Berita Samarinda Terkini

Respon Warga Samarinda Kala Dikunjungi Walikota Andi Harun dan Dapat Bantuan

Andi Harun, Walikota Samarinda, mengunjungi dan memberi bantuan kepada para korban kebakaran di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Kebakaran yang terjadi di kawasan pinggir Sungai Mahakam, tepatnya Jalan Pangeran Bendahara, RT 07, Kelurahan Masjid, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda, Jumat (26/2/2021). 

Berdasarkan informasi sementara yang didapatnya dari aparat berwajib, bahwa diduga penyebab terjadinya kebakaran adalah karena hubungan arus pendek listrik atau konslet.

Baca juga: Pogram 100 Hari Kerja Andi Harun-Rusmadi, Prioritaskan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Atas kejadian seperti ini, tuturnya bisa menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat Samarinda.

Tujuannya agar lebih berhati-hati. Maka perlunya melakukan pemeriksaan kabel di rumah, apakah masih layak dipakai atau tidak.

"Kalau tidak layak, segera diganti karena itu sangat berbahaya. Agar peristiwa serupa tidak terulang lagi," pesannya kepada seluruh masyarakat.

Kini Tinggal Bersama Keluarga di Perahu

Kebakaran yang terjadi di kawasan pinggir Sungai Mahakam, tepatnya Jalan Pangeran Bendahara, RT 07, Kelurahan Masjid, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda, Jumat (26/2/2021) kemarin.

Membuat 103 jiwa yang terdiri dari 15 KK, harus merelakan tempat tinggalnya itu sudah diamok Si Jago Merah.

Ternyata, di balik pristiwa itu tersimpan cerita perjuangan satu keluarga bagaimana mereka menyamatkan diri.

Dari mulut Pak Jumaki (40), rumahnya yang terletak pas di bibir Sungai Mahakam, sewaktu kepulan asap terlihat dan api sudah mulai membesar.

Tidak ada pilihan lain selain melarikan diri bersama istrinya, sembari menggendong sang buah hatinya yang kecil, dari posisi kala itu.

Naasnya, dirinya tidak bisa berlari ke luar atau jalan utama di sana lantaran akses untuk lewat sudah dilahap si jago merah.

Hingga akhirnya memilih lari ke arah Sungai, untuk naik ke parahu dengan penuh hati - hati.

Barang berharga yang dimilikinya pun tidak sempat terselamatkan secara keseluruhan, kecuali TV dan Kasur, dan pakaian di awak (Tubuhnya).

"TV sama kasur aja yang bisa diselamatkan, itu aja, sisanya habis," ujarnya sembari menunjukan rumahnya yang telah tertinggal kerangka berbekas tanda terbakar, Sabtu (27/2/2021).

Setelah berlalunya peristiwa itu, kini Jumaidi bersama dengan Istri dan 3 (tiga) anaknya, memilih tinggal di rumah-rumahan perahu atau kapal berukuran sedang, yang merupakan milik orang lain yang dikelolakannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved