Virus Corona
Mutasi Baru Virus Corona Ditemukan di Indonesia, Wamenkes Sebut Penanganan Pandemi Kian Berat
Mutasi Virus Corona baru ini dilaporkan lebih cepat menular dari virus aslinya,
3. Menyebar ke Puluhan Negara Lain
Atas temuan jenis baru virus corona ini membuat kekhawatiran baru di dunia.
Sudah lebih dari 19 negara melaporkan kasus virus corona jenis baru ini di negaranya.
Mulai dari negara Eropa seperti Belanda, Italia, Jerman, dan Perancis, juga negara-negara di Asia mulai dari Malaysia, Filipina, dan Singapura maupun Afrika Selatan.
Baca juga: Tak Dijual Bebas, Berikut Aturan Pengadaan Vaksin Mandiri Covid-19 Bagi Korporat di Balikpapan
Baca juga: Tim Peneliti WHO Akhirnya Ungkap Fakta Baru Mengejutkan Soal Virus Corona, Sebut China Bohongi Dunia
4. Diprediksi Vaksin Masih Efektif
Peneliti masih mempelajari lebih lanjut tentang varian ini untuk lebih memahami mengapa mudahnya menulari dan apakah vaksin resmi saat ini akan melindungi orang terhadap varian baru tersebut.
Saat ini, tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan risiko kematian.
5. Jangan Lengah Tetap Displin Protokol Kesehatan
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, dalam menekan peluang adanya mutasi virus Sars-Cov2 yang masuk, harus dilakukan menekan replikasi atau infeksi virus dengan menghambat laju penularan.
"Caranya dengan ketat menerapkan disiplin protokol kesehatan bagi masyarakat. Sehingga tidak ada ruang bagi virus untuk mereplikasi dirinya," jelas dia.
Wiku mengingatkan masyarakat jangan pernah lengah dalam menerapkan protokol kesehatan, utamanya 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.
"Diharapkan jangan sampai masyarakat menjadi korban terpaparnya kasus Covid-19," harapnya.
Bukan dari Pasar Wuhan atau Laboratorium Virologi, dari Mana Virus Corona Berasal? Temuan Baru WHO
Tim pencari fakta dari WHO terus menggali asal usul Virus Corona di China.
Tim tersebut mencari informasi di Wuhan, tempat yang disebut menjadi asal mula virus penyebab Covid-19.