Berita Nasional Terkini
Baru Ditangkap Nurdin Abdullah Isunya Dilepas, KPK Tak Diam Pastikan Gubernur Sulsel Masih Diperiksa
Baru ditangkap Nurdin Abdullah isunya dilepas, KPK tak diam, pastikan Gubernur Sulsel masih diperiksa.
Seperti diketahui, Tim Satuan Tugas (Satgas) KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah pada Sabtu (27/2/2021) dini hari.
Nurdin Abdullah ditangkap KPK di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jl Jenderal Sudirman Makassar.
Sejumlah barang bukti turut disita dalam operasi senyap itu.
Saat tiba di Gedung Merah Putih KPK, ada lima orang lainnya yang diamankan.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum pihak-pihak yang diamankan dalam OTT ini.
Baca juga: TERNYATA Sosok Ini Ubah Lukaku dari Pesakitan Man United jadi Monster di Inter Milan, Bukan Lautaro!
Informasi yang dihimpun Tribun, KPK mendatangi Gubenur sekitar pukul 02.30 Wita.
Jubir juga membenarkan, sebelum solat subuh Gubernur sudah "dibawa keluar kota" oleh tim.
"Mengenai keberangkatan bapak ke luar kota itu menyampaikan keterangan sebagai saksi," ujar Veronica.
Pukul 06.00 WITA, gubernur Sulsel sudah diterbangkan ke Jakarta.
Dari manifest penumpang Garuda yang beredar Nurdin dan empat orang yang terjaring di RM Nelayan Jalan ALi Malaka sudah diterbangkan dengan Garuda Nomor Penerbangan GA 617 dari Makassar ke Bandara Cengkareng Jakarta.
Dalam screen shoot manifest itu Gubernur duduk di kursi 36 K.
Supir Anggu, Nuryadin dan Syamsul Bahri, ajudan gubernur juga dikonfirmasi terdaftardalam kursi penumpang 35 H dan 36 H.
Informasi yang dihimpun Tribun, sekitar pukul 01.00 wita. tim penyidik KPK sudah mendapatkan bukti uang Rp 1 miliar dari tangan seorang kontraktor proyek infrastruktur bernama Agung Sucipto alias Anggu (64 Thn) di sebuah rumah makan di Jl Ali Malaka, Kelurahan Losari, Makassar.
Baca juga: Jasa Joki Daftar Kartu Prakerja 2021, Ongkos Tak Sampai Setengah Juta, Bayar di Depan atau Belakang
Anggu dikenal sudah berkenalan dengan Nurdin Abdullah sebelum menjabat Bupati Bantaeng dua periode, 12 tahun lalu.
Jubir juga tak merinci soal operasi tangkap tangan (OTT) di RM Nelayan yang melibatkan ajudan gubernur (Adc) Syamsul Bahri (48).