mas Anas itu lengser dari dari jabatan ketua umum dalam Kongres Luar Biasa waktu itu," imbuhnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved